Sukses

Gas Bumi Digadang jadi Energi Alternatif Dunia

Energi transisi Pertamina bisa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus menguatkan peningkatan kemampuan Indonesia dalam menghadapi energi trilema

Liputan6.com, Jakarta PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina siap mendukung holding migas memainkan peran dalam rangka ekspansi Go Global dengan mengedepankan energi bersih yang rendah karbon.

Direktur Utama Pertamina mengatakan, strategi transisi energi dijalankan Pertamina untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan target net zero emission (NZE) Pemerintah Indonesia. Pertamina melihat adanya potensi besar terkait pengembangan energi, khususnya energi gas bumi dan geothermal. Hal ini selaras dengan upaya transisi energi ke depan untuk mewujudkan energi yang lebih hijau dan lebih bersih.

“Energi transisi Pertamina bisa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus menguatkan peningkatan kemampuan Indonesia dalam menghadapi energi trilema,” kata Nicke, Kamis (5/9/2024).

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari menyampaikan, PGN yang bergerak di bidang midstream dan downstream gas bumi memiliki peluang untuk pengembangan pengembangan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi sesuai roadmap menuju NZE. Dalam prosesnya, PGN berpegangan pada visi misi PGN dan Pertamina NZE Roadmap 2022 - 2060.

Dia melanjutkan, roadmap PGN dalam hal dekarbonisasi menuju NZE 2060 diimplementasikan dalam penggunaan teknologi ramah lingkungan di lingkungan operasi. Di sisi lain, PGN merintis bisnis baru yang menitik beratkan pada low carbon business. Pengembangan bisnis baru ini, dijalankan menggunakan strategi bisnis Step Out. Untuk itu, PGN sangat terbuka untuk menjalin mitra dalam rangka keberhasilan inisiatif low carbon business.

Renewable Gas

Rosa melanjutkan, PGN tengah fokus untuk pengembangan biomethane sebagai renewable gas yang dihasilkan dari pengolahan lebih lanjut dari limbah kelapa sawit (POME). Proyek Biomethane akan memberikan manfaat berupa pengurangan emisi gas methane, mengurangi emisi karbon, dan memenuhi kebutuhan gas bumi pelanggan. \

Kemudian seiring dengan perkembangan Pertamina Group untuk mengembangkan CO2 transport business, PGN akan berperan untuk melakukan pengembangan infrastruktur dari sisi midstream.

“Hasil diskusi strategis dalam IAF 2024 memungkinkan untuk diselaraskan dengan strategi pengembangan bisnis gas bumi PGN, sehingga perencanaan investasi, inovasi dan adaptasi teknologi menjadi lebih tepat sasaran,” ujar Rosa.

Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN berkomitmen untuk mengoptimalkan penggunaan gas bumi pada masa transisi ini. Dengan infrastruktur pipa gas terpanjang di Asia Tenggara, PGN senantiasa memastikan pasokan gas bumi yang efektif dan efisien di seluruh Indonesia sehingga akan mempercepat pengembangan dan pemanfaatan green energy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Industri Indonesia Bertransformasi, 115 BBTUD Gas Bumi Bakal Terserap

Sebeliumnya, industri Indonesia akan bertransformasi ke arah pusat jasa manufaktur maju. Rencana ini akan didukung dengan ketersediaan pasokan gas bumi dengan potensi kebutuhan kurang lebih 115 BBTUD mulai tahun 2027 untuk menunjang kegiatan produksi.

Direktur Perwilayahan Industri, menyampaikan bahwa pertumbuhan industri pengolahan non migas mencapai 4.64 persen pada TW I 2024, yang berkontribusi 72,39 persen pada nilai eksport nasional.

“Kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas terhadap PDB Nasional mencapai 17.47 persen, dan terus bertumbuh hal ini terlihat dari besarnya investasi yang mencapai 155.5 triluun atau sebesar 38.73 perdeb dari total investasi Indonesia pada TW I 2024. Sektor Industri Nonmigas juga berperan besar pada penyerapan tenaga kerja, terhitung sebanyak 19.29 juta orang pada Agustus 2023 atau naik 181 ribu orang dibanding Agustus 2022” kata Dewi, Minggu (1/9/2024).

Dalam pembangunan sektor industri jangka Panjang, Kemenperin menyiapkan roadmap 2025 - 2045, dimana mulai tahun 2025 berfokus pada penguatan struktur serta ekosistem hilirisasi industri dan selanjutnya pada tahun 2030-2034 dilakukan pemfokusan pada industri yang berbasis sumber daya yang medium-high tech sehingga terjadi peningkatan kompleksitas produk Industri.

Kedepan, Indonesia diproyeksikan menjadi pusat dari Global Value Chain serta menjadi pusat jasa manufaktur maju di Tingkat Regional pada 2040 – 2045.

Untuk mendukung roadmap tersebut, Kemenperin telah menerbitkan visi dan misi pembangunan industri nasional serta penerbitan regulasi turunan yaitu PP No 20 Tahun 2024 tentang Perwilayahan Industri.

Sebagai badan usaha negara yang bertugas dalam pengelolaan gas, PGN telah menyiapkan rencana untuk pemenuhan gas industri.

 

3 dari 3 halaman

Pasokan Gas Bumi

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengatakan, PGN Subholding Gas Pertamina fokus untuk peningkatan optimalisasi dan pengembangan infrastruktur melalui penjajakan bersama dengan Kawasan Industri (KI) yang belum memiliki akses terhadap pasokan gas bumi.

Fokus PGN tersebut selaras dengan regulasi yang diterbitkan Kemenperin. Dari pemetaan antara Kemenperin dengan PGN, KI yang dapat menjadi prioritas jangka pendek dalam pengembangan infrastruktur gas bumi. Terdapat 14 KI dari 50 KI yang menjadi prioritas pengembangan infrastruktur gas bumi dengan mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur gas bumi milik PGN, serta status KI tersebut sebagai Proyek Strategis Nasional.

Adapun KI tersebut adalah KI Panbil Tembesi, Bintan Industrial Estate, Kalimantan Industrial Park Indonesia, Indonesia Pomalaa Industrial Park, KI Makasar, KI Buli, KI Pulau Obi, KI Teluk Weda, KI Jorong, Indonesia Morowali Industrial Park, KI Konawe dan KI Motui.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini