Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan meminta miliarder Elon Musk untuk menjalankan “komisi efisiensi pemerintah/government efficiency commission” jika ia memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) AS pada 2024.
Mengutip BBC, ditulis Jumat (6/9/2024), berbicara di Economic Club of New York,Kamis, 5 September 2024, Donald Trump menuturkan, kalau Elon Musk setuju memimpin gugus tugas untuk melakukan “audit keuangan dan kinerja lengkap dari seluruh pemerintah federal” dan membuat rekomendasi untuk reformasi dramatis.
Baca Juga
Dua tokoh tersebut telah menyinggung gagasan tersebut selama beberapa minggu, tetapi komentar pada Kamis, 5 September 2024 merupakan indikasi langsung dari Donald Trump. Ia ingin Elon Musk memainkan peran dalam pemerintahan keduanya.
Advertisement
"Saya berharap dapat melayani Amerika Serikat, jika ada kesempatan,” tulis Elon Musk di laman X, dahulu bernama Twitter, Kamis pagi, 5 September 2024.
"Tidak perlu gaji, tidak perlu jabatan, tidak perlu pengakuan,”.
Ketika ditanya BBC, apakah Donald Trump dan Elon Musk telah resmi menyetujui peran dalam komisi itu, penasihat senior kampanye Brian Hughes menuturkan, masih terlalu dini untuk membahas calon personel dalam pemerintahan berikutnya.
"Namun, kami menyambut antusiasme dan dukungan dari Elon Musk,” kata dia.
Keduanya tidak selalu sependapat, tetapi Elon Musk dan Donald Trump baru-baru ini menjalin hubungan publik yang lebih bersahabat selama pemilihan presiden (Pilpres AS) pada 2024.
Elon Musk mendukung mantan presiden AS Donald Trump pada Juli 2024, setelah Trump ditembak di sebuah kampanye di Pennsylvania. Ia juga sumbang dana kepada kelompok penggalangan dana yang mendukung kampanye Partai Republik.
"Saya pikir kita memerlukan komisi efisiensi pemerintah untuk mengatakan seperti, di mana kita habiskan uang yang masuk akan,” ujar miliarder Elon Musk selama percakapan daring dengan Trump pada 13 Agustus yang digelar di platform X.
"Kita perlu hidup sesuai kemampuan kita,” ia menambahkan.
Donald Trump Tampak Serius Rekrut Elon Musk
Beberapa hari kemudian pada 19 Agustus, Elon Musk mengunggah gambar dirinya yang tampaknya dibuat oleh Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di podium yang diberi label Departemen Efisiensi Pemerintah. Dalam keterangannya “saya bersedia mengabdi”.
Beberapa warganet menganggap nama komisi itu sebagai lelucon karena inisial gugus tugas yang diusulkan itu “doge”, meme yang menampilkan anjing Shiba Inu yang inspirasi nama kripto.
Namun, Donald Trump telah indikasikan serius untuk bekerja sama dengan bos SpaceX dan Tesla yang vokal itu jika Trump menang pemilihan presiden.
"Ketika Elon memulai pembicaraan dengan presiden, saya pikir presiden sangat gembira kalau seseorang seperti Elon Musk begitu berdedikasi pada masa depan Amerika Serikat sehingga ia bersedia menjadi bagian dari sesuatu untuk membantu pemerintah bekerja lebih efisien,” ujar Hughes.
Adapun pengumuman Trump itu dilakkan di hadapan sekelompok pemimpin bisnis. Didirikan pada 1907, Economics Club of New York telah menggelar pidato dari tokoh-tokoh seperti Menteri Keuangan AS Janet Yellen. Donald Trump terakhir kali berpidato di hadapan kelompok itu pada 2019.
Advertisement
Miliarder Elon Musk Dukung Donald Trump Jadi Bumerang Buat Tesla
Sebelumnya, pelanggan Tesla kabur usai CEO Tesla Elon Musk memutuskan mendukung Donald Trump saat pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).
Rossmann, perusahaan raksasa toko obat Eropa pada Selasa, 6 Agustus 2024 mengumumkan tidak akan lagi membeli kendaraan listrik Tesla untuk armadanya yang akan segera berlaku. Keputusan ini seiring dukungan politik CEO Elon Musk yang mendukung Donald Trump.
"Rossmann, yang berbasis di Jerman, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusannya didasarkan pada ketidaksesuaian antara pernyataan CEO Tesla Elon Musk dan nilai-nilai yang diwakili Tesla dengan produknya," ujar Juru Bicara Perusahaan, Raoul Rossmann dalam sebuah pernyataan dilansir CNBC Jumat (9/8/2024).
Raoul menyayangkan sikap Elon Musk yang tidak merahasiakan dukungannya terhadap Donald Trump. Padahal, Trump telah berulang kali menggambarkan perubahan iklim sebagai tipuan, sikap ini sangat kontras dengan misi Tesla untuk berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan melalui produksi mobil listrik.
Rossmann membeli sekitar 180 kendaraan listrik per tahun dan hanya memiliki 38 Tesla di armadanya. Menurut Bloomberg, keputusan perusahaan untuk menghentikan semua pembelian Tesla EV menunjukkan keputusan politik Elon Musk mulai berdampak pada produsen mobil tersebut jauh di luar AS.
Musk secara resmi mendukung Trump pada bulan lalu, dan mengatakan dia menyumbangkan dana kepada kelompok pro-Trump yang dia bantu dirikan bernama America PAC. Musk juga dijadwalkan untuk mewawancarai mantan presiden tersebut, Trump mengumumkan pada hari Selasa.
Selama debat dengan Presiden Joe Biden pada Juni, Trump menghindari pertanyaan tentang apa yang akan dia lakukan, jika ada, untuk memerangi perubahan iklim. Dan Trump menyebut perubahan iklim sebagai sebuah “tipuan.”
Hadapi Protes dari Aktivis Lingkungan
Bahkan, Ia juga berjanji akan menarik AS dari perjanjian iklim Paris, seperti yang dilakukannya pada masa kepresidenannya, jika ia terpilih pada bulan November.
Di sisi lain, Tesla membuka pabrik pada 2022 di Brandenburg, Jerman, (di luar Berlin) dan mempekerjakan ribuan orang di negara tersebut. Pada akhir 2023, jaringan toko obat Rossmann melaporkan bahwa mereka memiliki lebih dari 4,700 toko dan lebih dari 60,000 karyawan dengan sekitar setengahnya berada di Jerman.
Tesla kini menghadapi protes dari aktivis lingkungan di Jerman yang mempermasalahkan rencana perusahaan untuk menebang sebagian hutan dan menggunakan air untuk produksi di Brandenburg.
Elon Musk mengecam para pengunjuk rasa di sana, dengan mengatakan di X pada bulan Maret bahwa mereka "adalah teroris lingkungan paling bodoh di dunia atau mereka adalah boneka dari mereka yang tidak memiliki tujuan lingkungan yang baik".
Reporter: Sulaeman
Sumber:Merdeka.com
Advertisement