Sukses

Daftar 10 Calon Triliuner di Dunia, Ada Elon Musk hingga Prajogo Pangestu

Informa Connect Academy prediksi, Elon Musk akan menjadi triliuner pertama di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Pada 29 September 1916, surat kabar di seluruh negeri mengumumkan tonggak kekayaan yang dulunya dianggap mustahil dicapai yaitu miliarder pertama di dunia.

Lebih dari satu abad setelah miliarder Amerika Serikat (AS) pertama, pertanyaan tentang siapa yang akan menjadi orang pertama yang mencapai angka triliuner terus menarik perhatian.

Menurut laporan baru dari Informa Connect Academy, yang prediksi status triliuner berdasarkan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata kekayaan, CEO Tesla Elon Musk kemungkinan akan menjadi triliuner pertama.

Elon Musk saat ini adalah orang terkaya di dunia, dengan kekayaan USD 251 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index. Connect Academy memperkirakan Elon Musk akan menjadi triliuner sekitar 2027, dengan asumsi kekayaan terus tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata sebesar 110%.

Orang kedua yang mencapai status triliuner, menurut laporan tersebut, adalah Gautam Adani dari India, pendiri konglomerat Adani Group. Jika Adani mempertahankan tingkat pertumbuhan tahunannya saat ini sebesar 123%, laporan tersebut mengatakan ia akan menjadi triliuner pada 2028.

Jensen Huang, CEO Nvidia, yang kekayaannya meroket dari USD 3 miliar menjadi lebih dari USD 90 miliar dalam lima tahun, akan menjadi triliuner pada 2028, menurut laporan tersebut. Kekayaannya harus terus tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata sebesar 112%. Saham Nvidia sudah naik sekitar 115% tahun ini, setelah naik tiga kali lipat tahun lalu.

Keempat dalam daftar tersebut adalah Prajogo Pangestu dari Indonesia, pendiri konglomerat energi dan pertambangan Indonesia Barito Pacific. Laporan tersebut memperkirakan Pangestu dapat mencapai status triliuner pada 2028.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Ada Miliarder Indonesia

Sementara urutan lima besar adalah CEO LVMH Bernard Arnault, yang saat ini merupakan orang terkaya ketiga di dunia, dengan kekayaan kurang dari USD 200 miliar. Laporan tersebut memperkirakan raja barang mewah tersebut akan menjadi triliuner pada 2030, bersama dengan CEO Meta Mark Zuckerberg.

Sedangkan Jeff Bezos, yang saat ini merupakan orang terkaya kedua di dunia, dengan kekayaan USD 200 miliar, menurut Bloomberg tidak akan menjadi triliuner hingga 2036.  

Pendiri Google yaitu Larry Page dan Sergey Brin juga dijadwalkan untuk menunggu 12 tahun untuk menjadi triliuner meskipun adanya teknologi kecerdasan buatan dapat mempercepat kenaikan mereka.

Mengutip berbagai sumber, triliuner merupakan seseorang yang mempunyai jumlah kekayaan setara USD 1 triliun.

Berikut 10 sosok yang diprediksi jadi triliuner berdasarkan data Informa Connect Academny:

1.Elon Musk diprediksi pada 2027

2.Gautam Adani diprediksi pada 2028

3.Jensen Huang diprediksi pada 2028

4.Prajogo Pangestu diprediksi pada 2028

5.Bernard Arnault diprediksi pada 2030

6.Mark Zuckerberg diprediksi pada 2030

7.Phil Knight diprediksi pada 2030

8.Mukesh Ambani diprediksi pada 2033

9.Michael Deli diprediksi pada 2033

10.Steve Ballmer diprediksi pada 2034

 

 

3 dari 5 halaman

Jadi Orang Terkaya di Afrika, Intip Seberapa Banyak Harta Johann Rupert

Sebelumnya, miliarder asal Afrika Selatan, Johann Rupert menyalip miliarder asal Nigeria, Aliko Dangote sebagai orang terkaya di benua Afrika dalam daftar terbaru Bloomberg Billionaires Index.

Melansir BBC, Sabtu (31/8/2024) kekayaan bersih Johann Rupert telah melonjak USD 1,9 miliar (Rp 29,4 triliun) menjadi USD 14,3 miliar (Rp 221,7 triliun), menempatkannya di posisi orang terkaya ke-147 di dunia, dan 12 peringkat di atas Dangote.

Rupert mengendalikan Richemont, salah satu perusahaan barang mewah terbesar di dunia, yang memiliki merek seperti Cartier dan Montblanc.

Peningkatan kekayaan bersih Rupert didorong oleh kinerja yang kuat di sektor barang mewah.

Selain Richemont yang berbasis di Swiss, kepemilikan saham miliarder itu termasuk di Remgro, sebuah perusahaan investasi Afrika Selatan dengan kepemilikan saham di lebih dari 30 perusahaan.

Ia mewarisi bisnis keluarga dari ayahnya, Anton Rupert, dan telah mengembangkannya dari yang sebagian besar bergerak di bidang tembakau menjadi usaha barang mewah bernilai miliaran dolar.

Rupert menempuh pendidikan di Universitas Stellenbosch untuk belajar ekonomi, tetapi berhenti kuliah untuk bergabung dengan bisnis ayahnya pada tahun 1984.

Sang miliarder juga dikenal vokal pada isu-isu politik dan lingkungan di Afrika Selatan, dan berkampanye melawan kekuasaan minoritas kulit putih. Ia telah menerima beberapa penghargaan atas kegiatan bisnisnya.

Ia kini berbasis di Cape Town, di mana ia memiliki rumah mewah, tetapi ia juga memiliki properti di Jenewa dan London.

Nicky Oppenheimer, miliarder Afrika Selatan lainnya, menduduki peringkat ketiga orang terkaya di Afrika dengan kekayaan bersih sebesar USD 11,3 miliar (Rp.174,9 triliun), diikuti oleh Nassef Sawiris, pengusaha Mesir, dengan kekayaan sebesar USD 9,48 miliar.

Adapun investor asal Afrika Selatan, Natie Kirsh melengkapi daftar lima miliarder Afrika teratas dengan kekayaan sebesar USD 9,22 miliar (Rp 142,7 triliun).

 

4 dari 5 halaman

Aliko Dangote Tergeser ke Urutan Kedua Orang Terkaya di Afrika

Sementara itu, Aliko Dangote kini menduduki urutan kedua dalam daftar orang terkaya di Afrika.

Kekayaan miliarder asal Nigeria tersebut telah turun sebesar USD 1,7 miliar tahun ini, sehingga kekayaan bersihnya menjadi USD 13,4 miliar atau sekitar Rp.207,4 triliun.

Penurunan kekayaan Dangote menggarisbawahi lingkungan ekonomi Nigeria yang menantang, tempat konglomerat itu beroperasi.

Sejak Presiden Bola Tinubu memangku jabatan tahun lalu, ia telah memperkenalkan sejumlah reformasi ekonomi di negara terpadat di Afrika tersebut, termasuk pencabutan subsidi bahan bakar, yang telah menyebabkan inflasi tinggi, yang saat ini mencapai lebih dari 30%.

Tinubu mengatakan reformasi tersebut diperlukan untuk memangkas pengeluaran pemerintah dan mendorong pertumbuhan jangka panjang.

Penurunan tajam nilai naira telah berdampak signifikan terhadap Dangote, yang kekayaannya sebagian besar terkait dengan aset dalam mata uang lokal.

 

5 dari 5 halaman

Punya Kilang Minyak

Pengusaha berusia 66 tahun tersebut meraup kekayaannya dari industri semen dan gula, dan tahun lalu membuka kilang minyak di pusat ekonomi Nigeria, Lagos.

Kerajaan bisnisnya, Dangote Group, juga menghadapi sejumlah kemunduran dalam beberapa bulan terakhir akibat penundaan produksi di kilangnya dan gangguan rantai pasokan.

Ia didaftarkan oleh majalah Forbes pada bulan Januari sebagai orang terkaya di Afrika selama 13 tahun berturut-turut meskipun negara tersebut mengalami kesulitan ekonomi.

Namun, indeks Bloomberg terbaru menempatkannya di urutan kedua di Afrika dan ke-159 secara global.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini