Sukses

Profil Bayu Krisnamurthi yang Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Dirut Bulog

Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perombakan di jajaran Perum Bulog. Salah satunya mengganti posisi Direktur Utama Bayu Krisnamurthi digantikan dengan Wahyu Suparyono.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perombakan di jajaran Perum Bulog. Salah satu yang mengejutkan pada perombakan ini adalah pergantian posisi Direktur Utama Bayu Krisnamurthi. Pucuk pimpinan di Bulog saaat ini dipegang oleh Wahyu Suparyono.

Proses perombakan ini dikonfirmasi langsung oleh Bayu Krisnamurthi, yang melepas jabatan Dirut Bulog pada Senin 9 September 2024 sore ini. "Per jam 18.00 (WIB) hari ini," ujar Bayu kepada Liputan6.com, dikutip Selasa (10/9/2024).

Posisi Bayu digantikan oleh Wahyu Suparyono, Direktur Utama PT ASABRI (Persero) yang juga sempat mengisi jajaran direksi di Perum Bulog sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum pada periode 2015-2017.

Wahyu diketahui telah malang melintang di berbagai perusahaan BUMN. Mulai dari Direktur Keuangan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III pada 2009-2013, dilanjut menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) pada 2014.

Setelah mampir ke Bulog, Wahyu kemudian menukangi PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) selaku Direktur Utama pada 2017. Untuk kemudian melanjutkan karir sebagai Dirut ASABRI per 2020.

Tak Hanya posisi Direktur Utama, Erick Thohir juga menyudahi Purnomo Sinar Hadi sebagai Direktur Human Capital Perum Bulog, digantikan oleh Sudarsono Hardjosoekarto.

Plus, mengangkat posisi baru yakni Wakil Direktur Utama Perum Bulog yang posisinya dijabat oleh Marga Taufik, seorang purnawirawan jenderal bintang dua TNI AD.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Profil Bayu Krisnamurthi

Bayu Krisnamurthi dikenal sebagai tokoh pertanian yang aktif malang melintang di pemerintahan dan profesional. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II pada 2009-2011.

Dalam perombakan kabinet pada 18 Oktober 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggeser Bayu menjadi Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) menggantikan Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini yang kala itu dirotasi menjadi Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu).

Jabatan sebagai Wamendag terus dipegangnya hingga masa pemerintahan SBY berakhir pada 20 Oktober 2014. Selama periode jabatannya di Kementerian Perdagangan, Bayu Krisnamurthi bahkan sempat ditunjuk beberapa saat sebagai Plt Menteri Perdagangan (Mendag) menggantikan Gita Wirjawan, dan kembali jadi wakil pasca SBY menunjuk Muhammad Lutfi sebagai Mendag hingga akhir periode kekuasaannya.

Pengangkatan Bayu mengisi posisi Wamentan dan Wamendag ini bukan tanpa alasan. Ia telah menempuh pendidikan Sarjana Agribisnis sampai gelar Doktoral bidang Ekonomi Pertanian di IPB, hingga menjadi dosen di kampus yang sama.

Selepas jadi akademisi, karirnya di pemerintahan dan korporasi dimulai pada 2005-2008, saat menjadi Staf Ahli Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Penanggulangan Kemiskinan. Beliau pun aktif sebagai Pelaksana Harian Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan.

3 dari 3 halaman

Bukan Orang Baru di Bulog

Jauh sebelum menjadi Dirut, Bayu Krisnamurthi bukan wajah lama di Perum Bulog. Beliau pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Perum Bulog selama 2007-2015, sembari bergantian mengisi posisi Wamentan dan Wamendag.

Berbekal sejumlah pengalaman tersebut, ia kemudian dipercaya menjadi Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) periode 2015-2017.

Selanjutnya, Bayu dipercaya sebagai Komisaris Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) pada 2021, yang kelak menjadi induk Holding BUMN Pangan dengan corporate brand name ID FOOD.

Ia lantas ditugaskan kembali menjadi Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog terhitung sejak 4 Juli 2023, sebelum akhirnya mengepalai jajaran direksi di perusahaan BUMN yang sama saat ini. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.