Sukses

Harga Emas Antam Hari Ini 10 September 2024, Segram Dipatok Segini

Harga emas Antam hari ini, Selasa (10/9/2024) dibanderol Rp 1.399.000 per gram. Sedangkan pada perdagangan kemarin, harga emas Antam ditetapkan Rp 1.398.000 per gram.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut harga emas Antam naik tipis pada perdagangan Selasa ini. Harga emas hari ini di Antam naik Rp 1.000 per gram.

Harga emas Antam hari ini, Selasa (10/9/2024) dibanderol Rp 1.399.000 per gram. Sedangkan pada perdagangan kemarin, harga emas Antam ditetapkan Rp 1.398.000 per gram.

Demikian juga dengan harga emas Antam pembelian kembali atau buyback juga melonjak tipis. Harga buyback emas Antam juga naik Rp 1.000.

Harga buyback emas Antam dipatok Rp 1.248.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.248.000 per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.06 WIB sebagian besar kepingan emas Antam belum tersedia.

Daftar Harga Emas Antam 10 September 2024

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 749.500
  • Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.399.000
  • Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.738.000
  • Harga emas Antam 3 gram: Rp 4.082.000
  • Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.770.000
  • Harga emas Antam 10 gram: Rp 13.485.000
  • Harga emas Antam 25 gram: Rp 33.587.000
  • Harga emas Antam 50 gram : Rp 67.095.000
  • Harga emas Antam 100 gram: Rp 134.112.000
  • Harga emas Antam 250 gram: Rp 335.015.000
  • Harga emas Antam 500 gram: Rp 669.820.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.339.600.000.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sedap, Harga Emas Diprediksi Bakal Sentuh Rekor Lagi

Sebelumnya, harga emas dunia bertahan pada perdagangan hari Senin karena investor menunggu laporan inflasi Amerika Serikat (AS). Angka inflasi terbaru ini akan menjadi petunjuk lebih lanjut tentang potensi besaran Bank Sentral AS atau federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga.

Mengutip CNBC, Selasa (10/9/2024), harga emas di pasar spot sedikit berubah menjadi USD 2.499,79 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,3% lebih tinggi pada USD 2.532,70 per ons.

"Harga emas batangan mungkin akan cukup terkonsolidasi, mungkin sedikit berombak dalam kisaran harga emas yang ditetapkan," kata analis senior Zaner Metals, Peter A. Grant.

Ia memperkirakan harga emas akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Sebelumnya, Harga emas batangan mencapai rekor tertinggi USD 2.531,60 pada tanggal 20 Agustus.

Menurut alat CME FedWatch, pelaku pasar sekarang melihat peluang 73% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed minggu depan, dan peluang 27% untuk penurunan sebesar 50 basis poin.

"Pelaku pasar tampaknya sepakat bahwa Fed kemungkinan besar akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dan itulah posisi saya selama ini," tambah Grant.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan dengan imbal hasil nol.

Minggu lalu, sebuah laporan menunjukkan lapangan kerja AS meningkat lebih sedikit dari yang diharapkan pada Agustus, tetapi penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,2% menunjukkan pasar tenaga kerja tidak jatuh dari tebing untuk menjamin pemangkasan setengah poin.

Investor sekarang akan mencermati data harga konsumen AS bulan Agustus pada hari Rabu dan indeks harga produsen pada hari Kamis.

Jika angka inflasi jauh lebih rendah dari yang diharapkan dan meningkatkan harapan untuk pemangkasan sebesar 50 basis poin, maka emas dapat mencapai titik tertinggi sepanjang masa.

"Tetapi bahkan jika konsensus tetap untuk pemangkasan sebesar 25 basis poin, emas tidak akan mengalami penurunan harga yang dramatis karena Fed jelas memangkas suku bunga," kata analis pasar Kinesis Money, Carlo Alberto De Casa.

3 dari 4 halaman

Meramal Harga Emas Batangan Minggu Ini, Makin Mahal atau Murah?

Lonjakan harga emas sebesar USD51 pada tanggal 16 Agustus membawa harga emas berjangka jauh di atas USD2.500 per ons untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Hal ini secara efektif mengubah level resistensi utama sebelumnya di USD2.510 menjadi level support utama saat ini.

Pada kontrak emas Desember yang lalu, harga paling aktif diperdagangkan pada USD2.561,40, yang secara efektif menciptakan level resistensi utama saat ini.

Dikutip dari Kitco.com, Senin (9/9/2024), logam mulia sekarang berada dalam kisaran harga perdagangan yang ketat, memantul antara support di USD2.500 dan resistensi di USD2.560.

Fase konsolidasi ini sangat penting karena membentuk dasar di level USD2.500, yang telah berhasil melewati berbagai ujian.

Secara bersamaan, batas atas di USD2.560, yang ditandai dengan rekor tertinggi baru-baru ini, terbukti menjadi penghalang yang tangguh untuk pergerakan emas naik lebih lanjut.

Data ekonomi terkini telah memainkan peran penting dalam membentuk perilaku pasar emas. Laporan penggajian nonpertanian terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS, indikator utama yang diawasi ketat oleh Federal Reserve, tidak memenuhi ekspektasi.

Sementara para ekonom memperkirakan penambahan 160.000 pekerjaan baru pada bulan Agustus, angka aktualnya adalah 142.000. Kinerja yang buruk ini memiliki implikasi signifikan terhadap keputusan kebijakan moneter.

 

4 dari 4 halaman

Waktu Telah Tiba

Lebih jauh, tingkat pengangguran mengalami sedikit penurunan dari 4,3% menjadi 4,2%. Namun, angka ini masih menunjukkan tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat 3,8% yang diamati setahun lalu. Jumlah total pengangguran telah meningkat dari 6,3 juta menjadi 7,1 juta selama setahun terakhir, menunjukkan tantangan yang sedang berlangsung di pasar tenaga kerja.

Angka-angka pasar tenaga kerja ini, ditambah dengan laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) baru-baru ini yang menunjukkan inflasi pada level terendah dalam tiga tahun, telah memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga yang akan segera dilakukan oleh Federal Reserve.

Antisipasi ini semakin didorong oleh pernyataan Ketua Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada tanggal 24 Agustus, di mana ia mencatat bahwa "telah tiba saatnya bagi kebijakan untuk menyesuaikan diri."

Sentimen pasar, sebagaimana tercermin dalam alat FedWatch CME, saat ini menunjukkan kemungkinan 100% penurunan suku bunga pada bulan September. Hal ini mencakup kemungkinan 70% penurunan 25 basis poin dan kemungkinan 30% penurunan yang lebih substansial sebesar 50 basis poin.

Kemungkinan ini telah berubah signifikan setelah laporan ekonomi terbaru, dengan peluang penurunan yang lebih besar menurun dari 40% menjadi 30%. Antisipasi penurunan suku bunga ini telah memberikan dampak signifikan pada pasar logam mulia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini