Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dijadwalkan menyampaikan berbagai capaian penting Indonesia di bidang pertanian dalam G-20 Agriculture Ministerial Meeting (Pertemuan Menteri Pertanian Negara G-20) yang digelar di Chapada dos Guimaraes, Brasil, Kamis (12/9/2024).
Selain itu, Amran juga akan menghadiri tiga pertemuan bilateral, yaitu dengan Direktur Jenderal FAO, Menteri Pertanian Argentina, dan Menteri Pertanian Brasil. Ketiga pertemuan tersebut membahas terkait kerja sama di bidang pertanian.
Baca Juga
Diketahui bahwa pencapaian Indonesia dalam bidang pertanian saat ini menjadi sorotan dunia terutama setelah Presiden RI, Joko Widodo didampingi Mentan menerima Agricola Medal dari Dirjen FAO di Istana Merdeka pada Jumat (30/8/2024).
Advertisement
Lewat penghargaan tersebut, Jokowi berharap bisa membangkitkan energi kolektif Indonesia untuk berkontribusi lebih besar dalam ketahanan pangan dunia.
“Semoga FAO dapat menjadi jembatan yang kokoh yang menyatukan langkah dunia dalam ketahanan pangan bersama,” ucapnya.
Di sisi lain, Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia menyadari pentingnya kedaulatan dan kemandirian pangan.
"Indonesia sangat menyadari pentingnya kedaulatan dan kemandirian pangan karena pangan adalah kebutuhan dasar manusia," tegasnya.
Jalankan Dua Program Andalan
Selama kepemimpinan Amran, Kementan menjalankan dua program andalan guna mencapai infrastruktur pertanian yang kuat, yakni program pompanisasi dan optimasi lahan rawa.
Berkat berbagai gebrakan serta terobosan itu, Amran dianugerahkan penghargaan construction excellence awards atas kontribusi dan dedikasi terhadap pembangunan infrastruktur nasional, terutama sektor pertanian dalam acara “Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi”.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Moch Arief Cahyono menilai bahwa Amran memberikan perhatian besar terhadap infrastruktur pertanian.
Dirinya menyebut, pada periode Amran, Kementan terus memperkuat infrastruktur pertanian seperti pembangunan dan rehabilitasi irigasi, modernisasi dan mekanisasi pertanian, serta pembangunan infrastuktur pendukung dan jalan usaha tani.
“Kementan bisa melakukan pembangunan masif di bidang infrastuktur pertanian karena Mentan melakukan refocusing anggaran 2015-2017 sebesar Rp12,2 triliun dan kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial direvisi menjadi anggaran untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian,” ujar Arief.
Selain itu, Arief juga mengatakan, pada periode pertama kepemimpinan Amran di tahun 2014-2019, Kementan berhasil membangun dan merehabilitasi sekitar 3,4 juta hektare irigasi, termasuk irigasi baru dan perbaikan irigasi existing.
"Kementan saat itu memasifkan modernisasi dan mekanisasi pertanian melalui pemberian bantuan traktor, combine harvester, serta alat dan mesin pertanian (alsintan) lainnya dan tercatat Kementan mendistribusikan lebih dari 300 ribu unit alsintan kepada petani di seluruh Indonesia," katanya.
(*)
Advertisement