Sukses

IndonesianGP, Pesawat Khusus Garuda Indonesia yang Antar Penonton MotoGP Mandalika

Garuda Indonesia menyediakan 8.000 kursi penerbangan menuju Lombok. Bahkan, ada tulisan 'IndonesianGP' di salah satu unit pesawat Garuda Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Jelang perhelatan MotoGP pada 27 hingga 29 September 2024, di Sirkuit Mandalika, Lombok, Maskapai Garuda Indonesia bakal menyediakan 8.000 kursi penerbangan menuju Lombok. Bahkan, ada tulisan 'IndonesianGP' di salah satu unit pesawat Garuda Indonesia.

Bukan hanya dari Jakarta atau Bandara Internasional Soekarno Hatta saja, melainkan penerbangan juga dibuka dari Surabaya dan Bali, menuju Lombok. 

"Saat ini tersedia 8.000 sheat, kita masih tunggu terus, kalau memang diperlukan akan kita tambah. Pada saat MotoGP pertama kali, dulu menyediakan 23 penerbangan dari biasanya hanya 2 perbangan saja,"ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, Rabu (11/9/2024).

Selain itu, Garuda Indonesia menandatangani kerjasama atau MoU dengan InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika ini. Seperti, termuatnya tulisan the Mandalika IndonesianGP di badan pesawat Garuda, untuk penerbangan menuju Lombok.

"Kita official airlines, dengan diletakannya tulisan ini, harapannya bisa membuka mata banyak penumpang Garuda, berlomba-lomba menyaksikan MotoGP di Mandalika Lombok,"katanya.

Dengan begitu, Garuda Indonesia memastikan adanya akses penerbangan di sekitar pada saat gelaran MotoGP. Selain itu maskapai Garuda Indonesia juga menyediakan untuk membawa para official termasuk pembalap MotoGP hingga sampai ke Mandalika.

"Kami pastikan tidak ada kenaikan harga tiket menuju Lombok,"katanya.

Direktur Utama ITDC Ari Respati menjelaskan, kerja sama ini untuk memastikan adanya akses dan mobilitas menuju Mandalika, Lombok. Agar bisa diakses bukan hanya oleh official atau pembalapnya saja, melainkan juga oleh masyarakat yang akan menonton langsung.

"Kerja sama ini sebagai bentuk komitmen kami, untuk membangun konektifitas menuju Mandalika. Bukan hanya karena perhelatan MotoGP saja, melainkan juga untuk bisa mengakses pariwisata lain di Indonesia,"ujarnya.

Sehingga diharapkan, bisa membangun industri pariwisata di kawasan pariwisata di Indonesia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tingkat Hunian Hotel di Mandalika Sudah 90 Persen Jelang MotoGP, Penginapan di Mataram Bisa Jadi Alternatif

Sebelumnya, balap motor bergengsi MotoGP 2024 akan kembali digelar pada 27-29 September 2024 di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) atau disebut MotoGP Mandalika. Menjelang MotoGP, hotel di kawasan Mandalika dikabarkan sudah hampir penuh.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Nusa Tenggara Barat (NTB) Jamaluddin Malady, tingkat okupansi hotel di kawasan Mandalika kini sudah mencapai 90 persen, sedangkan di Mataram masih di bawah 50 persen.

“Harga hotel di zona satu, kawasan dekat Sirkuit Mandalika saat ini sudah cukup tinggi. Selain itu, tingkat keterisiannya sudah 90 persen. Sebab, telah dipesan oleh para pembalap, kru, tim media, hingga panitia balapan,” ungkap Jamaluddin dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar hybrid di Jakarta, Senin, 9 September 2024.

Jamaluddin menekankan, para penonton MotoGP bisa memilih alternatif, seperti di Kota Mataram yang relatif tarifnya lebih murah meski jarak dari sirkuit jadi agak jauh. Jika tetap ingin menginap di kawasan Mandalika, Anda bisa memilih penginapan di vila atau homestay hingga hotel-hotel non bintang.

"Di Mataram baru 45-60 persen. Bisa juga di Kabupaten Lombok Utara, Gili, itu di sana wisatawan mancanegara yang datang dari Balim," kata Jamaluddin.

Selain itu, Pemerintah Provinsi NTB sudah menerbitkan aturan soal batas atas harga penginapan. Aturan tersebut, dibuat demi menghindari lonjakan harga yang terlampau tinggi bagi para wisatawan.

"Namun, ada beberapa pengusaha kita yang masih belum mengikuti aturan tersebut, kita akan terus memantau ini menjelang MotoGP," kata Jamaluddin.Situasi itu membuat Pemprov NTB membentuk Satgas untuk mengawasi harga-harga hotel di NTB.

Meski MotoGP Mandalika sudah semakin dekat, tiket nonton ajang balap motor terbesar di dunia tersebut dilaporkan sulit laku terjual. Sebagai pihak penyelenggara, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) beranggapan akomodasi mahal menjadi salah satu penyebabnya.

3 dari 3 halaman

Aturan Batas Bawah Penginapan di NTB

Tarif hotel di sekitar lokasi penyelenggaraan MotoGP Mandalika naik tajam saat event berlangsung. Hal itu membuat tiket nonton kurang diminati terutama oleh wisatawan nusantara (wisnus).

"Pembelian tiket mengalami penurunan, salah satu yang dipertanyakan (penonton) adalah harga akomodasi," terang Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ITDC Troy Reza Warokka di Mataram, dilansir dari Antara, Senin, 2 September 2024. Hingga 29 Agustus 2024, ITDC mencatat tiket yang telah dibeli penonton total baru mencapai 6.360 tiket yang terdiri dari 5.044 tiket terjual dan 1.419 tiket pesanan dikonfirmasi.

Troy berharap bantuan dari Pemerintah Provinsi NTB untuk menegakkan aturan batas bawah dan batas atas harga penginapan di Pulau Lombok, terutama selama event MotoGP Mandalika digelar.  "Terus terang ini jadi salah satu hambatan yang menurut kami cukup menjadi pemicu, kurangnya minat membeli tiket " kata Troy.

Dia mencontohkan bagaimana penonton hanya bermodal Rp7 juta ketika menyaksikan event MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang selama empat hari tiga malam. Untuk menonton MotoGP Mandalika, penonton harus keluar uang lebih banyak dengan durasi yang sama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.