Sukses

Perkembangan Properti Dubai Bawa Hal Baik Sekaligus Buruk, Ini Penjelasannya

Sektor properti Dubai tidak menunjukkan adanya tanda-tanda akan mereda. Tahun 2024 diperkirakan akan menjadi tahun dengan rekor penjualan dan nilai properti, menurut perusahaan real estate setempat.

Liputan6.com, Jakarta Sektor properti Dubai sepertinya masih akan mengalami pertumbuhan permintaan tinggi seperti yang ditorehkan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan sejumlah pihak terutama pengamat real estate setempat memperkirakan sektor properti Dubai akan mencapai rekor penjualan tertinggi.

Dikutip dari CNBC, Rabu (18/9/2024), meningkatnya permintaan properti, terutama di sektor mewah, tidak hanya berampak pada kenaikan harga rumah, tetapi juga semua hal lain di kota tersebut.

Seperti halnya Uni Emirat Arab yang diperkirakan akan muncul sebagai magnet kekayaan teratas dunia untuk tahun ketiga berturut-turut.

Bagi Hussain Sajwani, Chairman raksasa properti Dubai Damac, hal tersebut merupakan kabar baik sekaligus kabar buruk.

Menurutnya, sedikit mengkhawatirkan bahwa nantinya Dubai adalah menjadi kota yang mahal, dan hal ini telah dikatakannya pada masa lalu, bahwa Dubai akan menjadi kota yang mahal.

Hal ini Karena setiap kali ada banyak permintaan, dan terutama ketika orang-orang berbakat, orang-orang biasa datang, mereka menciptakan lebih banyak permintaan.

“Jadi saat ini, sulit untuk mendapatkan tempat di sekolah dan tentu saja, bisnis akan menaikkan harga, dan inflasi akan tinggi, jadi Dubai akan menjadi kota yang mahal,” kata Sajwani.

Ia juga berharap bahwa pemerintah dapat menemukan cara dan sarana ketika ada arus masuk orang yang terus-menerus ke kota tersebut.

2 dari 2 halaman

Permintaan Properti di Dubai yang meningkat Pesat

Angka pasar properti Dubai terbaru menceritakan tentang permintaan yang meningkat pesat. Juli 2024, penjualan properti mencapai 49,6 miliar dirham atau setara $13,5 miliar, peningkatan 31,63% dari periode yang sama pada tahun 2023, menurut perusahaan pialang lokal Elite Merit Real Estate.

paruh pertama tahun 2024 tercatat lebih dari 43.000 transaksi properti yang menandai peningkatan 30% dari tahun sebelumnya, pertumbuhan tersebut sebagian disebabkan oleh penyerapan inventaris baru yang cepat.

 

Video Terkini