Sukses

Bernilai Rp59 Triliun, Industri Petrokimia di Cilegon Akan Produksi Komersial Mulai Maret 2025

Setelah menghadapi berbagai kendala perizinan dan tumpang tindih lahan, proyek ini berhasil dimulai kembali konstruksinya pada April 2022.

Liputan6.com, Jakarta Proyek investasi besar-besaran di sektor petrokimia senilai Rp59,37 triliun milik PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI) akhirnya siap beroperasi. Sebelumnya, proyek tersebut diketahui sempat mangkrak selama enam tahun. Kabar gembira ini pun diketahui setelah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani melakukan kunjungan ke kawasan industri PT LCI.

Rosan datang untuk meninjau secara langsung kesiapan perusahaan memulai produksi komersialnya pada bulan Maret 2025, Rabu pagi (11/09) di Cilegon. Dalam keterangan pers sesaat setelah mengunjungi fasilitas produksi yang dibangun di atas lahan seluas 110 Ha tersebut, Rosan pun sangat mengapresiasi PT Lotte Chemical Indonesia sekaligus dukungan dari pemerintah daerah setempat.

“Saya sangat mengapresiasi PT Lotte Chemical Indonesia juga dukungan dari pemerintah daerah sehingga pembangungan pabrik petrokimia ini sudah hampir selesai, kurang lebih 98,7%. Diharapkan bulan Maret nanti sudah mulai produksi dan bulan Mei sudah mulai ekspor,” ungkap Rosan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Konstruksinya Kembali Dimulai Sejak April 2022

PT LCI merupakan salah satu proyek investasi yang berhasil difasilitasi pemerintah pasca pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2021. Setelah menghadapi berbagai kendala perizinan dan tumpang tindih lahan, proyek ini berhasil dimulai kembali konstruksinya pada April 2022.

Proyek PT LCI mencakup pembangunan fasilitas petrokimia untuk memproduksi polypropylene serta produk hilir lainnya seperti butadiene, dan BTX (benzene, toluene, xylene). Produk-produk ini akan menjadi bahan baku penting bagi berbagai industri seperti pembuatan botol, ban, cat, peralatan medis, hingga pengusir serangga.

"Industri ini sangat penting untuk hilirisasi di Indonesia. Tentunya di saat yang bersamaan, perusahaan juga menyerap 14 ribu tenaga kerja. Hanya 4% tenaga kerja dari Korea. Dari segi penyerapan tenaga kerja, teknologi, industrialisasi, dan ekspor, ini memberi dampak positif bagi Indonesia, terutama di daerah Cilegon," ungkap Rosan.

3 dari 3 halaman

Kebijakan Insentif Super Tax Deduction

Rosan juga menekankan bahwa pemerintah memiliki kebijakan insentif super tax deduction hingga 200% bagi perusahan yang berkontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi. Hal ini menjadi wujud upaya Pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa tidak hanya perusahaan yang tumbuh dan berkembang tetapi juga sumber daya manusia di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, President Director PT LCI Yim Dong Hee, juga mengapresiasi kehadiran Menteri Investasi/Kepala BKPM ke fasilitas produksi LCI hari ini. Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah atas setiap perkembangan investasi yang terjadi di LCI. 

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Investasi dan pemerintah daerah. Tahun depan, kami siap berproduksi, kami harap dapat kembali mengundang pemerintah ke sini," ujar Yim Dong Hee.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, investasi PT Lotte Chemical Indonesia tercatat sebagai penanaman modal asing (PMA) asal Malaysia, karena mayoritas pemegang saham (51%) adalah Lotte Chemical Titan Holding Bhd, yang berbasis di Malaysia. Selama 10 tahun terakhir, Malaysia menempati peringkat kelima sebagai negara asal Foreign Direct Investment (FDI) terbesar di Indonesia, dengan total investasi mencapai USD21,86 miliar.

Korea Selatan, sebagai negara asal pemegang saham minoritas di PT LCI, menempati peringkat ketujuh dengan total investasi sebesar USD18,20 miliar. Kehadiran kedua negara ini dalam proyek petrokimia strategis menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap potensi pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi Indonesia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini