Sukses

Berdayakan UMKM Perempuan, Mercy Corps dan Nikel Luncurkan Chatbot Bu Mira

Mercy Corps Indonesia dan Nikel, dengan dukungan dari Mastercard Center for Inclusive Growth dan United States Agency for International Development (USAID) meluncurkan kemitraan yang memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah perempuan ("W-SMEs") di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Mercy Corps Indonesia dan Nikel, dengan dukungan dari Mastercard Center for Inclusive Growth dan United States Agency for International Development (USAID) meluncurkan kemitraan yang memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah perempuan ("W-SMEs") di Indonesia.

Kerja sama itu berfokus memberikan dukungan pertumbuhan bisnis dan sumber daya keuangan yang disalurkan melalui chatbot inovatif di WhatsApp - "Bu Mira".

Hal ini menegaskan kembali komitmen seluruh pihak yang terlibat untuk mendorong inklusi keuangan melalui kemitraan dengan pemangku kepentingan, termasuk pembuat kebijakan, lembaga keuangan, dan masyarakat, di Indonesia hingga tingkat global, demikian pernyataan bersama Mercy Corps Indonesia, Nikel, Mastercard, dan USAID.

“Dengan menawarkan program literasi keuangan yang komprehensif dan memfasilitasi akses ke pinjaman, kami tidak hanya mendukung pertumbuhan pelaku usaha perempuan, tetapi juga berkontribusi pada tujuan pembangunan ekonomi Indonesia yang lebih luas. Kemitraan ini akan mengakselerasi upaya Mercy Corps Indonesia dalam mendukung wirausaha perempuan dan membekali mereka dengan alat yang diperukan untuk tumbuh secara berkelanjutan,” kata Ade Soekadis, Executive Director Mercy Corps Indonesia di Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Chatbot Bu Mira" hadir dengan menyediakan sumber daya bermanfaat seperti modul edukasi, alat dan informasi keuangan, serta proses pengajuan pinjaman yang lebih sederhana bagi pelaku UKM perempuan.

Mercy Corps dan Nikel berharap, platform tersebut dapat membantu usaha kecil dan menengah membangun ketahanan finansial jangka panjang mereka dan mendukung target pemerintah untuk distribusi pinjaman sebesar 30% kepada UMKM.

"Amerika Serikat berkomitmen untuk memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan," ujar Erin Nicholson, Deputy Mission Director of USAID Indonesia.

“Kemitraan baru antara Finclusion USAID dan Mastercard Strive ini akan meningkatkan akses dan literasi keangan bagi pelaku UKM perempuan,” tuturnya.

Adapun CEO Nikel, Reinier Musters menyampaikan bahwa pihaknya sangat senang dapat berkolaborasi dengan Mastercard Strive di Indonesia untuk mendorong inklusi keuangan bagi UKM.

“Kami memiliki visi yang sama, yaitu memberdayakan UKM dalam meraih kesuksesan bisnis,” ucapnya.

“Melalui chatbot WhatsApp kami, Bu Mira, kami berharap dapat membantu UKM perempuan mempelajari berbagai keterampilan penting, menggunakan perangkat keuangan kami, dan mendapatkan akses pembiayaan yang terjangkau untuk mengembangkan bisnis mereka. Kemitraan ini menegaskan komitmen kami untuk memberdayakan UKM di Indonesia,” imbuhnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menawarkan Pendekatan yang Fleksibel dan Mudah di Akses

President Director and Country Manager Mastercard Indonesia Aileen Goh, mengatakan bahwa, meskipun merupakan bagian penting dari ekonomi, usaha kecil, termasuk yang dimiliki oleh perempuan, menghadapi berbagai hambatan dalam pertumbuhannya.

Ia mengutip studi baru Mastercard yang menunjukkan bahw, dua pertiga usaha kecil belum mengakses kredit atau pinjaman dalam 12 bulan terakhir, dan hanya sepertiga yang telah memanfaatkan layanan dukungan untuk bisnis mereka.

“Mastercard percaya akan dampak dari program-program yang dapat memberikan pengetahuan, alat dan sumber daya yang dibutuhkan oleh para pemilik usaha kecil untuk mengembangkan bisnis mereka dan mendorong pertumbuhan inklusif di Indonesia,” bebernya.

“Dengan memanfaatkan teknologi berbasis chat melalui WhatsApp, aplikasi komunikasi yang paling banyak digunakan di Indonesia dan jaringan bimbingan usaha kecil di Indonesia, inisiatif ini akan menawarkan pendekatan pelatihan yang lebih fleksibel dan mudah diakses, serta pengajuan pinjaman yang lebih sederhana dan proses orientasi bagi para wirausaha perempuan,” jelasnya.

Subhashini Chandran, Senior Vice President, Social Impact, APEMEA, Mastercard Center for Inclusive Growth, mengatakan, "Kemitraan ini memanfaatkan teknologi untuk mendorong pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan. Dengan mendorong kolaborasi yang mendukung usaha kecil dan kekuatan ekonomi perempuan, Mastercard Strive berupaya mendorong masyarakat yang lebih inklusif, di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk berkembang."

 

3 dari 3 halaman

Mastercard Strive

Mercy Corps mencatat, lebih dari 64 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dikelola oleh perempuan, menunjukkan kontribusi signifikan mereka terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Hambatan tersebut meliputi keterbatasan literasi keuangan, tidak adanya kepemilikan aset untuk jaminan pinjarnan, terbatasnya kesempatan berjejaring, keterbatasan mobilitas karena tanggung jawab rumah tangga, dan ketergantungan pada suami dalam pengambilan keputusan.

Akibatnya, mereka tidak memiiiki akses ke pengetahuan dan layanan keuangan, yang sangat menghambat pertumbuhan bisnis mereka.

Mercy Corps Indonesia, dengan dukungan dari Mastercard Center of Inclusive Growth, merespon tantangan tersebut melalui program Mastercard Strive.

Program ini telah menjangkau lebih dari 52.000 usaha kecil melalui kampanye digital, pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan, pendampingan, dan/atau inisiatif pertukaran pengetahuan.

Diluncurkan di Indonesia pada 2023, Mastercard Strive merupakan sebuah inisiatif tiga tahun yang bertujuan untuk memberdayakan 300.000 saha kecil di Indonesia agar dapat meraih kesuksesan di era ekonomi digital. Sementara itu, Nikel dan USAID bermitra dalam program 'Financial Inclusion for Women-SMEs in Indonesia' ("Finclusion") yang bertujuan untuk memberdayakan para wirausaha perempuan dalam meraih kesuksesan usaha.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.