Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Hotel Nusantara Swissotel dan groundbreaking Nusantara Mall Duty Free, pada hari keduanya berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (13/9/2024).
Pada kesempatan itu, Jokowi memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Konsorsium Nusantara pimpinan Sugianto Kusuma alias Aguan. Lantaran Swissotel Nusantara bisa dikerjakan hanya dalam waktu 9 bulan.
Baca Juga
"Saat itu waktu konsorsium yang dikomandani Aguan menyampaikan kepada saya, pak, ini nanti sebelum Agustus selesai. Maaf pak, saya enggak percaya saat itu," ujar Jokowi.
Advertisement
"Tetapi setelah melihat sekarang seperti ini, benar pak Ali tadi, kalau yang lain ndak sanggup, berikan kepada saya, itu benar. Karena sudah terbukti 9 bulan bisa menyelesaikan hotel bintang 5, 191 kamar. Bukan pekerjaan yang mudah, tapi Indonesia bisa mengerjakan ini," ia menambahkan.
Selain Hotel Nusantara, Jokowi juga menandai dimulainya pembangunan Mal Nusantara Duty Free. Jokowi percaya, kehadiran hotel dan mal ini bakal memunculkan keramaian di IKN.
"Kalau ini selesai dan segera selesai, ini juga akan memunculkan keramaian di Ibu Kota Nusantara. Rumah sakit selesai, sekolah selesai, malnya ada, infrastruktur jalan juga sudah memadai. Saya kira akan muncul keramaian," ungkapnya.
Jokowi menceritakan, kehadiran proyek-proyek ini dimaksudkan untuk menciptakan ekosistem di IKN, terdiri dari penduduk, rumah sakit, sekolah, hotel, mal, dan lain sebagainya. Namun, RI 1 tak bisa menafikan pembangunannya pasti membutuhkan waktu jika tidak diiringi pemasukan investasi.
"Tapi kepercayaan yang kita bangun kelihatannya diambil betul kesempatan ini, opportunity/peluang yang ada oleh banyak investor, terutama konsorsium yang dipimpin oleh bapak Aguan," kata Jokowi.
"Saya sekali lagi sangat menghargai investasi yang telah dilakukan oleh konsorsium. Semoga konsorsium mendapatkan untung, tetapi IKN juga mendapatkan untung. Dua-duanya mendapatkan keuntungan, sehingga bisa berjalan bersama-sama," tuturnya.
Terungkap, Arahan Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna Terakhir di IKN
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo atau (Jokowi) menginginkan pemerintahan baru dengan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa segera bekerja dan berlari kencang setelah pelantikan usai.
Dalam sambutannya saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna kedua, sekaligus terakhir kalinya bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Garuda IKN, Kalimantan Timur, Jumat, Presiden meminta agar mendukung penuh program presiden dan wakil presiden terpilih.
"Kita semua harus mendukung penuh program presiden terpilih, pastikan transisi pemerintahan berjalan efektif," kata Presiden Jokowi, seperti dalam rekaman suara yang diterima di Jakarta, Jumat.
Presiden meminta kepada para menteri untuk mendukung penuh program Presiden terpilih Prabowo Subianto agar transisi pemerintahan baru berjalan efektif.
Bahkan, jika diperlukan regulasi atau kebijakan baru yang harus segera dibuat, Presiden meminta hal tersebut untuk segera diselesaikan.
Kepala Negara pun menekankan kebijakan atau regulasi baru tersebut harus segera diselesaikan terutama dalam mendukung program unggulan presiden terpilih.
"Jika diperlukan perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan, segera dibuatkan, segera diselesaikan, utamanya untuk program-program unggulan Presiden terpilih. Agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang," kata Presiden Jokowi.
Adapun Sidang Kabinet Paripurna kedua dilaksanakan dalam masa Presiden berkantor di IKN hingga satu hari sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 19 Oktober 2024.
Di sela masa berkantor di IKN, Jokowi tetap akan melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Indonesia.
Advertisement
Jaga Daya Beli Masyarakat, Jokowi Larang Kebijakan Ekstrem
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar sidang kabinet paripurna terakhir di Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (13/9/2024). Pada kesempatan itu, ia menyampaikan sejumlah pesan yang harus dilakukan jajaran menterinya di sisa 1 bulan masa jabatannya.
Salah satunya, RI 1 meminta jajaran kabinetnya untuk menjaga situasi kondusif. Jokowi tak ingin ada kebijakan ekstrem dari menterinya yang bisa mengganggu daya beli masyarakat hingga menimbulkan inflasi.
"Kita butuh stabilitas untuk tetap tumbuh, kita butuh stabilitas untuk melakukan pembangunan. Sehingga pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk," ujar Jokowi, Jumat (13/9/2024).
"Artinya, kita harus bisa menjaga daya beli masyarakat, jaga inflasi, menjaga pertumbuhan, menjaga keamanan, ketertiban, dan jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrem. Terutama yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, yang berpotensi merugikan masyarakat luas, menimbulkan gejolak," ia menambahkan.
Selain itu, Jokowi juga meminta para menterinya segera menuntaskan berbagai program kerja utama yang sudah dimulai pada bulan terakhir masa jabatannya ini.
"Segera tuntaskan di bulan terakhir ini program kerja utama yang sudah dimulai, baik yang berkaitan dengan serapan, berkaitan dengan administrasi pertanggung jawaban, serta kendala-kendala yang belum terselesaikan," pinta Jokowi.
Jokowi pun mengajak seluruh pihak untuk mendukung penuh program presiden terpilih, Prabowo Subianto. Sehingga tercipta proses transisi yang efektif ke pemerintahan selanjutnya.
"Jika diperlukan regulasi baru, jika diperlukan perumusan-perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan, segera dibuat dan segera diselesaikan. Utamanya buat program-program unggulan presiden terpilih, agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang," tuturnya.
Jokowi Pamitan saat Sidang Kabinet Paripurna Terakhir di IKN
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin sidang kabinet paripurna terakhir di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sidang dimulai pukul 09.00 waktu setempat.
Mengutip dari siaran langsung kanal Youtube Sekretariat Presiden, terpantau Jokowi mengenakan baju batik bermotif hitam emas dan membuka sidang dengan menyapa wakil presiden, para menteri dan kepala badan/lembaga satu-persatu.
“Ini adalah sidang kabinet terakhir dari Kabinet Indonesia maju,” kata Jokowi di Istana Garuda IKN, Jumat (13/9/2024).
Sebelum menyampaikan amanatnya, presiden terlebih dulu mengucapkan rasa terima kasihnya atas kerja sama yang baik selama kepemimpinannya dalam 10 tahun terakhir.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kerja keras dedikasi dari bapak-Ibu semuanya dalam menjalankan pemerintahan dalam melaksanakan program dan visi presiden dan wakil presiden dalam menghadapi berbagai tantangan tantangan yang ada,” tutur presiden.
Jokowi pun kemudian mohon pamit karena pada bulan depan, tepatnya 20 Oktober dirinya bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin purna tugas.
Dia pun menyebut tongkat estafet kepemimpinan akan dilanjutkan kepada Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
“Dan 20 Oktober bulan depan masa tugas kita semua berakhir dan pemerintahan saat ini akan dilanjutkan oleh pemerintahan yang baru pemerintahan berikutnya yang dipimpin oleh Bapak Jenderal TNI purnawirawan Prabowo Subianto,” Jokowi menandasi.
Advertisement