Sukses

Harga Emas Kembali Sentuh Rekor Tertinggi, Jadi Level Segini

Harapan penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) masih membayangi harga emas dunia hingga cetak rekor lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas menguat pada perdagangan Jumat, 13 September 2024 hingga melampaui level rekor. Penguatan harga emas tersebut didorong momentum bullish yang didorong optimisme the Federal Reserve (the Fed) akan segera memangkas suku bunga. Hal tersebut dipicu arus masuk dana dan penurunan dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip CNBC, Sabtu (14/9/2024), harga emas dunia di pasar spot diperdagangkan pada level rekor. Harga emas naik 0,9 persen menjadi USD 2.582,05 per ounce pada pukul 11.58 ET. Harga emas berjangka di Amerika Serikat bertambah 1,2 persen menjadi USD 2.610,30.

Investor emas mengunci harga emas batangan ke rekor baru. Posisi USD 3.000 per ounce menjadi fokus, yang didorong oleh pelonggaran moneter oleh bank sentral utama dan persaingan ketat dalam pemilihan presiden AS.

Selain itu, bank sentral Eropa yang memangkas suku bunga pada pekan ini juga menjadi sentimen untuk emas dan perak. Analis senior Kitco Metals, Jim Wykoff menuturkan, the Fed mungkin menurunkan suku bunga pekan depan dan menjinakkan data inflasi.

Pasar sepenuhnya prediksi penurunan suku bunga pekan dengan dengan peluang 57 persen dan penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin. Selain itu, peluang 43 persen penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin, menurut CME FedWatch tool. Ini akan menjadi penurunan suku bunga pertama the Fed sejak 2020.

"Pasar masih memperkirakan the Fed akan memangkas suku bunga sekitar 100 basis poin pada akhir tahun, yakni suku bunga harus dipotong sebesar 50 basis poin pada salah satu dari dua pertemuan yang tersisa setelah September,” ujar Analis Commerzbank.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Harapan Penurunan Suku Bunga yang Agresif

Analis menyebutkan, kemungkinan besar karena harapan penurunan suku bunga yang agresif pada beberapa bulan mendatang, harga emas menguat. Hal ini semakin mendorong minat terhadap emas Batangan. Selain itu, dolar AS juga jatuh ke level terendah pada Jumat pekan ini terhadap yen Jepang.

Sementara itu, World Gold Council menyebutkan dana yang diperdagangkan di bursa emas yang didukung secara fisik secara global alami arus masuk selama empat bulan berturut-turut.

Di sisi lain, harga palladium naik 1,8 persen menjadi USD 1.064,71, dan telah melambung sekitar 17 persen pekan ini. Harga perak di pasar spot bertambah 3,2 persen menjadi USD 30,86 dan platinum naik 2,6 persen menjadi USD 1.002,66.

3 dari 5 halaman

Meramal Harga Emas Batangan Minggu Ini, Makin Mahal atau Murah?

Sebelumnya, lonjakan harga emas sebesar USD51 pada tanggal 16 Agustus membawa harga emas berjangka jauh di atas USD2.500 per ons untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Hal ini secara efektif mengubah level resistensi utama sebelumnya di USD2.510 menjadi level support utama saat ini.

Pada kontrak emas Desember yang lalu, harga paling aktif diperdagangkan pada USD2.561,40, yang secara efektif menciptakan level resistensi utama saat ini.

Dikutip dari Kitco.com, Senin (9/9/2024), logam mulia sekarang berada dalam kisaran harga perdagangan yang ketat, memantul antara support di USD2.500 dan resistensi di USD2.560.

Fase konsolidasi ini sangat penting karena membentuk dasar di level USD2.500, yang telah berhasil melewati berbagai ujian.

Secara bersamaan, batas atas di USD2.560, yang ditandai dengan rekor tertinggi baru-baru ini, terbukti menjadi penghalang yang tangguh untuk pergerakan emas naik lebih lanjut.

Data Ekonomi

Data ekonomi terkini telah memainkan peran penting dalam membentuk perilaku pasar emas. Laporan penggajian nonpertanian terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS, indikator utama yang diawasi ketat oleh Federal Reserve, tidak memenuhi ekspektasi.

Sementara para ekonom memperkirakan penambahan 160.000 pekerjaan baru pada bulan Agustus, angka aktualnya adalah 142.000. Kinerja yang buruk ini memiliki implikasi signifikan terhadap keputusan kebijakan moneter.

 

 

 

4 dari 5 halaman

Data Ekonomi Lainnya

Tingkat pengangguran mengalami sedikit penurunan dari 4,3% menjadi 4,2%. Namun, angka ini masih menunjukkan tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat 3,8% yang diamati setahun lalu. Jumlah total pengangguran telah meningkat dari 6,3 juta menjadi 7,1 juta selama setahun terakhir, menunjukkan tantangan yang sedang berlangsung di pasar tenaga kerja.

Angka-angka pasar tenaga kerja ini, ditambah dengan laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) baru-baru ini yang menunjukkan inflasi pada level terendah dalam tiga tahun, telah memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga yang akan segera dilakukan oleh Federal Reserve.

Antisipasi ini semakin didorong oleh pernyataan Ketua Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada tanggal 24 Agustus, di mana ia mencatat bahwa "telah tiba saatnya bagi kebijakan untuk menyesuaikan diri."

Sentimen pasar, sebagaimana tercermin dalam alat FedWatch CME, saat ini menunjukkan kemungkinan 100% penurunan suku bunga pada bulan September. Hal ini mencakup kemungkinan 70% penurunan 25 basis poin dan kemungkinan 30% penurunan yang lebih substansial sebesar 50 basis poin.

Kemungkinan ini telah berubah signifikan setelah laporan ekonomi terbaru, dengan peluang penurunan yang lebih besar menurun dari 40% menjadi 30%. Antisipasi penurunan suku bunga ini telah memberikan dampak signifikan pada pasar logam mulia.

5 dari 5 halaman

Tren Harga Emas

Tercatat, emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup pada USD2.526,80, menunjukkan penurunan sebesar USD20,30 atau 0,80%. Demikian pula, perak berjangka untuk bulan Desember mengalami penurunan yang lebih tajam, turun 3,07% atau 89,5 sen menjadi USD28,20.

Saat pasar mencerna indikator ekonomi dan ekspektasi kebijakan moneter ini, kinerja emas dalam beberapa minggu mendatang akan diawasi dengan ketat.

Harga emas pada minggu kedua September 2024 diprediksi berada pada kisaran USD2.500 dengan resistensi di USD2.560, yang kemungkinan akan terus memengaruhi pola perdagangan.

Investor dan analis akan memantau dengan saksama apakah emas dapat keluar dari kisaran perdagangan ini, berpotensi mencetak rekor baru atau kembali ke level yang lebih rendah berdasarkan data ekonomi yang akan datang dan keputusan Federal Reserve.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.