Sukses

Harga Emas Antam Hari Ini Minggu 15 September 2024

Harga emas Antam hari ini, Minggu (15/9/2024) dibanderol Rp 1.439.000 per gram. Sedangkan pada perdagangan kemarin, harga emas Antam juga dipatok Rp 1.439.000 per gram.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut harga emas Antam tak bergerak pada perdagangan hari Minggu ini mengikuti harga emas dunia. Harga emas Antam hari ini masih sama dibandingkan kemarin.

Harga emas Antam hari ini, Minggu (15/9/2024) dibanderol Rp 1.439.000 per gram. Sedangkan pada perdagangan kemarin, harga emas Antam juga dipatok Rp 1.439.000 per gram.

Demikian juga dengan harga emas Antam pembelian kembali atau buyback stabil. Harga buyback emas Antam dipatok Rp 1.285.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.285.000 per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.07 WIB sebagian besar kepingan emas Antam masih tersedia terutama di lokasi butik di Gedung Antam.

Daftar Harga Emas Antam 15 September 2024

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 769.500
  • Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.439.000
  • Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.822.000
  • Harga emas Antam 3 gram: Rp 4.213.000
  • Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.999.000
  • Harga emas Antam 10 gram: Rp 13.920.000
  • Harga emas Antam 25 gram: Rp 34.637.000
  • Harga emas Antam 50 gram : Rp 69.155.000
  • Harga emas Antam 100 gram: Rp 138.190.000
  • Harga emas Antam 250 gram: Rp 345.087.000
  • Harga emas Antam 500 gram: Rp 689.875.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.379.600.000.
2 dari 3 halaman

Meneropong Prospek Harga Emas Usai Kembali Sentuh Rekor Tertinggi

Sebelumnya, Agustus 2024 menjadi bulan yang sangat bersejarah bagi harga emas acuan dunia (XAU). Meskipun dimulai pada level yang tinggi setelah kenaikan lebih dari 5 persen pada Juli 2024, harganya terus bergerak lebih tinggi di sebagian besar Agustus. Mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level USD 2.531 per ounce (oz) pada 20 Agustus 2024.

Emas membuktikan nilai dasarnya sebagai aset safe haven yang mungkin akan terus bersinar ke depan. Meskipun harus menghadapi pengaruh peningkatan ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah dan Eropa Timur, mengalami volatilitas substansial akibat kejatuhan pasar saham besar, hingga mencerna ekspektasi suku bunga investor yang makin dovish. 

Secara keseluruhan, Analis Broker Global Octa Kar Yong Ang menilai emas pada dasarnya memang patut dibeli. Namun, faktor teknis menunjukkan bahwa koreksi jangka pendek mungkin akan terjadi. 

Menurut perhitungannya, emas akan menguji level USD 2.600 dan dapat bergerak menuju USD 3.000 pada 2025. Akan tetapi, analisis teknis mengindikasikan harga dapat mencapai level tertinggi ini hanya setelah koreksi bearish yang sehat.   

"Ada begitu banyak alasan bagi harga emas untuk terus naik di bulan September. Terlalu banyak faktor bullish yang sudah diperhitungkan. Jika investor mulai berspekulasi bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai rencana, mereka mungkin akan mengurangi eksposur net long secara drastis. Sehingga menyebabkan aksi jual besar-besaran pada harga emas," ungkapnya dalam pernyataan tertulis, Sabtu (14/9/2024).

 

 

3 dari 3 halaman

Harga Emas Bakal Naik Bertahap

"Ini bukanlah skenario dasar kami, karena kami percaya bahwa emas akan terus naik secara perlahan. Tetapi kita harus bersiap menghadapi periode volatilitas di atas normal dan kemungkinan koreksi tajam ke bawah. Jalan menuju USD 2.600 per ounce tidak akan mudah," tegas Kar Yong Ang.

Kekuatan emas terhadap goncangan ekonomi sudah teruji sejak awal Agustus 2024. Kala itu, kekhawatiran resesi AS yang dipicu oleh laporan nonfarm payroll (NFP) yang mengecewakan untuk Juli telah mengguncang pasar global. 

Indeks saham AS jatuh ke posisi terendah hampir selama dua bulan, sementara indeks saham acuan Jepang, Nikkei 225 mencatat penurunan terburuk dalam sejarah selama dua hari dengan penurunan 18,2 persen. Melebihi kerugian pada peristiwa Black Monday pada 1987.

Di sisi lain, pasar emas mengalami volatilitas yang cukup besar karena harga emas batangan berfluktuasi antara USD 2.360 dan USD 2.460 dalam satu sesi trading. Meskipun kemudian emas berhasil menutup beberapa poin penurunan, secara keseluruhan XAUUSD turun 1,5 persen. 

Emas terus mencatat kenaikan sepanjang Agustus 2024, hingga mencapai level tertinggi baru sepanjang masa pada 20 Agustus 2024. Lantaran trader terus bertaruh pada penurunan suku bunga yang akan segera dilakukan oleh Fed, sembari menunggu revisi yang menyakitkan pada data penggajian AS dan pidato Jerome Powell di konferensi ekonomi Jackson Hole.

Meskipun ada kemunduran sementara, emas terus bergerak lebih tinggi di Agustus, dan harga logam kuning ini tetap bertahan di atas moving average 100 hari dan 200 hari. 

Â