Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi mengguncang wilayah Pantai Selatan Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (15/9/2024) pukul 16.54.32 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan Magnitudo 5,1.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi, Cireungas, Ujung genteng, Nagrak, dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Cimahi, Lembang, Banjaran, Kabupaten Bandung dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
Baca Juga
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI mengonfirmasi bahwa seluruh lintasan Daop 1 Jakarta dan Daop 2 Bandung dinyatakan aman untuk dilalui pasca gempa bumi. Bahkan, kondisi stasiun di lokasi sekitar juga tidak mengalami kerusakan usai diguncang gempa.
Advertisement
"Seluruh perjalanan kereta api kini aman pasca gempa. Tidak ada kerusakan di stasiun maupun di jalur rel akibat gempa tersebut," kata Vice President Public Relations PT KAI Anne Purba dalam keterangan tertulis, Senin (16/9/2024).
Gangguan Perjalanan
Setelah menerima informasi gempa, PT KAI langsung melakukan penghentian luar biasa (BLB) pada seluruh perjalanan kereta api di wilayah Daop 1 Jakarta dan Daop 2 Bandung. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan jalur kereta api serta memeriksa kemungkinan kerusakan pada rel dan jembatan.
"Tindakan ini penting untuk menjamin bahwa tidak ada kerusakan pada infrastruktur kereta api serta untuk mengantisipasi potensi gangguan terhadap perjalanan kereta," ucap Anne.
Terdapat beberapa kereta api yang mengalami gangguan perjalanan akibat BLB tersebut yakni:
- KA PLB 345A (Commuter Line Bandung Raya)
- KA PLB 7346 (Feeder)
- KA PLB 7347 (Feeder)
- KA PLB 40A (Argo Parahyangan)
- KA PLB 376B (Commuter Line Bandung Raya)
- KA PLB 259 (Kutojaya Selatan)
- KA 336 (Siliwangi)
KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penundaan perjalanan KA selama proses pengecekan untuk memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan.
Gempa M 5,1 Guncang Sukabumi Minggu Sore, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa bumi mengguncang wilayah Pantai Selatan Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (15/9/2024) pukul 16.54.32 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Magnitudo 5,1.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,813° LS ; 106,43° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 94 Km arah Barat Daya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 65 km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada wartawan, Minggu (15/9/2024).
Dia mengungkapkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Sukabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia ( intra-slab ).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik ( oblique thrust )," ujar dia.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi, Cireungas, Ujung genteng, Nagrak, dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Cimahi, Lembang, Banjaran, Kabupaten Bandung dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Daryono.
Advertisement
Gempa Susulan
Terkait dengan gempa susulan, Daryono menuturkan, hingga pukul 17.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ). BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," dia menandaskan.