Sukses

Horor Macet Parah Puncak Bogor, Apa Kabar Rencana Pembangunan Skytrain?

Dari kemacetan parah yang terjadi di Puncak Bogor pada hari Minggu kemarin sampai menelan korban jiwa. Seorang pengguna jalan dilaporkan meninggal dunia berdasarkan unggahan salah satu akun di media sosial X.

Liputan6.com, Jakarta - Viral di media sosial kemacetan parah terjadi kembali di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan. Kemacetan di Puncak terjadi sejak siang hingga tengah malam, pada Minggu 15 September 2024.

Kemacetan sepanjang jalan di Kawasan Puncak merupakan imbas libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW. Bahkan banyak pengguna kendaraan yang terjebak belasan jam.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Senin (16/9/2024), media sosial X ramai dengan informasi kemacetan di kawasan Puncak. Banyak pengguna X yang mengeluhkan lantaran tidak terlihat petugas kepolisian dalam mengatur maupun mennangani kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut.

Berdasarkan akun X @Jabodetabekid, jalan alternatif Taman Safari pada Minggu malam (15/9/2024) juga mengalami kemacetan parah seperti jalan utama.

Dari kemacetan tersebut, bahkan sampai menelan korban jiwa. Seorang pengguna jalan dilaporkan meninggal dunia. Berita tersebut menjadi perhatian warganet setelah dibagikan akun X @AIs1to.

"Macet Horor Puncak Bogor, infonya ada 1 korban meninggal karena terjebak macet lebih dari 9 jam. Libur panjang semrawut jalanan, motor roda dua sih yang kebanyakan ga teratur ngambil dua jalur dan akhirnya stuck berhadapan sama lawan arah sebaliknya," tulis @AIs1to.

Selain itu, @Ais1to juga membagikan sebuah rekaman video. Sang perekam video mengungkapkan kata ampun ketika melihat kemacetan yang terjadi lantaran begitu parah.

"Ampun-ampun hehehe... bendera putih nyerah euy... nyerah-nyerah," ucapnya.

Disamping keluhan macet warga net yang menyayangkan tidak adanya pihak kepolisian yang mengatur lalu lintas. Warga net lainnya menilai bahwa Pemerintah daerah harus segera membenahi sarana prasarana dan tata kota daerah Puncak, agar kemacetan tidak terjadi berkelanjutan.

"Terjebak di Taman Safari Puncak Bogor, tanggal 15 September 2024, sebagai ikon wisata, sarana prasarana tata kota daerah puncak harus banyak pembenahan. Transportasi umum adalah keniscayaan," tulis akun @chandraaa_huang.

Masalah macet di kawasan Puncak Bogor ini sebenarnya cerita lama. Setiap libur panjang terutama saat arus mudik, kawasan ini selalu dihantui dengan kemacetan yang panjang. Sejumlah pihak telah menginisiasi ide untuk Mengurangi macet di Puncak.

Kereta Layang

Contohnya Pemerintah Kabupaten Bogor yang berencana akan membangun kereta layang atau skytrain untuk mengatasi macet sekaligus penataan kawasan wisata Puncak. Pembangunan kereta layang ini akan dilakukan dengan skema bisnis. Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu, pada Rabu 21 AGustus 2024.

B2B merupakan sebuah transaksi bisnis yang terjadi antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Asmawa menuturkan, konsep tersebut sudah disetujui oleh Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Mohammad Abdul Ghani, yang akan menggandeng investor perusahaan swasta sebagai pengelola kereta layang di kawasan wisata Puncak.

Ia menjelaskan, pembangunan kereta layang di kawasan wisata Puncak bukan sekadar wacana, diawali dengan permohonan Pemerintah Kabupaten Bogor ke pemerintah pusat.

"Ini serius, kami sudah bersurat ke pemerintah pusat seperti ke Kementerian Perhubungan, khususnya BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek), kemarin direspons dengan pertemuan di Puncak," kata Asmawa.

Penataan Wisata

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor Ajat Rohmat Jatnika menuturkan, pembangunan kereta layang ini untuk melengkapi penataan kawasan wisata Puncak yang saat ini gencar dilakukan Pemkab Bogor.

Pemkab Bogor bahkan telah menyusun konsep penyediaan skytrain dengan enam stasiun pemberhentian yang terhubung dari Rest Area Gunung Mas hingga Puncak Pass di perbatasan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur.

Titik awal stasiun skytrain yaitu di area parkir bus Gunung Mas, kedua di areal perluasan Rest Area Gunung Mas, ketiga di Pakis Hill, keempat di Pinus Forest, kelima di Bukit Sumbul, dan terakhir Puncak Pass.

2 dari 3 halaman

Libur Panjang Maulid Nabi, Simak Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Puncak Bogor

Sebelumnya, jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor memberlakukan rekayasa lalu lintas di jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat selama periode libur panjang dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Libur panjang ini berlangsung dari Sabtu-Senin, 14-16 September 2024.

Kepala Urusan Pembinaan Operasi Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian menjelaskan, bahwa rekayasa lalu lintas yang diterapkan meliputi sistem ganjil genap kendaraan dan sistem satu arah atau one way.

Rekayasa lalu lintas ini diterapkan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di jalur Puncak, Bogor.

"Untuk pelaksanaannya kami akan laksanakan secara situasional, melihat perkembangan dan peningkatan volume kendaraan yang masuk," ungkap Ardian, dikutip dari Antara, Sabtu (14/9/2024).

Peningkatan arus kendaraan di jalur wisata Puncak Bogor pada libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini cukup tinggi.

Ardian mengungkapkan, dalam kurun waktu satu jam pada pukul 06.00 WIB-07.00 WIB Sabtu pagi, jumlah kendaraan yang masuk ke jalur Puncak, Bogor mencapai 2.800 unit. 

3 dari 3 halaman

Rekayasa Lalin Diberlakukan Sejak Pukul 06.00

Satlantas Polres Bogor pun langsung melakukan rekayasa lalu lintas berupa sistem ganjil genap kendaraan di Jalur Puncak sejak pukul 06.00 WIB, kemudian dilanjut sistem satu arah atau one way mengarah ke Puncak pada pukul 07.30 WIB.

"Mengingat memang ambang batas di jalur Puncak itu dalam satu jam kurang dari 2.000 atau 1.500 kendaraan yang melintas, baik itu roda dua, empat maupun enam," ungkap Ardian.

Ardian menjelaskan, khusus pada hari pertama libur panjang ini, Satlantas Polres Bogor memberlakukan one way sebanyak tiga kali, yakni dua kali ke arah atas, dan satu kali ke arah bawah.

"Mengingat ini Sabtu, hari pertama di long weekend ini, kami antisipasi lonjakan arus yang datang dari Puncak menuju Jakarta kembali, maka kami siapkan rencana one way dari Jakarta ke Puncak," katanya.

 Â