Liputan6.com, Jakarta Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN yang bergerak di bidang Asuransi, Penjaminan, dan Investasi, terus berkomitmen untuk tumbuh secara berkelanjutan dengan melanjutkan berbagai inisiatif strategis. IFG telah menjalankan berbagai inisiatif tersebut selama lima tahun terakhir melalui kolaborasi erat dengan para pemangku kepentingan, termasuk dukungan dari Komisi VI DPR RI.
Berbagai inisiatif yang dilakukan oleh IFG meliputi perbaikan tata kelola, sentralisasi proses bisnis, penguatan sumber daya manusia (SDM), serta implementasi mandat dari pemerintah.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama IFG, Hexana Tri Sasongko, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta. Rapat ini merupakan pertemuan terakhir IFG dengan Komisi VI DPR RI untuk periode 2019-2024.
Advertisement
“Kami sangat menghargai dan berterima kasih atas dukungan Komisi VI DPR RI yang selama ini menjadi mitra strategis dalam mendukung transformasi yang dijalankan IFG dan ekosistemnya, guna memperkuat sektor asuransi, penjaminan, dan investasi,” kata Hexana.
Perbaikan Tata Kelola Perusahaan
Dalam paparannya, Hexana menjelaskan bahwa IFG telah melakukan perbaikan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) secara terintegrasi untuk seluruh anggota Holding.
Perbaikan tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahun selama tiga tahun terakhir, yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.
IFG juga memperkuat sistem manajemen risiko (MR) yang terintegrasi di seluruh grup. Dengan pengawasan intensif dan penerapan proses underwriting yang ketat, manajemen risiko IFG kini lebih matang dan profesional.
Selain itu, perbaikan tata kelola juga mencakup peningkatan kondisi neraca keuangan yang tercermin dari laporan keuangan perusahaan.
Hexana juga menyoroti dampak positif dari efisiensi yang diperoleh melalui holdingisasi. Selama periode 2021-2023, efisiensi dalam proses pengadaan bersama telah mencapai 13%, sehingga IFG bersama anggotanya berhasil menghemat sekitar Rp39,8 miliar.
Perkuat SDM
Di bidang pengembangan SDM, IFG bersama anggota Holding telah membangun fondasi kualitas SDM melalui pendirian IFG Corporate University, program pelatihan dan sertifikasi, serta implementasi talent mobility untuk mempersiapkan suksesi dan memenuhi kebutuhan masa kini.
Dalam upaya memastikan keberlanjutan program penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR), IFG telah mengajukan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 triliun. Selain itu, IFG Life telah merampungkan restrukturisasi Jiwasraya dengan menyelesaikan klaim 99,9% nasabah dan membayar klaim sebesar Rp15,5 triliun dari 163.903 polis.
“Kami berharap dukungan dari Komisi VI DPR terus berlanjut, khususnya dalam penguatan modal untuk penugasan penjaminan KUR bagi pelaku UKM,” tambah Hexana.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari PDI Perjuangan, Aria Bima, menyatakan bahwa penerapan prinsip GCG yang ketat oleh IFG telah membuahkan hasil yang positif dalam kinerjanya selama lima tahun terakhir. Hal ini menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan berkelanjutan IFG di masa mendatang.
“Kami berharap IFG tidak hanya menjadi perusahaan terbesar di Indonesia, tetapi juga mampu bersaing di tingkat Asia Tenggara dengan mengembangkan produk layanan yang inovatif, termasuk produk digital di masa depan,” tegas Aria Bima.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah ditempuh, IFG siap untuk terus berkontribusi dalam memperkuat ekonomi nasional dan menjadi pemain utama di sektor asuransi, penjaminan, dan investasi.
Advertisement