Sukses

Ruas Jalan Tol Jogja-Solo Beroperasi, Transaksi di GT Colomadu Ditiadakan

Jasamarga menyatakan, kebijakan ini dilakukan untuk mendukung integrasi 2 ruas jalan tol di Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Sehubungan dengan telah diresmikannya Jalan Tol Jogja-Solo Seksi 1 Kartasura-Klaten, PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) sebagai pengelola Ruas Jalan Tol Solo-Ngawi melakukan pengalihan transaksi di Gerbang Tol (GT) Colomadu. 

Direktur Utama PT JSN Mery Natacha Panjaitan mengatakan, kebijakan ini dilakukan untuk mendukung integrasi 2 ruas jalan tol di Jawa Tengah, yakni Jalan Tol Solo-Ngawi dan Ruas Jalan Tol Jogja-Solo yang di kelola oleh PT Jasamarga Joga Solo (JMJ).

"Dengan dioperasikannya Ruas Jalan Tol Jogja-Solo, maka untuk layanan transaksi di GT Colomadu ditiadakan. Artinya pengguna jalan tidak melakukan tapping transaksi di GT Colomadu, namun dialihkan ke GT Banyudono," jelas Mery, Jumat (20/9/2024).

Pengalihan transaksi di GT Colomadu ini mulai dilakukan pada Jumat, 20 September 2024 pukul 00.00 WIB. Dipindahkan ke GT Banyudono Jalan Tol Jogja-Solo yang berjarak 2 Km dari GT Colomadu. Pengguna jalan tol yang sebelumnya melakukan transaksi di GT Colomadu saat ini tetap dikenakan tarif yang sama ketika transaksi di GT Banyudono.

Sebagai simulasi, perjalanan dari Semarang menuju Kartasura untuk kendaraan Golongan I melalui GT Banyudono dikenakan tarif sebesar Rp 93.000. Sebaliknya pengguna jalan dari Kartasura menuju Semarang hanya melakukan tapping di GT Banyudono.

Kemudian untuk perjalanan dari Surabaya menuju Kartasura untuk kendaraan Golongan I melalui GT Banyudono dikenakan tarif sebesar Rp 322.000. Sebaliknya, pengguna jalan dari Kartasura menuju Surabaya juga akan melakukan tapping di GT Banyudono.

Pengenaan tarif tol tersebut dikarenakan belum adanya Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait tarif Ruas Jalan Tol Jogja-Solo.

Sebelumnya PT JSN telah mengoperasikan 8 gerbang tol, diantaranya GT Colomadu, GT Bandara Adi Soemarmo, GT Ngemplak, GT Gondangrejo, GT Karanganyar, GT Sragen, GT Sragen Timur, dan GT Ngawi. Setelah terhubung dengan Ruas Jalan Tol Jogja-Solo, PT JSN hanya mengoperasikan 7 gerbang tol dengan meniadakan operasional transaksi di GT Colomadu.

 

2 dari 4 halaman

Jalan Tol Solo-Yogyakarta Target Tembus Klaten hingga Prambanan Akhir 2024

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang akan terhubung dengan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Tol Semarang-Solo.

Ketiga ruas tol ini diyakini bakal membentuk segitiga emas pertumbuhan ekonomi pada Kawasan Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar).

Dalam tinjauannya, Basuki meminta kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jogja Solo untuk mempercepat penyelesaian pembangunan, khususnya untuk Paket 1 dari Simpang Susun Kartasura hingga Klaten.

"Terus semangat, akhir Agustus 2024 sudah selesai dari Kartosuro sampai Klaten sepanjang 22 km. Selanjutnya dari Klaten ke Prambanan hingga Purwomartani seluruhnya selesai tahun 2024 ini," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (25/7/2024).

Menteri PUPR juga menginstruksikan untuk menjaga kerapian Median Concrete Barrier atau pembatas jalan tol, termasuk kriteria dan standar teknis konstruksi jalan tol.

Adapun ruas Kartosuro-Klaten sepanjang 22,3 km diharapkan sudah dapat beroperasi akhir Agustus 2024. Sedangkan ruas jalan tol Klaten-Purwomartani sepanjang 20 km ditargetkan tuntas di akhir 2024.

3 dari 4 halaman

Terhubung dengan Bandara YIA

Jalan Tol Solo-Yogyakarta akan terhubung hingga Bandara YIA Kulonprogo dengan panjang keseluruhan 96,57 km. Ruas Tol ini terdiri dari 3 seksi, yakni Seksi 1 Solo-Klaten-Purwomartani (42,3 km), Seksi 2 Purwomartani-Monjali-Sleman (16 km), dan Seksi 3 Gamping-Kulonprogo (38,57 km).

Dengan target rampungnya pembangunan Jalan Tol dari Kartasura hingga Klaten pada akhir tahun ini, diharapkan akan mengurangi waktu tempuh melalui jalan nasional Solo/Kartasura-Klaten, kurang lebih sekitar 50-60 menit. Sementara dengan jalan tol waktu tempuhnya menjadi sekitar 25-30 menit.

"Kehadiran Tol Solo-Yogyakarta diharapkan juga dapat mengurangi beban jalan nasional Yogyakarta - Solo yang saat ini kondisinya kerap macet. Khususnya menuju destinasi pariwisata sepanjang koridor, seperti Candi Prambanan dan Bandara," pungkas Basuki.

 

4 dari 4 halaman

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo Rampung 2024, Jadi Akses ke Wilayah Segitiga Emas

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo rampung pada 2024.

"Dari Solo ke Yogyakarta pembebasan lahan 94 persen dan 74 persen lahannya. Pembebasan lahan akan diselesaikan pada triwulan pertama 2023. Proyek fisiknya sudah 49 persen sehingga tinggal 51 persen, insya Allah Desember selesai," katanya pada acara kunjungan kerja dan inspeksi Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo di Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dikutip dari Antara, Senin (27/2/2023).

Ia mengatakan saat ini proyek tersebut ditunggu oleh masyarakat. Apalagi selama ini trafik kendaraan Solo-Yogyakarta-Kulonprogo sudah cukup padat.

"Ada sekitar 20.000-25.000 kendaraan per hari yang lewat Solo-Yogyakarta, jadi sudah crowded (padat)," katanya.

Ia mengatakan untuk rute Solo-Yogyakarta yang menjadi titik kepadatan tertinggi yakni di pertigaan Kartasura.

"Yang masih jadi frustrasi antara Kartasura-Yogyakarta ya. Jadi segera kami selesaikan supaya lebih lancar lagi," katanya.

Program Super Prioritas

Sementara itu, dikatakannya, proyek jalan tol tersebut merupakan program super prioritas karena mengakses segitiga emas di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

"Pengembangan kawasan Joglosemar, Yogyakarta, Solo, Semarang. Selain Yogyakarta-Solo yang akan diselesaikan sekarang, bersamaan juga dimulai Bawen-Yogyakarta. Dengan demikian, nanti kawasan ini bisa meningkatkan kegiatan ekonomi di regional Jawa Tengah dan Yogyakarta," katanya.

Dengan kemudahan akses tersebut diharapkan juga bisa mengoptimalkan kedatangan turis melalui kapal pesiar yang berlabuh di Tanjung Emas, Semarang.

"Selama ini kalau ada kapal pesiar yang berlabuh di Tanjung Emas mereka tidak menginap di mana-mana, nginepnya tetap di kapal sehingga dampaknya ke darat kecil. Dengan adanya Joglosemar ini nanti mudah-mudahan turis itu juga menginap di Magelang, di Yogyakarta karena semua sudah terkoneksi," katanya.

Video Terkini