Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi melantik Tri Winarno sebagai Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, atau Dirjen Minerba Kementerian ESDM terbaru.
Proses pelantikan dilaksanakan sesuai Sholat Jumat di Ruang Sarulla Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Baca Juga
Pada kesempatan itu turut hadir sejumlah eselon I dan pejabat tinggi Kementerian ESDM. Termasuk Plt Dirjen Minerba Bambang Suswantono yang posisinya digantikan oleh Tri Winarno.Â
Advertisement
Dalam kata sambutannya, Bahlil Lahadalia menyoroti Direktorat Jenderal Minerba yang butuh reformasi akibat warisan dari pimpinan tinggi terdahulu. Ia lantas meminta Tri untuk bekerja sesuai wewenang dan tidak memberi ruang bagi pihak eksternal untuk ikut bermain-main.Â
Namun, Bahlil sempat salah menyebut jabatan yang kini diembannya saat meminta komitmen dari Dirjen Minerba terbaru. Dalam hal ini, ia sempat keceplosan membawa posisinya terdahulu sebagai Menteri Investasi.Â
"Saya ucapkan selamat sekali lagi, pak Dirjen. Pimpinan bapak itu cuman dua, satu Presiden RI, yang kedua Menteri Investasi, eh Menteri ESDM," kata Bahlil diikuti gelak tawa seisi ruangan.Â
"Saya masih merasa seperti Menteri Investasi. Enggak boleh ada menteri-menteri lain, memang 4 tahun 3 bulan soalnya. Jadi pemain baru di tempat," sambungnya.Â
Lebih lanjut, Bahlil mengatakan, pelantikan merupakan salah satu proses dalam rangka membangun konsolidasi internal di Kementerian ESDM. Khususnya di Direktorat Jenderal Minerba yang sempat panas akibat adanya sejumlah temuan.Â
"Saya tahu tugas itu bukan tugas yang gampang, khususnya Ditjen Minerba yang dinamikanya tinggi sekali. Atas dasar ini kita lakukan reform. Dan hari ini pak Tri Winarno dilantik. Saya ucapkan selamat," tuturnya.
Untuk diketahui, Tri Winarno sendiri merupakan orang lama dari Ditjen Minerba Kementerian ESDM. Tahun ini, dia baru saja diangkat sebagai Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral oleh Menteri ESDM kala itu, Arifin Tasrif pada 2 Februari 2024.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara pada direktorat jenderal yang sama
Menteri Bahlil Minta Jokowi Naikkan Tunjangan PNS Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memohon kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bisa menaikan tunjangan PNS di Kementerian ESDM. Permintaan ini disampaikan lantaran setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor produksi hasil tambang terus melonjak.Â
Sebagai contoh, Bahlil Lahadalia menyampaikan, produksi batu bara pada 2015 hanya di kisaran 461 juta ton. Angka produksinya terus membesar dalam 8 tahun setelahnya.Â
"Selama Bapak memimpin dari 2015 ke 2023 sekarang di 2023, produksi kita sudah mencapai 775 juta ton batu bara. Sekitar 500-600 juta ton kita ekspor pak, selebihnya (dipakai) dalam negeri," ujar Bahlil dalam acara IIGCE 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Tak hanya batu bara, lonjakan produksi juga dirasakan komoditas nikel hingga 17 kali lipat, dari 10 juta ton di 2015 menjadi 170 juta ton di 2023. Itu turut berkontribusi pada peningkatan setoran PNBP dari sektor tambang nikel.
"Pendapatan negara kita pak untuk PNBP di 2015, bapak masuk jadi Presiden itu PNBP kita Rp 118,7 triliun. Sekarang sudah mencapai kurang lebih sekitar di 2023 hampir Rp 300 triliun pak, jadi 100 persen lebih," terang Bahlil.Â
Â
Advertisement
Perhitungan
Menurut perhitungannya, total setoran PNBP yang telah diberikan dalam kurun waktu 2015-2023 mencapai Rp 1.660 triliun. Berdasarkan catatan itu, Bahlil menilai para pegawai Kementerian ESDM berhak menerima pendapatan yang lebih baik. Â
"Jadi ini kerja-kerja dari Kementerian ESDM. Saya hanya membacakan pak, ini bukan kerja saya, kerja tim, karena jadi Menteri belum sampai sebulan pak. Tetapi saya yakin pak, Kementerian ESDM butuh kesejahteraan yang baik," ungkapnya.Â
Para pejabat eselon I Kementerian ESDM tak kuasa menahan tawa mendengar celotehan itu. Kendati begitu, Bahlil meyakinkan bahwa pegawainya memang berhak menerima kesejahteraan yang lebih mapan.Â
"Katanya pendapatan PNBP-nya 1 tahun pak kalau diakumulasi dengan dari hulu migas bisa sampai Rp 350 triliun. Tapi katanya ya gitu lah, kesejahteraannya masih bingung-bingung pak. Tapi tenang, habis ini saya akan lobby khusus kepada bapak Presiden," pungkas Bahlil.Â