Sukses

Program RVM Botol Plastik BRI Peduli Hadir di Kawasan Sirkut Mandalika, Tukar Botol dan Raih Poinnya!

Melalui Program RVM Botol Plastik BRI Peduli, BRI mengajak masyarakat Indonesia terutama pengunjung Sirkuit Mandalika untuk memasukkan botol Plastik ke mesin dan mendapatkan poin, yang bisa ditukarkan menjadi saldo e-wallet.

Liputan6.com, Jakarta Dukungan pengelolaan sampah terpadu dengan menerapkan prinsip sistematis, menyeluruh, berkesinambungan serta mengutamakan pemberdayaan, melalui Program BRI Peduli Yok Kita GAS (Gerakan Anti Sampah) terus digaungkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). 

Setelah menggelar pelatihan pengelolaan sampah dan mesin Reverse Vending Machine (RVM) yang di tengah persiapan perhelatan Internasional Indonesian MotoGP di Mandalika pada 20 September 2024 lalu, BRI memperkenalkan 2 (dua) mesin RVM di Mandalika untuk mendaur ulang botol plastik.

Melalui Program RVM Botol Plastik BRI Peduli – Tukar Botolmu Raih Poinmu, BRI mengajak masyarakat Indonesia terutama pengunjung Sirkuit Mandalika untuk memasukkan botol Plastik ke mesin dan mendapatkan poin, yang bisa ditukarkan menjadi saldo e-wallet.

Wakil Direktur Utama Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa BRI berkomitmen membangun budaya keberlanjutan melalui program Zero Waste to Landfill, yang mencakup edukasi bagi pekerja tentang pengelolaan sampah dan pentingnya keberlanjutan lingkungan.

“Sebagai bagian dari program ini, BRI juga memperkenalkan mesin Reverse Vending Machine (RVM) di Mandalika untuk mendaur ulang botol plastik. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pekerja dan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik,” ujarnya.

Sebelumnya, pada tanggal 20 September 2024 yang juga bertepatan dengan peringatan World Clean Up Day, sebanyak 300 peserta yang menjadi petugas pengelola sampah selama event MotoGP berlangsung pada 26-29 September 2024 mengikuti pelatihan yang berfokus pada mekanisme pemilahan dan pengelolaan sampah organik dan anorganik dengan berbagai metode inovatif.

Pelatihan juga memberi pengetahuan perihal pembuatan ecoenzym dan Pupuk Organik Cair (POC), hal ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan masyarakat tentang pemanfaatan sampah secara ekonomis. Pelatihan juga mengedepankan prinsip 9R (Refuse, Reduce, Reuse, Repair, Recondition, Remanufacture, Repurpose, Recycle, dan Recover) sebagai panduan dalam pengelolaan sampah.

Sebanyak 300 petugas yang dilatih tersebut akan mengelola sampah di area Sirkuit Mandalika seluas 1200 Ha. Sampah akan ditimbang, dihitung, dan dikelola dengan baik sesuai dengan jenisnya.

Catur Budi Harto berharap kedepannya program Yok Kita GAS dapat menjadi penopang pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan dan juga menjadi alternatif pendapatan ekonomi masyarakat.

“Kedua program ini adalah upaya BRI untuk memeriahkan World Clean Up Day yang merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung keberlanjutan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Kami percaya bahwa inisiatif ini akan membantu masyarakat lokal dalam mengelola sampah dengan lebih efektif dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan," jelasnya.

 

(*)