Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan, pihaknya telah memiliki strategi dalam memberdayakan UMKM, sehingga layak dilirik oleh perbankan dan mendapatkan pembiayaan serta naik kelas.
“Sesungguhnya UMKM kita itu lebih membutuhkan edukasi daripada advokasi, kenapa demikian? Kalau advokasi sebenarnya menempatkan UMKM di bawah dan di bawah bank, di bawah lembaga pembiayaan, kalau diedukasi sebenarnya menempatkan UMKM sejajar dengan bank sebagai mitra,” ungkapnya.
Baca Juga
Sunarso pun membeberkan, terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM. Menurutnya, yang pertama, tentang spirit atau semangat kewirausahaan.
Advertisement
“Itu yang harus kita educate kepada UMKM, karena pelaku UMKM sangat banyak sehingga masih beragam level-nya,” bebernya.
Sunarso juga menyinggung terkait kemampuan melakukan administrasi dan manajerial. Baginya, hal ini merupakan pekerjaan rumah yang penting akrena kedua hal itu masih merupakan area yang sangat luas untuk dikerjakan.
"Ketiga, tentang aksesibilitas UMKM terhadap informasi, pasar, teknologi dan pendanaan dan keempat, UMKM juga harus diedukasi soal keberlanjutan, baik itu tentang keberlanjutan bisnis terlebih juga keberlanjutan lingkungan," ujarnya.
Terakhir, Sunarso menekankan pentingnya edukasi soal prinsip Good Corporate Governance kepada UMKM.
“Kita perlu educate UMKM untuk menjalankan bisnis dengan prinsip-prinsip GCG dengan baik karena itulah yang akan menjadikan UMKM bertumbuh dan berkembang berkelanjutan,” ucapnya.
Salurkan KUR Rp126,12 T
Sebelumnya, BRI memperluas akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM di Indonesia untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan bahwa hingga akhir Agustus 2024 perseroan berhasil menyalurkan KUR senilai Rp126,12 triliun kepada 2,6 juta debitur pelaku UMKM.
“Penyaluran KUR BRI hingga akhir Agustus 2024 setara dengan 76,44% dari total target penyaluran di tahun 2024 sebesar Rp165 triliun dan BRI optimistis dapat memenuhi target penyaluran KUR dari pemerintah di tahun ini,” ungkapnya.
Apabila dirinci, mayoritas penyaluran KUR BRI didominasi oleh sektor produksi sebesar 59,41%. Sektor produksi ini di antaranya sektor pertanian, perikanan, industri dan jasa lainnya.
Di sisi lain, BRI juga berhasil menjaga kualitas KUR yang disalurkan. Hal ini tercermin dari rasio NPLKUR yang berada di kisaran 2,31%.
(*)
Advertisement