Sukses

Sering Lihat Benda Ini di Pojokan Atas Rumah? Usia Teknologinya Sudah Satu Abad Lo

Permintaan energi yang meningkat di Indonesia mendorong kebutuhan MCB yang lebih besar. MCB ABB mendukung transisi ini baik secara lokal maupun global.

Liputan6.com, Jakarta - ABB, perusahaan teknologi di sektor elektrifikasi dan otomatisasi, merayakan satu abad inovasi Minia-ture Pemutus Sirkuit Listrik (MCB) yang pertama di dunia. Tonggak bersejarah ini menyoroti peran penting, meskipun seringkali tidak terlihat dari MCB dalam memajukan keselamatan dan keandalan listrik, yang sangat mendasar dalam mewujudkan keberhasilan transisi energi di Indonesia dan dunia.

Seiring dengan transisi dunia menuju masa depan tanpa emisi, peningkatan elektrifikasi dan integrasi sumber energi terbarukan yang lebih beragam menjadi sangat penting. Ini berarti perangkat proteksi seperti MCB ABB memiliki beban listrik yang lebih besar untuk dikelola, seiring dengan variasi pasokan dan permintaan daya.

ABB menyediakan keamanan listrik untuk berbagai hal, mulai dari panel surya dan pompa panas hingga kendaraan listrik, serta memberikan perlindungan.

Di Indonesia, pasar MCB diperkirakan akan berkem-bang pesat seiring dengan upaya negara ini untuk terus memodernisasi infrastruktur kelistrikannya guna memenuhi permintaan energi yang meningkat, khususnya di sektor energi terbarukan.

Presiden Direktur ABB di Indonesia Gerard Chan menjelaskan, dalam merayakan 100 tahun MCB, ABB bangga menjadi bagian penting dari warisan inovasi ini, dan tentunya akan terus mengembangkan beragam solusi proteksi kelistrikan guna mengembangkan teknologi yang melindungi sistem listrik dari kelebihan beban dan korsleting.

"Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan warisan inovasi ABB tetapi juga komitmennya untuk mendukung transisi energi Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan.” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (24/9/2024).

Dirancang dengan fleksibilitas dan adaptabilitas, MCB ABB cocok untuk berbagai aplikasi di semua segmen, mulai dari aplikasi rumah tangga, industri, hingga aplikasi utilitas (UL). MCB yang mendeteksi kesalahan listrik seperti arus lebih dan korsleting mampu memutuskan sirkuit listrik dalam waktu 10 milidetik, atau 10 kali lebih cepat dari kedi-pan mata.

Sistem listrik kemudian dapat direset kembali dalam waktu singkat dan mudah tanpa harus mengganti komponen apapun.

 

2 dari 3 halaman

Nilai Pasar

Secara global, pasar MCB bernilai sekitar USD 5,1 miliar pada tahun 2023 dan diproyeksikan tumbuh dengan CAGR lebih dari 10,3 persen selama periode 2024 hingga 20301, didorong dengan meningkatnya permintaan perangkat keselamatan listrik di aplikasi perumahan, komersial, dan industri.

Gerard Chan menambahkan, perjalanan 100 tahun inovasi MCB adalah peristiwa penting bagi ABB di Indonesia, bukan hanya untuk merayakan pencapaian masa lalu, namun juga dalam menyambut masa depan keselamatan listrik.

"Perjalanan 100 tahun ini merupakan bukti komitmen kami yang tak tergoyahkan terhadap keunggulan dan kesela-matan. Seiring dengan penghargaan dan rasa bangga kami atas warisan ini, kami senantiasa berkomitmen mewujudkan inovasi yang berkelanjutan, memastikan perangkat MCB kami tetap berada di garis depan teknologi, serta mendukung tujuan transisi energi Indonesia dengan meningkatkan keselamatan listrik untuk generasi menda-tang," tutup Chan.

 

3 dari 3 halaman

MCB TKDN Terbaik

ABB hadir di Indonesia pada tahun 1980-an dan sejak saat itu telah memainkan peran penting dalam berbagai sektor seperti transmisi dan distribusi daya, otomasi industri, dan produk listrik, serta memberikan kontribusi signifikan ter-hadap infrastruktur dan pertumbuhan industri nasional.

Saat ini, perusahaan mengoperasikan pabrik MCB di Cibitung, Jawa Barat, yang tahun lalu meningkatkan kapasitas tahunannya menjadi jutaan poles MCB dengan peralatan otomasi dan pengujian canggih. Komitmen terhadap kualitas dan inovasi ini membuat MCB ABB memperoleh penghargaan “MCB TKDN Terbaik” dari PLN tahun 2022, yang mengakui kualitas dan tingkat komponen dalam negeri yang tinggi.