Sukses

Reality Show The Bachelor Buka Jalan Mari Pepin Jadi Influencer, Simak Kisah Suksesnya!

Menjadi influencer di media sosial membawa berbagai kesempatan bagi Mari Pepin. Sejumlah perusahaan besar mulai mengirimkan produk untuk dicobanya di rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak kontestan acara realitas seperti The Bachelor, tujuan utama mereka adalah menemukan cinta. Namun, bagi Mari Pepin, selain menemukan cinta, dia juga menemukan peluang besar dalam dunia bisnis.

Pepin, yang tampil di musim ke-25 The Bachelor pada 2021, kini telah menikah dengan Kenny Braasch, pasangan yang ditemuinya di The Bachelor in Paradise musim ke-7.

Bersama-sama, mereka tidak hanya membangun kisah cinta yang manis, tetapi juga membangun karier sebagai influencer yang sukses.

Setelah penampilannya di acara TV tersebut, jumlah pengikut Instagram Pepin melonjak drastis, dari hanya 50.000 menjadi lebih dari 300.000. Kenaikan ini membawa peluang besar dalam dunia digital, terutama dalam bisnis influencer.

“Seketika, kami mendapatkan banyak tawaran besar,” ujar Pepin dikutip dari CNBC, Jumat (4/10/2024).

Dari Produk Gratis hingga Kesepakatan Miliaran

Menjadi influencer di media sosial membawa berbagai kesempatan bagi Pepin. Sejumlah perusahaan besar mulai mengirimkan produk untuk dicobanya di rumah.

Jika Pepin menyukai produknya, dia akan memposting di media sosialnya, sering kali dengan ulasan positif. Sebagai imbalannya, ia mendapatkan bayaran.

Beberapa brand merek yang sudah bekerjasama dengannya antara lain L’Oreal, Factor (jasa pengiriman makanan), anggur Ruffino, dan produk rambut Mermaid.

Selain itu, Pepin juga bekerja sama dengan suaminya, Kenny Braasch, dalam beberapa promosi. Braasch sendiri memiliki kemitraan dengan brand seperti anggur Apothic dan situs perjudian BetUS, yang juga memperluas jaringan bisnis pasangan ini.

2 dari 2 halaman

Influencer Jadi Pekerjaan Sampingan

Menurut laporan Influencer Marketing Hub, cara seperti ini sudah menjadi strategi pemasaran umum di kalangan perusahaan. Perusahaan memberikan produk gratis atau menandatangani kontrak dengan influencer untuk mempromosikan produk mereka.

"Jika dikelola dengan baik, ini bisa sangat menguntungkan," kata Casey Lewis, pakar media sosial.

Bagi Pepin, influencer hanyalah sebagai pekerjaan sampingan. Dia juga bekerja sebagai manajer pemasaran media sosial.

“Hal-hal yang berkaitan dengan influencer hanyalah tambahan. Itu tidak benar-benar dapat diandalkan,” jelasnya.

Namun, dia tidak menyesali kariernya sebagai influencer dan memanfaatkan ketenarannya dari acara TV. “Saya pikir Anda harus bertindak saat keadaan masih baik,” katanya.

Dengan ketenaran yang masih ia miliki, Pepin terus menjalani kehidupannya sebagai influencer yang sukses bersama Braasch.

Kisah mereka adalah contoh bagaimana ketenaran dari reality show bisa membawa peluang bisnis besar, selama dimanfaatkan dengan baik.