Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, bersilaturahmi dengan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Anindya Bakrie.
Pertemuan itu dilakukan di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (24/9/2024). Pada kesempatan itu, Rosan Roeslani meyakini Anindya Bakrie bisa menakhodai kelompok pengusaha ke arah lebih baik.
Baca Juga
Rosan yang juga sempat menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2015-2021 mengatakan, Anindya Bakrie punya sejarah yang lebih panjang di organisasi tersebut. Hanya saja, mereka punya nasib yang sedikit berbeda. Khususnya setelah Rosan ditarik masuk ke jabatan politik untuk menjadi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat pada 2021 silam.
Advertisement
"Saya yakin di bawah kepemimpinan pak Anindya Bakrie. Yang dilihat sejarahnya, track record-nya itu mungkin sudah jauh lebih lama pak Anin dibanding saya di Kadin. Tapi memang garis tangannya beda, tapi semua itu ada masanya. Saya bilang semua akan indah pada masanya," ujarnya.
Lebih lanjut, Rosan turut menyampaikan fokus pemerintahan ke depan yang bakal berpusat pada pengembangan sumber daya yang ada.
"Intinya yang akan didorong oleh pemerintah ke depan di bidang kesehatan, healthcare industry, pendidikan, food security, dan yang paling penting adalah pengembangan sumber daya kita. Itu adalah hal-hal yang jadi prioritas utama ke depannya," bebernya.
"Kita akan memusatkan a lot of resources untuk bisa membangun itu secara berkelanjutan, berkesinambungan, dan mempunyai dampak yang positif kepada seluruh rakyat Indonesia. Tidak hanya Kadin dan juga Kadin Provinsi di seluruh daerah," ia menambahkan.
Oleh karenanya, Rosan turut meminta keterlibatan aktif Kadin Indonesia untuk ikut menyukseskan program pemerintah ke depan.
"Pesan saya, marilah Kadin harus berperan aktif, harus menjemput bola, karena kesempatan dan opportunity ini makin besar dan kuenya makin berkembang. Tapi kalau kita tidak berperan aktif, tentunya tidak akan mencapai hasil yang maksimal dan optimal ke depannya," tutur dia.
Komitmen Kadin
Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Anindya Bakrie, berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan jajaran menteri di kabinet pemerintahan. Baik saat ini di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun kabinet di masa pemerintahan Prabowo Subianto.
Merujuk Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri, pria yang akrab disapa Anin ini menyebut Kadin Indonesia merupakan mitra strategis pemerintah dalam membangun ekonomi nasional.
"Kita sepakat bahwa satu, Kadin berasal dari undang-undang menjadi mitra strategis pemerintah. Jadi artinya selalu bekerjasama untuk memikirkan kebaikan dan kebaikan untuk ekonomi Indonesia," ujar Anin di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (24/9/2024).
Anin pun bersyukur telah bersilaturahmi dengan dua menteri Jokowi di Menara Kadin pada Selasa (24/9/2024) hari ini, yakni Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani, dan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
"Mudah-mudahan ke depannya makin banyak lagi menteri yang berkenan untuk berdiskusi dengan Kadin, bukan saja untuk pemerintah sekarang, tapi ke depannya," ungkap dia.
Selanjutnya, Anin menyebut bakal terus mengundang para menteri untuk membicarakan seputar ekonomi. Salah satu nama yang masuk jadwal yakni Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.
Dia mengaku ingin mendapat gambaran dari Menkes seputar usulan aturan rokok terbaru. Itu termuat dalam Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK), yang merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan.
"Memang minggu depan beliau adalah salah satu menteri yang kami ingin juga berkolaborasi. Mudah-mudahan dari situ bisa dapat gambar yang lebih jelas, dan mudah-mudahan juga bisa mengundang beliau ke sini," pungkas Anin.
Advertisement
Anindya Bakrie Janji Jaga Amanah Usai Terpilih di Munaslub Kadin Indonesia
Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia), Anindya Bakrie, menyambut perwakilan anggota Kadin Provinsi dan Asosiasi dalam acara silaturahmi di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (24/9/2024).
Anin, sapaan akrabnya menilai Kadin Provinsi dan Asosiasi jadi merupakan komponen penting dalam kemajuan Kadin Indonesia. Dia pun bersyukur bisa terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia hasil musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) pada Sabtu, 14 September 2024 silam.
"Saya sangat bersyukur diberikan mandat dari Kadin Provinsi dan Asosiasi melalui Munaslub pada 14 September 2024. Terima kasih atas mandatnya," ujar Anin saat silaturahmi dengan Kadin Provinsi dan Asosiasi di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (24/9/2024).
Dia memastikan akan menjaga amanah dan aspirasi Kadin Provinsi dan asosiasi yang menginginkan Kadin lebih erat bersinergi dengan pemerintah. Menurut dia, kolaborasi jadi kata kunci bagi dunia usaha menghadapi tantangan ke depan.
"Kalau kita lihat, 2025 banyak sekali tantangan yang mesti dihadapi dunia usaha. Peluang memang banyak tapi tantangannya juga sangat banyak," kata Anin.
Anin menilai, gelaran Munaslub menekankan pentingnya bagi kelompok pengusaha untuk mampu menjawab tantangan dan meraih peluang. Menurutnya, dua poin penting yang menjadi prioritas Kadin Indonesia ke depan.
"Pertama, kita mesti menjalankan undang-undang sebagai mitra strategis pemerintah, baik di akhir pemerintahan Pak Jokowi dan akan dilanjutkan oleh pemerintahan Pak Prabowo," bebernya.
Rangkul Semua Elemen
Kadin Indonesia ke depan akan lebih intens mendatangkan para menteri untuk berdiskusi dan mencari solusi atas sejumlah tantangan yang akan datang. Anin mengatakan, kehadiran sejumlah menteri juga bentuk pengakuan pemerintah terhadap Kadin versi munaslub.
"Saya merasa alhamdulillah pengakuan pemerintah ke Kadin itu sudah sangat baik. Kadin penting mengerti program pemerintah dan menyelaraskan dengan program pemerintah ke depan," imbuh Anin.
Poin kedua, pemerintah menunjuk Kadin Indonesia sebagai satu-satunya wadah untuk dunia usaha yang tercantum dalam undang-undang. Oleh karenanya, Anin bertekad merangkul seluruh elemen dunia usaha agar bisa berjalan seiring dalam menyukseskan program pemerintah.
"Dalam UU, Kadin itu wadah bagi dunia usaha. Satu UU, Kadin-nya juga hanya satu. Artinya kita harus bisa merangkul teman-teman kita di provinsi, asosiasi, dan teman-teman kita di kepengurusan sebelumnya," pungkas Anin.
Advertisement