Sukses

Kemendag Blusukan ke Mal Promosikan UMKM Lokal

Ratusan produk dari 28 UMKM asal Provinsi Banten penuhi pameran Mall to Mall Gerakan Nasional BBI dan BBWI Provinsi Banten, yang digagas oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan produk dari 28 UMKM asal Provinsi Banten penuhi pameran Mall to Mall Gerakan Nasional BBI dan BBWI Provinsi Banten. Pameran ini digagas oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Produk UMKM tersebut terdiri dari kerajinan tangan, fashion, dan makanan khas daerah yang sudah dikemas saji. Ke-28 UMKM tersebut sudah diakurasi dari sebelumnya 46 UMKM yang ikut serta.

"Pameran ini sebagai tindaklanjut rangkaian mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Provinsi Banten. Sehingga, bisa mendorong peningkatan pemasaran produk unggulan UMKM Banten ke pasar potensial, semakin banyak lagi masyarakat yang mengenal produk UMKM wilayahnya,"ujar Krisna Ariza, Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag, Jumat (27/9/2024).

Bukan hanya di Provinsi Banten saja, melainkan juga pameran gerakan BBI dan BBWI ini akan meluas ke pusat-pusat perbelanjaan yang ada di wilayah lain di Indonesia. Sehingga, konsep mendekatkan produk UMKM kepada pasar potensial, akan menjangkau hingga ke kota-kota lainnya.

Sementara itu, Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Moga Simatupang pun memberi saran dan arahan, agar pelaku UMKM mau tetap berinovasi mengikuti perkembangan tren dan juga pasar. 

"Kedepan harus melakukan inovasi dengan cepat. Saya liat produk-produk kita sudah bagus, tapi masih ada kurang dari segi pewarnaan, bahan atau metalnya,'ungkap Moga.

Seperti pada pameran kali ini saja, pihaknya menemukan produk fashion yang kurang mengikuti perkembangan Gen Z. Sehingga hanya ditemukan produk fashion yang formal, tidak mengikuti perkembangan fashion saat ini.

"Harus lebih fashionable yah, harus lebih berani. Karena kan banyak anak-anak muda yang menginginkan model yang lebih berani gitu ya,"ujarnya.

2 dari 3 halaman

OJK Gelar Gernas BBI dan BBWI 2024 di Palembang, Ini Capaiannya

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Provinsi Sumsel) menggelar kegiatan puncak semarak (Harvesting) UMKM Naik Kelas, Belanja Lokal Gencar, serta Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) Tahun 2024.

Acara Gerakan Nasional BBI dan BBWI di Palembang ini merupakan bagian dari komitmen kuat OJK untuk mendukung upaya Pemerintah dalam mendorong ekonomi nasional, khususnya melalui pemberdayaan UMKM.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, mengatakan kegiatan Gernas BBI dan BBWI dilakukan agar Pemerintah fokus pada pemberdayaan UMKM dan industri pariwisata agar bisa ditingkatkan lebih lanjut lagi.

"Melalui program dan kegiatan yang terintegrasi kami yakin bahwa BBI dan BBWI ini bukan lagi hanya menjadi slogan, tapi menjadi tumpuan kekuatan perekonomian kita kedepan lebih lanjut lagi," kata Mahendra dalam sambutannya di acara Puncak Harvesting Gernas BBI&BBWI 2024 di Palembang, Minggu (26/5/2024).

 

3 dari 3 halaman

Sisi Permintaan

Mahendra menyampaikan, pada Gernas tahun ini telah tercapai beberapa target antara lain, untuk belanja produk dalam negeri pada kuartal I-2024 realisasi anggaran belanja operasional di Sumatera Selatan telah mencapai Rp 3,6 triliun, dimana pangsa untuk belanja barang dan jasa sebesar Rp 1,18 triliun atau 30% menggunakan produk dalam negeri.

"Dan dari belanja tadi sebesar Rp 584,34 miliar atau hampir 50% dari rencana umum pengadaan merupakan penggunaan produk UMKM," katanya.

Adapun untuk mendorong lebih lanjut pelaku UMKM dan pariwisata mencapai potensi maksimalnya, maka OJK terus akan mendorong peningkatan akses keuangan bagi mereka.

Dari sisi permintaan pelaku UMKM diharapkan meningkatkan kapasitasnya melalui serangkaian kegiatan literasi dan inklusi keuangan agar masuk menjadi bagian dari kegiatan proyek maupun perusahaan yang bankable.

Selanjutnya, dari sisi peningkatan kualitas pasokan OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) memberikan dukungan penuh agar lembaga keuangan perbankan dan nonperbankan mampu bersinergi dengan lebih baik lagi dengan para pemangku kepentingan di dalam memberikan akses keuangan yang mudah, terjangkau dan sesuai kebutuhan mereka.Â