Sukses

Wamentan Sudaryono Usul Pupuk Indonesia hingga Bulog di bawah Kementan, Ini Alasannya

Wamentan Sudaryono menuturkan, usulan Pupuk Indonesia dan Bulog berada di bawah Kementeritan Pertanian bakal diajukan melalui Perpres.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk memudahkan koordinasi dalam rangka akselerasi pembangunan pertanian nasional, Pupuk Indonesia dan Badan Urusan Logistik (Bulog) diusulkan berada di bawah Kementerian Pertanian (Kementan).

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. Sudaryono menilai, usulan itu tidak mengubah organisasi perusahaan pelat merah tersebut. Akan tetapi, Kementerian Pertanian (Kementan) perlu menjadi leading sektor pangan, mulai dari hulu hingga ke hilir.

"Kita ingin bagaimana, ini kita tidak mengubah organisasi. Intinya organisasi tetap ada di situ semua tapi 'Ketua Kelasnya' adalah Menteri Pertanian. Karena selama ini pupuknya yang ngurus Menteri BUMN, perdagangan pupuknya Menteri Perdagangan, kemudian si petani yang ngurus pertanian," tutur Wamentan Sudaryono melalui keterangan di Jakarta, Jumat, (27/9/2024), seperti dikutip dari Antara.

Sudaryono menuturkan, usulan tersebut bakal diajukan melalui Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan pertanian yang akan dilakukan pada 2025.

Melalui Perpres tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian nasional. Sementara di hilir, stabilitas harga dan pasokan pangan dapat terjaga dengan baik.

"Tahun depan kita coba mengajukan Peraturan Presiden di mana nanti Pupuk Indonesia, termasuk Bulog dan Kementerian Pertanian menjadi satu (perintah di bawah Kementan)," ujar dia.

Sudaryono berharap Pupuk Indonesia sebagai perusahaan negara tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga bertanggungjawab dalam menggenjot produktivitas pertanian nasional. Ia mengatakan, saat ini alokasi kuota pupuk subsidi di 2024 telah ditambah dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton, sehingga hal ini akan memberikan rasa optimistis dalam mewujudkan swasembada pangan.

"Tanggung jawab Pupuk Indonesia tidak hanya cari untung, tapi bagaimana juga tanggung jawab produktivitas pertanian kita naik," kata dia.

2 dari 4 halaman

Wamentan Sudaryono Ajak Peternak hingga Petani Prancis Investasi di Indonesia

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia Sudaryono melakukan kunjungan resmi ke paris untuk bertemu dengan perwakilan dari asosiasi peternak dan petani Prancis.

Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral di sektor pertanian dan peternakan antara Indonesia dan Prancis.Demikian mengutip dari keterangan resmi, Senin (9/9/2024).

Dalam pertemuan yang berlangsung di pusat asosiasi peternak dan petani Prancis, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono menyampaikan komitmen tanah air untuk memperdalam hubungan kerja sama dalam bidang teknologi pertanian dan peternakan.

Dalam pertemuan tersebut, Sudaryono juga menjelaskan ihwal program makan bergizi gratis, yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Prabowo Subianto. Menurut Sudaryono,program makan bergizi gratis bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak masa depan Indonesia, yang merupakan generasi berikutnya dengan protein yang cukup dan memadai.

Sudaryono juga menegaskan, Kementerian Pertanian indonesia yang kini dipimpinnya, harus mendapatkan suatu hal yang konkret atas pertemuan dengan asosiasi peternak dan petani Prancis, tidak hanya basa-basi.

Menurut Sudaryono, asosiasi dan sektor swasta bidang pertanian dan peternakan di Prancis menjadi langkah konkret untuk memperkuat ekspor produk pertanian Indonesia, sekaligus membuka peluang kerjasama lebih luas.

 

 

3 dari 4 halaman

Pentingnya Kerja Sama Lintas Negara

Asosiasi peternak dan petani Prancis menyambut baik inisiatif dari pihak Indonesia.Ketua asosiasi peternak dan petani Prancis menyatakan kesiapannya untuk mendukung transfer teknologi, pelatihan sumber daya manusia, serta investasi bersama dalam sektor pertanian berkelanjutan.

Sudaryono menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan.

"Dari diskusi ini tidak hanya berharap sektor bisnis di Prancis dapat berbisnis di Indonesia, tetapi juga bagaimana sektor bisnis di Prancis mengatur sektor peternakan dan pertanian," ujar dia.

Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan perjanjian formal antara Indonesia dan Prancis dalam beberapa bulan mendatang, yang mencakupinvestasi baru dan program pelatihan bagi petani dan peternak di kedua negara.

Kerja sama antara Indonesia dan Prancis di sektor pertanian dan peternakan diharapkan tidak hanya akan meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi kedua negara.

4 dari 4 halaman

Wamentan Sudaryono Bawa Misi Kerek Ekspor Komoditas Indonesia di Eropa

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Pertanian Belanda, Yan-Kess Goet.

Pertemuan Sudaryono dengan Wakil Menteri Pertanian Belanda digelar, dalam rangka membahas masa depan komoditas pertanian Indonesia di Eropa. Dalam pertemuan yang berlangsung di Den Hag, Belanda ini, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Mayerfas beserta jajarannya.

Sedangkan Wakil Menteri Pertanian Belanda, Yan-Kess Goet didampingi oleh Ralf van De Be, selaku Director for International Agribusiness and Food Security. Serta Mark Zonenberg, selaku coordinator for Indonesia.

Wamentan Sudaryono menuturkan, salah satu sektor yang cukup penting dan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia selama ini, adalah sektor pertanian. Menurut Sudaryono, Indonesia bisa tampil percaya diri di hadapan masyarakat dunia, karena memiliki sektor pertanian yang mulai berkembang pesat.

Dalam pertemuannya ini, Wamentan Sudaryono juga menjelaskan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia membawa misi untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas pertanian nasional diEropa.

Dalam sektor pertanian, ada sub sektor perkebunan yang paling strategis, dan memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan domestik bruto atau PDB Indonesia, karena merupakan komoditas ekspor andalan dari sektor pertanian.

Salah satu hasil perkebunan andalan Indonesia yakni kakao, yang dapat mendatangkan banyak rezeki ke petani dan devisa negara. Selain kakao, masih banyak komoditas pertanian unggulan yang bisa menguasai pasar Eropa.

 

Â