Sukses

Intip Kekayaan Vladimir Putin yang Serukan Amandemen Doktrin Nuklir ke Negara Barat

Presiden Rusia Vladimir Putin menuturkan, rancangan amandemen dokrin itu memperluas "kategori negara dan aliansi militer yang terkait dengan pencegahan nuklir yang dilakukan” dan menyertakan “daftar ancaman militer”.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan usulan perubahan pada buku aturan Moskow mengenai pemakaian senjata nuklir dalam peringatan terselubung lainnya kepada negara-negara barat. Hal ini terutama negara barat yang terus mendukung Kyiv dalam perang di Ukraina.

Mengutip CNBC, ditulis Jumat (27/9/2024), dalam sambutan sebelum pertemuan dengan pejabat senior tentang pencegahan nuklir Rusia pada Rabu yang dirilis Rusia, Putin menuturkan, sejumlah klarifikasi yang mendefinisikan kondisi untuk pemakaian senjata nuklir yang sedang dibuat untuk dokumen yang mendefinisikan doktrin nuklir Rusia.

Ia menambahkan, rancangan amandemen dokrin itu memperluas "kategori negara dan aliansi militer yang terkait dengan pencegahan nuklir yang dilakukan” dan menyertakan “daftar ancaman militer” tambahan yang akan dilihat Rusia sebagai pembenaran untuk penyebaran senjata nuklir.

Dalam peringatan tegas kepada negara-negara Barat saat mereka terus mendukung Ukraina, Putin mengumumkan kalau setiap serangan terhadap Rusia oleh negara non-nuklir yang didukung negara bersenjata nuklir akan dianggap sebagai "serangan bersama”

"Yang ingin saya sampaikan secara khusus adalah dalam versi dokumen yang diperbarui, agresi terhadap Rusia oleh negara non-nuklir mana pun, tetapi dengan partisipasi atau dukungan negara nuklir, diusulkan untuk dianggap sebagai serangan bersama mereka terhadap Federasi Rusia,” ujar Putin.

Adapun komentar terbaru tentang perubahan yang akan segera terjadi pada doktrin nuklir Rusia yang menetapkan kondisi di mana senjata nuklir dapat digunakan telah dilihat secara luas sebagai peringatan bagi Barat karena sekutu tertentu terutama Amerika Serikat dan Inggris, mempertimbangkan apakah akan memberi Ukraina lampu hijau untuk memakai persenjataan jarak jauh yang telah disumbangkan ke Kyiv terhadap target militer di Rusia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bukan Sesuatu yang Mengejutkan

Komentar terbaru Rusia tentang perubahan doktrin nuklirnya bukan sesuatu yang mengejutkan. Moskow telah mengisyaratkan selama berbulan-bulan kalau akan membuat perubahan pada sikap resminya tentang pemakaian nuklir.

Pada Kamis, 26 September 2024, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menuturkan, kalau amandemen terhadap doktrin nuklir Rusia “harus” dianggap sebagai peringatan bagi negara-negara yang tidak bersahabat.

Saat ditanya bagaimana perubahan itu ditafsirkan oleh negara-negara yang tidak disebutkan namanya itu, Peskov menuturkan, hal itu adalah sinyal yang memperingatkan pihak lain agar tidak terlibat dalam serangan terhadap negaranya dengan berbagai cara termasuk tidak hanya dengan cara nuklir.

Komentar oleh Kremlin dan pejabat senior Rusia mengenai masalah ini menjadi lebih sering karena Ukraina secara terbuka menekan sekutunya atas pemakaian rudal jarak jauh Barat untuk menyerang target di Rusia.

Seiring pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebutkan kemungkinan amandemen doktrin nuklir negaranya sebagai sinyal kepada Barat telah membuat nama Putin masuk google tren menjelang akhir pekan ini. Seiring hal itu menarik untuk diketahui mengenai kekayaan Vladimir Putin yang menjabat untuk periode ke-5 sebagai Presiden Rusia.

3 dari 4 halaman

Kekayaan Vladimir Putin

Mengutip ndtv.com, Vladimir Putin resmi klaim gaji tahunan sebesar USD 140.000 atau sekitar Rp 2,11 miliar (asumsi kurs rupiah 15.113 per dolar AS), kekayaan bersih dan gaya hidup Presiden Rusia Vladimir Putin menceritakan kisah yang berbeda.

Putin mengakui kepemilikan sebuah apartemen seluas 800 kaki persegi, sebuah trailer dan tiga mobil. Berdasarkan laporan menunjukkan kalau kekayaan pribadi Putin mencapai USD 200 miliar atau sekitar Rp 3.021 triliun. Klaim itu yang berasal dari seorang investor besar di Rusia selama 1990-an terus beredar dan menambah misteri seputar keuangan Putin.

Sementara itu, berdasarkan laporan Anadolu pada 30 Januari 2024 yang dikutip Jumat pekan ini, saat sebagai calon presiden, Vladimir Putin menyerahkan laporan kekayaan dan pendapatannya kepada the Central Election Commission (CEC) atau Komisi Pemilihan Umum Pusat.

Berdasarkan dokumen yang dipublikasikan di situs web CEC, Putin memperoleh 67,5 juta rubel atau USD 756.000 atau sekitar Rp 11,42 miliar selama enam tahun pada 2017-2022.

Putin menyebutkan dalam laporan itu, sumber pendapatannya berasal dari gaji, pendapatan dari simpanan di bank dan surat berharga, pension militer dan penjualan properti.

Vladimir Putin juga memiliki satu apartemen dan satu garasi di kota St Petersburg, tiga mobil yang diproduksi oleh industri otomotif Rusia dan satu trailer.

Vladimir Putin memiliki 10 rekening bank sebesar 54,4 juta rubel atau USD 610.000 atau sekitar Rp 9,21 miliar. Ia juga memiliki 230 saham di salah satu bank terbesar di Rusia, Sberbank. Selain itu, apartemen seluas 153,7 meter persegi dan disediakan untuk pemakaian tak terbatas atas perintah pemerintah Moskow dan parkir 18 meter persegi.

 

4 dari 4 halaman

Vladimir Putin Sahkan Undang-Undang Kripto Rusia

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang pada 8 Agustus yang menetapkan kerangka hukum eksperimental untuk mempromosikan teknologi digital, termasuk mata uang kripto, khususnya dalam perdagangan internasional.

Dilansir dari Bitcoin.com, Rabu (14/8/2024), Undang-undang tersebut memungkinkan modifikasi atau penghapusan ketentuan legislatif tertentu untuk memfasilitasi transaksi mata uang kripto, seperti penggunaan mata uang digital dalam perdagangan lintas batas. 

Undang-undang tersebut juga memungkinkan perubahan pada definisi utama seperti nilai mata uang dan platform elektronik serta mengubah peraturan yang mengatur platform perdagangan mata uang kripto dan prosedur untuk menggabungkan mata uang digital ke dalam sistem keuangan.

Undang-undang tersebut mengharuskan setiap rezim hukum eksperimental yang melibatkan mata uang digital disetujui oleh Kementerian Keuangan Rusia, Layanan Keamanan Federal, dan Layanan Pemantauan Keuangan Federal (Rosfinmonitoring). 

Undang-undang tersebut juga mengizinkan modifikasi terhadap aturan yang terkait dengan sistem asuransi simpanan, sistem pembayaran Bank Rusia, dan penyelesaian sengketa pinjaman konsumen.

Bank Rusia

Bank Rusia berwenang untuk mengawasi proyek percontohan ini, yang meliputi penggunaan mata uang kripto untuk penyelesaian perdagangan luar negeri, menyelenggarakan perdagangan mata uang digital, dan mengembangkan platform elektronik dalam sistem pembayaran nasional. 

Gubernur Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina menyatakan pada Juli transaksi mata uang kripto pertama di bawah rezim baru ini mungkin terjadi pada akhir tahun.

Selain undang-undang ini, Putin juga menandatangani undang-undang pada hari yang sama yang mengatur penambangan mata uang kripto di Rusia, dengan undang-undang tersebut dijadwalkan akan berlaku efektif akhir tahun ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.