Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya mendorong transformasi digital, kolaborasi, dan inovasi di berbagai pilar bisnisnya yang beragam, Sinar Mas menggelar acara Sinar Mas Digital Day (SMDD) 2024, pada 27 – 28 September 2024, di Nusantara Hall, ICE BSD City.
Dalam acara ini, Sinar Mas meresmikan kerjasama strategis dengan sejumlah perusahaan teknologi dan finansial kelas dunia, salah satunya pengembangan Artificial Intelligence (AI) Joint Laboratory dengan China Mobile.
Baca Juga
Inisiatif ini pun mendapatkan apresiasi dari Menkominfo kepada pelaku ekosistem AI di dalam negeri yang telah berupaya mengembangkan pusat penelitian untuk membuat AI di Indonesia bisa bertumbuh.
Advertisement
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjelaskan, di era menuju industri 5.0, inovasi teknologi menjadi pilar utama dalam lanskap bisnis global. Dalam lima tahun ke depan, sektor digital diprediksi akan mendominasi pertumbuhan ekonomi, terutama melalui perkembangan industri 5G, e-commerce, dan AI.
"Sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan AI secara global, saya mendorong AI Lab Sinar Mas untuk menjadi inovator dan inventor yang mampu mewujudkan kemandirian bangsa," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (30/9/2024).
Oleh karena itu, penting bagi seluruh ekosistem untuk melakukan benchmark terhadap best practice pengembangan AI Lab dari berbagai belahan dunia.
"Saya juga memberikan apresiasi kepada Sinar Mas dan China Mobile Limited atas komitmen mereka dalam memperkuat ekosistem digital di Indonesia melalui kolaborasi dalam mendirikan SMG-CMCC Joint AI Lab (ASIX). Semoga kolaborasi ini dapat mendorong inisiatif-inisiatif lain dalam agenda percepatan transformasi digital nasional guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tambah dia.
Tahun Kedua
untuk diketahui, Sinar Mas Digital Day (SMDD) 2024 merupakan kali kedua dilaksanakan perusahaan dan sukses dihadiri lebih dari 3.000 peserta, yang terdiri atas perwakilan pemerintah, karyawan internal, pelaku startup, big tech companies, mitra bisnis hingga sejumlah stakeholders lainnya.
Managing Director Sinar Mas Ferry Salman menjelaskan, Melalui SMDD, Sinar Mas berharap inisiatif transformasi digital di setiap pilar usaha berlangsung seimbang, dengan menyesuaikan pada karakteristik bisnis masing-masing, khususnya yang bergerak di sektor jasa dan melayani masyarakat.
"Perhelatan ini bertujuan agar kami memiliki pemahaman yang selaras dan semangat yang sama, di mana pilar usaha yang telah lebih dulu melakukannya atau lebih maju dapat menjadi inspirasi bagi pilar lainnya. Tentunya jika upaya kami berlangsung sesuai rencana, selain membantu Sinar Mas semakin berkelanjutan, lebih jauh lagi dapat berkontribusi pada niatan Indonesia mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045.” jelas dia.
Selama dua hari gelaran, para pengunjung menyaksikan beragam teknologi terkini yang diadopsi masing-masing pilar bisnis Sinar Mas demi menciptakan ekosistem digital yang berskala penuh, terintegrasi, inklusif, dan berkelanjutan melalui beragam piranti teknologi, quantum computing, Internet of Things (IoT), hingga penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). SMDD 2024 menghadirkan lebih dari 40 pembicara ternama, 10 sesi diskusi panel, dan 12 sesi breakout rooms.
Advertisement
Inovasi adalah DNA
Kehadiran SMDD 2024 membuktikan bahwa kemajuan teknologi melalui digitalisasi harus diadopsi. Digitalisasi tidak sekadar pemenuhan terhadap kemajuan teknologi, tetapi juga untuk memastikan bisnis yang berkelanjutan dan memudahkan masyarakat sebagai konsumen.
Franky O. Widjaja, Sinar Mas Board Member menambahkan, Inovasi adalah DNA Sinar Mas. Melalui Sinar Mas Digital Day, perusahaan ingin merayakan semangat inovasi yang telah mendorong untuk terus berkembang. Dengan menggabungkan teknologi mutakhir dengan keahlian manusia, kami yakin dapat menciptakan solusi yang bernilai tambah bagi pelanggan, karyawan, dan masyarakat.
Misalnya, pengembangan kota pintar yang dilakukan Sinar Mas dirancang untuk menghadirkan kecanggihan yang humanis karena tertuju kepada keseharian warga Masyarakat," kata dia.
Sedangkan di pilar usaha agribisnis serta pulp dan kertas, keberadaan teknologi digital membuat akuntabilitas rantai produksi dari hulu ke hilir semakin baik. "Sementara pilar energi dan infrastruktur telah menggandeng mitra bereputasi untuk membangun infrastruktur pusat data guna mendukung seluruh inisiatif tadi,” kata Franky.