Liputan6.com, Jakarta Perekonomian Inggris tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya pada kuartal kedua 2024, tetapi ada juga beberapa tanda perbaikan dalam keuangan rumah tangga.
Melansir CNBC International, Selasa (1/10/2024) Kantor Statistik Nasional Inggris mengungkapkan bahwa output ekonomi meningkat sebesar 0,5% pada periode April hingga Juni 2024.Â
Baca Juga
Angka tersebut lebih lemah dari perkiraan awal untuk pertumbuhan 0,6% dalam produk domestik bruto dan di bawah perkiraan ekonom untuk kenaikan 0,6% lainnya.
Advertisement
"PDB Inggris tumbuh sedikit lebih rendah dari perkiraan awal pada kuartal kedua tahun ini, tetapi secara keseluruhan prospek ekonomi Inggris telah membaik secara signifikan sejak awal tahun,: kata Gora Suri, ekonom di PwC.
"Hal ini sebagian besar merupakan hasil dari inflasi yang kembali ke target, suku bunga mulai turun, dan stabilitas politik yang lebih baik pasca-pemilu," jelasnya.
Sementara itu, Bank of England memperkirakan pertumbuhan ekonomi Inggris akan melambat menjadi 0,3% pada kuartal ketiga 2024.Â
Bank sentral Inggris mengatakan ada tanda-tanda bahwa pemotongan suku bunga pertamanya pada bulan Agustus dan ekspektasi pemotongan lebih lanjut, ditambah inflasi yang lebih rendah, akan meningkatkan pertumbuhan akhir tahun ini.
Data terpisah yang diterbitkan pada hari Senin menunjukkan harga rumah di Inggris pada bulan September naik paling tinggi sejak November 2022 secara tahunan, naik 3,2% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Rasio tabungan rumah tangga Inggris juga meningkat menjadi 10,0% pada kuartal kedua, naik dari 8,9% pada tiga bulan pertama tahun ini, dan produk domestik bruto per kapita naik untuk kuartal kedua berturut-turut, meskipun lebih lambat daripada kuartal pertama.
Selain itu, Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves mengisyaratkan beberapa pajak akan naik dalam anggaran pertamanya pada 30 Oktober mendatang, tetapi dia juga mengisyaratkan akan mengubah aturan fiskal tentang utang publik, yang dapat membuka jalan bagi lebih banyak pinjaman dan membantu meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Â
Inggris Kucurkan Dana Rp 1 Triliun demi Dukung Bisnis Kreatif
Dana sebesar 50 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,01 triliun (asumsi poundsterling 20.240 per rupiah) ditawarkan untuk pinjaman kepada bisnis kreatif di Inggris bagian Utara. Dana ini disiapkan untuk membantu "memelihara dan mengekspor bakat lokal".
Wali kota regional di seluruh Inggris Utara mengatakan langkah potensial tersebut, yang diberi label ‘’bank kreativitas’’, akan memberikan bantuan besar bagi sektor tersebut. Seorang pemimpin utara berharap ambisi tersebut akan "memberikan dorongan" bagi industri kreatif dan membantu bisnis yang kesulitan mendapatkan bantuan dari bank-bank besar.Demikian seperti dikutip dari BBC, ditulis Rabu (11/9/2024).
Langkah potensial tersebut diungkapkan pada pertemuan puncak yang dihadiri oleh politikus, pebisnis, dan pemimpin universitas di York pada Rabu lalu. Dewan kemitraan baru, bernama One Creative North, telah diluncurkan untuk mengawasi pengembangan bank dan mempromosikan sektor tersebut secara keseluruhan.
Â
Advertisement
Bisnis Kreatif
Wali Kota West Yorkshire Tracy Brabin mengatakan dana tersebut akan membantu "bisnis kreatif yang mungkin tidak mendapat sambutan hangat dari bank tradisional".
"Industri kreatif sudah menjadi sektor yang berkembang dan jika Anda memacu dan berinvestasi di sektor yang sedang berkembang, Anda akan mendapatkan lebih banyak pertumbuhan," kata dia.
"Dengan mendukung organisasi seni kami untuk terus memelihara dan mengekspor bakat lokal, kami akan memberikan pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan dan layak didapatkan oleh wilayah Utara."
Brabin mengatakan kepada BBC masih harus "dihitung" dari mana 50 juta poundsterling itu akan berasal, tetapi mengindikasikan itu akan berupa gabungan uang swasta dan publik.