Sukses

Jual Startup Senilai Rp 57 Triliun, Pengusaha Ini Justru Menyesal

Seorang pengusaha mengalami suatu hal yang menjadi Impian bagi banyak orang. Dia membangun perusahaan rintisannya sendiri, mendapatkan tawaran akuisisi yang sangat besar, dan menjualnya triliunan.

Liputan6.com, Jakarta - Jyoti Bansal, adalah pengusaha yang mengalami suatu hal yang menjadi Impian bagi banyak orang. Dia membangun perusahaan rintisan (startup) sendiri, mendapatkan tawaran akuisisi yang sangat besar, dan menjualnya seharga miliaran dollar atau triliunan rupiah.

Namun, hal itu malah menjadi salah satu penyesalan terbesar dalam hidupnya.

Dikutip dari CNBC pada Jumat (4/10/2024), Bansal merupakan pendiri perusahaan pengembang perangkat lunak bernama AppDynamics yang berdiri pada 2017. Di suatu ketika perusahaannya sedang bersiap untuk melantai di bursa saham.

Perusahaan teknologi besar, Cisco, datang di saat terakhir dan menawarkan untuk membeli AppDynamics seharga USD 3,7 miliar atau kurang lebih sekitar Rp 57,34 triliun (estimasi kurs Rp 15.497 per USD).

Kesepakatan ini membuat ratusan karyawan, termasuk Bansal, menjadi kaya mendadak. Tetapi, yang seharusnya menjadi momen bahagia bagi Bansal, justru menjadi "hari paling menyedihkan" dalam hidupnya, kata Bansal kepada CNBC Make It.

Sejak dahulu, Bansal bercita-cita untuk menjadi seorang pengusaha. Dia bekerja sebagai insinyur perangkat lunak di Silicon Valley selama delapan tahun sebelum akhirnya mendapatkan Green Card.  

Dia lahir di India dan mendirikan perusahaannya sendiri. AppDynamics dibangun dari masalah yang sering dihadapinya selama menjadi seorang insinyur. Bansai juga menciptakan alat-alat yang bisa membantu mengatasi gangguan dan kelemahan aplikasi perangkat lunak lainnya.

“Ketika saya memulai AppDynamics, saya tidak memikirkan hasil finansial,” kata Bansal.

“Saya hanya berpikir dalam suatu hal, Masalah ini perlu dipecahkan.”

2 dari 2 halaman

Dirikan Startup Baru

AppDynamics akhirnya dikenal sebagai perusahaan yang membantu bisnis besar memperbaiki aplikasi mereka yang bermasalah. Namun, setelah menjualnya ke Cisco, Bansal merasa bahwa pekerjaannya di AppDynamics belum selesai.

Menurutnya, AppDynamics bisa menjadi perusahaan yang “jauh lebih besar” jika dia terus mengembangkannya. Setelah menjual perusahaan itu, Bansal juga merasa kehilangan arah karena tidak ada lagi masalah besar yang bisa ia fokuskan.

Setelah enam bulan berkeliling dunia, Bansal akhirnya mendirikan startup baru di San Francisco bernama Harness, yang juga membuat alat untuk pengembang perangkat lunak. Pada tahun 2022, valuasi Harness yang mencapai USD 3,7 miliar. Ini adalah angka yang sama dengan harga jual AppDynamics.

Dalam wawancara ini, Bansal menceritakan keputusan sulitnya untuk menjual AppDynamics, penyesalan yang segera muncul setelahnya, dan mengapa dia kemungkinan besar akan menolak tawaran serupa jika itu terjadi pada perusahaan rintisannya saat ini.