Sukses

Dorong Produktivitas Petani, Pupuk Kaltim Realisasikan 74.486 Ha Lahan Pertanian

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mendorong produktivitas petani melalui program MAKMUR dan Agrosolution. Per September 2024, kedua program ini sukses merealisasikan 74.486 hektar lahan dengan jumlah petani yang tergabung 28.315 orang.

Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mendorong produktivitas petani melalui program MAKMUR dan Agrosolution. Per September 2024, kedua program ini sukses merealisasikan 74.486 hektar lahan dengan jumlah petani yang tergabung 28.315 orang.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo mengatakan, kedua program tersebut jadi komitmen perseroan untuk tidak hanya meningkatkan produktivitas sektor pertaniannya saja, tapi juga berfokus pada pemberdayaan dan peningkatan kualitas petani.

"Kami bersyukur, dalam upaya yang baik baik ini, kami juga banyak dibantu banyak pihak. Lewat beragam kolaborasi, Pupuk Kaltim juga konsisten memberikan edukasi dan pendampingan terbaik bagi petani di banyak wilayah di Indonesia agar mereka bisa mengelola lahan pertanian dengan tepat sasaran agar bisa meningkatkan produktivitas pertanian yang mereka kelola," tuturnya, Selasa (1/10/2024).

Tak hanya fokus pada kontribusi di level aksi korporasi, Pupuk Kaltim juga secara langsung melibatkan karyawannya untuk turun ke lapangan. Lewat pendampingan dan proses transfer ilmu seputar inovasi pertanian, Soesilo menyebut pihaknya turut menjadi mentor dalam keseharian petani dalam mengolah dan memberdayakan lahan.

Berangkat dari inti program MAKMUR dan Agrosolution, insan Pupuk Kaltim yang terlibat dalam Evolution menggelar sebuah inisiatif bernama Pertanian Kompos Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT BISA).

Program yang dilaksanakan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur ini fokus pada pertanian berkelanjutan. Dengan tujuan memaksimalkan potensi agrikultur dan mendukung swasembada pangan serta nilai tambah dalam ekonomi sirkular.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Pengelolaan Pertanian

Program tersebut mendorong kolaborasi antar kelompok dalam pengelolaan pertanian ramah lingkungan. Termasuk pemanfaatan kompos dan edukasi penggunaan mesin pertanian.

Hasilnya, anggota kelompok tani telah memiliki gudang hasil olahan kompos, dan juga menggunakan pupuk organik. Soesilo menyebut inovasi ini telah membantu produktivitas. Sehingga dalam jangka panjang dapat membantu keberlangsungan lahan dan pertumbuhan ekonomi.

"Pupuk Kaltim menyadari pentingnya peran petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Kami selalu mendorong inisiatif karyawan yang sejalan dengan visi perusahaan dalam rangka mendorong peningkatan kompetensi petani. Karena dengan petani yang kuat dan berkualitas, maka ketahanan pangan nasional pun akan semakin kuat," tuturnya.