Sukses

Diresmikan Jokowi, Bendungan Temef Garapan Waskita Bakal Aliri 4.500 Hektar Lahan

Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Temef yang dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk

 

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Temef yang dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (1/10/2024).

Bendungan terbesar di NTT ini memiliki peran penting dalam mengairi lahan irigasi seluas 4.500 hektare, sekaligus mendukung ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa air merupakan kunci kesejahteraan di NTT. Keberadaan Bendungan Temef memberikan manfaat besar bagi para petani untuk menanam padi, jagung, dan singkong.

"Tanpa air, tidak mungkin membayangkan NTT akan makmur dan sejahtera," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan bendungan, ditulis Kamis (3/10/2024).

Kapasitas Tampung

Dibangun sejak 2017, Bendungan Temef mencakup area genangan seluas 297 hektare dan mampu menampung hingga 45 juta meter kubik air. Selain itu, bendungan ini juga dirancang untuk mereduksi banjir di Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Malaka.

Presiden menambahkan bahwa Bendungan Temef dibangun dengan biaya sebesar Rp 2,7 triliun, dan diproyeksikan akan terisi penuh pada Januari 2025. Saat ini, bendungan sudah terisi sekitar 20 persen dari kapasitas maksimumnya.

Direktur Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menjelaskan bahwa Waskita Karya telah membangun lebih dari 30 proyek infrastruktur sumber daya air, termasuk Bendungan Temef yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Bendungan ini diharapkan mendukung lumbung pangan di NTT dengan menyediakan irigasi yang mencakup Daerah Irigasi Haekto dan Malaka.

"Pembangunan bendungan ini juga menggunakan metode modernisasi irigasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut," tambah Hanugroho.

 

2 dari 2 halaman

Jadi Tempat Wisata

Bendungan Temef tidak hanya berfungsi untuk ketahanan pangan dan air, tetapi juga memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata dan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro (PLTM) dengan kapasitas 2x1,0 MW.

Selain itu, bendungan ini akan menyediakan air baku untuk kebutuhan 28 ribu keluarga di Kecamatan Polen, Noemuti Timur, dan Kabupaten Malaka.

Hanugroho menegaskan bahwa Waskita Karya berperan sebagai Agent of Development dan Value Creator melalui proyek-proyek infrastruktur yang berdampak signifikan pada pembangunan nasional.

Pembangunan Bendungan Temef terbagi menjadi empat paket pekerjaan, yang dikerjakan oleh berbagai Kerja Sama Operasi (KSO) yang melibatkan Waskita Karya dan mitra.