Sukses

PT PAL Indonesia Bangun 2 Kapal Selam Pakai Baterai Lithium, Mampu Angkut 18 Senjata

Penandatangan kontrak pembangunan kapal selam oleh PT PAL Indonesia dilakukan pada 28 Maret 2024 untuk pengerjaan sebanyak dua unit, dengan pembangunan sepenuhnya di Indonesia dengan menyerap SDM lokal.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PAL Indonesia (Persero) tengah mengembangkan proyek kapal selam kelas Scorpene. Dalam pengembangan kapal selam ini, PT PAL berkolaborasi dengan Naval Group Prancis.

CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod menjelaskan, pengembangan kapal selam Scorpene ini tengah dalam proses rancangan atau desain.

"Kita sedang melakukan proses desain (kapal selam) sekarang ini, kemudian penguatan-penguatan infrastruktur yang dibutuhkan dan juga perlengkapan untuk di sistem supply chain," ujar Kaharuddin Djenod di Kampus ITB Bandung, dikutip dari Antara, Jumat (5/10/2024).

Proyek pembangunan kapal selam itu seluruhnya akan dilakukan di Indonesia dan ditargetkan selesai pada 2028. Kapal Scorpene nantinya akan menggunakan baterai lithium, sehingga daya tahan untuk melakukan penyelaman jauh lebih dalam dibandingkan dengan kapal selam konvensional yang ada selama ini.

"Kapal selam konvensional itu menggunakan liquid acid baterainya," ucapnya.

Proyek kapal selam ini sendiri, merupakan pesanan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, dengan jumlah dua unit.

Kapal selam tipe Scorpène ini direncanakan memiliki berat 1.600-2.000 ton, panjang 72 meter, kecepatan di atas 20 knot, kedalaman penyelaman lebih dari 300 meter, bisa dioperasikan 31 kru, bisa beroperasi di laut lebih dari 240 hari per tahun, dan mampu mengangkut 18 senjata.

Penandatangan kontrak pembangunan kapal selam itu dilakukan pada 28 Maret 2024 untuk pengerjaan sebanyak dua unit, dengan pembangunan sepenuhnya di Indonesia dengan menyerap SDM lokal.

2 dari 3 halaman

PT PAL Indonesia Bakal Bangun Kapal Selam Canggih

PT PAL Indonesia mendukung penuh arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penguatan alutsista dalam negeri, khususnya untuk TNI Angkatan Laut.

CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menegaskan, arahan Jokowi tersebut sejalan dengan komitmen perseroan dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan, terutama di sektor maritim.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkap arahan presiden yang akan purnatugas 20 Oktober 2024 mendatang.

Jokowi, kata Ali, meminta agar terus mengutamakan alutsista buatan dalam negeri. Ia juga menyebut rencana Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Presiden Terpilih, Prabowo Subianto soal pengadaan kapal selam baru dari Prancis yang akan dikerjasamakan dengan PT PAL Indonesia.

"Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan RI dan TNI AL kepada PT PAL Indonesia. Kerja sama dengan mitra strategis Naval Group (Perancis) dalam proyek pembangunan kapal selam kelas Scorpene ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapabilitas industri pertahanan matra laut dalam negeri," kata Kaharuddin menanggapi rencana pengadaan kapal selam baru dari Prancis yang akan dikerjasamakan dengan PT PAL, Sabtu (28/9/2024).

 

3 dari 3 halaman

Serap Teknologi Baru

Kaharuddin menambahkan, kolaborasi ini akan memberikan peluang bagi PT PAL Indonesia untuk menyerap teknologi terbaru, khususnya kapal selam. Ia juga menjelaskan, PT PAL Indonesia tengah mempersiapkan segala sesuatunya untuk mendukung proyek pembangunan kapal selam baru.

"Kami memiliki sumber daya manusia yang kompeten, fasilitas dan sarana prasarana produksi, serta pengalaman dalam membangun kapal-kapal perang. Kami yakin dapat memenuhi kebutuhan TNI AL dan menjadikan kapal selam tipe Scorpene Evolved LIB sebagai kebanggaan bangsa Indonesia," terangnya.

Lebih lanjut, Kaharuddin menyampaikan, saat ini proyek pembangunan kapal selam baru kelas Scorpene sedang berjalan, yakni proses desain dan persiapan rantai pasok bahan baku.

"Targetnya awal pembangunan akan dimulai setelah proses segala persiapan tersebut selesai ditandai dengan pemotongan plat pertama," pungkasnya.Â