Liputan6.com, Jakarta Pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono menyampaikan Visi dan Misinya dalam debat perdana pemilihan gubernur Jakarta 2024 akan digelar di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).
Ridwan Kamil menyampaikan, bahwa pihaknya memiliki program sekolah gratis. Menurutnya, program ini sangat penting untuk menghadapi persaingan global menuju Indonesia Emas 2045.
Baca Juga
"Tentang gen Z kami sebagai orang tua akan membersamai anda dalam kesulitan-kesulitan dan harapannya tentang pekerjaan dan ekspreai budaya," kata Ridwan Kamil.
Advertisement
Selain itu, paslon Cagub dan Cawagub ini dalam bahan paparannya menyampaikan akan memberikan dana RW sebesar Rp 1 miliar dalam 5 tahun.
Dana RW Rp 1 Miliar
Selanjutnya, pihaknya juga akan menyediakan transportasi publik yang lebih terintegrasi dan terjangkau bagi warga Jakarta.
"Kita akan berdebat soal transportasi publik yang harus menyeluruh dan menjangkau sehingga rasa aman, nyaman sebelum pulang ke rumah itulah yang akan kami harapkan," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga berjanji akan meningkatkan perlindungan dan pelestarian budaya Jakarta. Lantaran, kata Ridean, Jakarta merupakan simpul dari berbagai budaya.
Atasi Macet Jakarta, Ridwan Kamil Mau Bikin Riverway Melintasi 13 Sungai
Calon Gubernur (Cagub) Nomor Urut 1 Ridwan Kamil (RK), mengatakan punya inovasi untuk membangun riverway atau perahu yang dapat melintasi sungai-sungai di Jakarta. Hal tersebut guna mengatasi kemacetan di Jakarta.
Hal ini disampaikan RK dalam debat perdana cagub-cawagub Pilkada Jakarta di JiExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu malam (6/10/2024).
"Mengatasi macet ada dua ideologi, ideologi memfasilitasi pergerakan MRT, LRT, Transjakarta, Busway dan lain sebagainya. Kita mungkin akan berinovasi membuat riverway atau perahu melintasi 13 sungai di Jakarta," kata RK.
Selain inovasi riverway, RK menyebut juga berencana melakukan perluasan flyover yang ada di Jakarta. Tak hanya itu, RK juga ingin membangun pusat perekonomian di wilayah lain Jakarta selain Jakarta Pusat.
"Sehingga orang Selatan tinggalnya di Selatan tidak usah ke Pusat. Tinggal di Selatan kerja di Selatan, nge-mal di Selatan. Orang di barat tinggal di Barat kerja di Barat," ucap dia.
Lebih jauh, RK menyampaikan cara itu dimaksudkan mengurangi pergerakan warga ke satu wilayah administrasi Jakarta.
Dia berpandangan bahwa cara semacam itu bakal efektif mengurangi kemacetan. Pasalnya, ujar dia, kemacetan di Jakarta disebabkan oleh pergerakan warga yang berkegiatan satu arah menuju pusat Jakarta.Â
Advertisement