Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin merespons isu bahwa dirinya akan diangkat oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto untuk menjadi menteri keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati di kabinet 2024-2029.
Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemilihan menteri di jajaran kabinet jadi hak prerogatif Prabowo. Dia tidak menyangkal bahwa dirinya akan kembali terpilih menjadi menteri.
Baca Juga
Namun, ia meminta publik bersabar menunggu Prabowo mengumumkan susunan menteri kabinet pada 21 Oktober 2024 mendatang.
Advertisement
"Itu pak Prabowo yang akan menentukan, hak prerogatif beliau. Saya rasa nanti beliau yang akan mengumumkan tanggal 21 (Oktober)," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Grand Sheraton Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Profil Budi Gunadi Sadikin
Adapun Budi Gunadi Sadikin bukan merupakan orang baru di jajaran pemerintahan. Sebelum mengemban amanah sebagai Menteri Kesehatan, ia sempat mendampingi Erick Thohir sebagai Wakil Menteri BUMN I, dan menjadi Staf Ahli Menteri BUMN Rini Soemarno pada periode 2016-2017.
Sebelum pemerintah, Budi Gunadi Sadikin juga wara-wiri sebagai bos besar perusahaan pelat merah. Mulai dari Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, hingga Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau PT Inalum selaku Holding BUMN Industri Pertambangan.
Budi Gunadi Sadikin Pantas atau Tidak?
Isu soal Budi Gunadi Sadikin bakal menjadi menteri keuangan berikutnya telah merebak di kalangan media. Namun, pengamat ekonomi dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita menyarankan Prabowo tak asal pilih orang untuk mengisi posisi tersebut.
Ronny menyebutkan beberapa kriteria penting bagi sosok yang akan mengisi posisi menteri yang membidangi urusan ekonomi, semisal Menteri Keuangan dan Menko Bidang Perekonomian. Pertama, calon menteri harus benar-benar memahami kondisi ekonomi Indonesia secara riil serta memiliki pemahaman mendalam tentang ekonomi global.
Kedua, ia harus memiliki kemampuan koordinasi yang sangat baik, mengingat posisinya akan mengoordinasikan beberapa kementerian terkait ekonomi. Bahkan jika calon tersebut berasal dari partai politik, dua kriteria ini tetap harus dimiliki.
Sementara khusus untuk posisi Menteri Keuangan, selain harus sangat memahami masalah fiskal, calon Menkeu juga harus memiliki profil yang baik di mata dunia usaha dan investor, baik domestik maupun internasional.
Advertisement
Peluang Thomas Djiwandono
Namun untuk posisi Menkeu, Ronny melihat bahwa Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, yang merupakan keponakan Prabowo, kemungkinan besar akan menggantikan Sri Mulyani.
Meski begitu, Ronny menilai profil Thomas belum terlalu teruji secara domestik maupun internasional. Kapasitasnya dalam mengelola fiskal Indonesia secara makroprudensial juga masih belum terbukti.
"Agak mengkhawatirkan juga soal Menkeu ini, karena kesannya sampai hari ini kandidat untuk posisi ini lebih memenuhi kriteria sebagai 'orang dekat Prabowo. Artinya, akan sulit baginya untuk memberikan counterbalance kepada Prabowo jika kebijakan Prabowo tidak didukung oleh kondisi fiskal yang ada," kata Ronny beberapa waktu lalu.