Liputan6.com, Merauke Program Optimalisasi Lahan (Oplah) yang digagas Kementerian Pertanian (Kementan) di Merauke menuai hasil yang positif. Hal itu terlihat dari panen dan tanam padi yang dilakukan secara serentak di lahan seluas 14.000 hekatere pada Selasa (8/10/2024).
Tenaga Ahli Menteri Bidang Food Estate, Letjen TNI (Purn.) Ida Bagus Purwalaksana mengungkapkan bahwa program optimalisasi berjalan sesuai target. Ia menyebut, hal itu akan meningkatkan produktivitas pertanian secara efektif di wilayah tersebut.
Baca Juga
"Setelah panen, dapat uang, jangan terhenti atau hanya menunggu, tapi harus dilanjutkan secara mandiri. Gunakan uang tersebut untuk membeli bibit, pupuk, dan subsidi bahan bakar," ungkapnya.
Advertisement
"Bantuan alat pertanian yang diberikan oleh Kementerian Pertanian diharapkan dapat digunakan secara bijak, termasuk dengan menyewakannya kepada sesama petani untuk tujuan perawatan dan pemeliharaan peralatan," jelas Ida.
Di sisi lain, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pihaknya dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di Merauke. Ia berharap, Merauke dapat menjadi pusat produksi padi yang berkelanjutan dan andal.
"Ini juga menjadi bentuk keseriusan pemerintah dalam menghadapi ancaman perubahan iklim seperti El Nino dan menjaga ketahanan pangan nasional," tegasnya.
"Program Optimalisasi Lahan ini menandai tonggak penting bagi Kabupaten Merauke dalam perannya sebagai pusat produksi padi nasional yang berkelanjutan, terutama dalam menghadapi tantangan iklim," jelas Amran.
Oplah Merauke Capai 100%
Kampung Telaga Sari, Merauke, Papua Selatan memiliki areal persawahan seluas 1.058 hektare dengan 888 hektare di antaranya sudah dioptimalkan melalui Program Optimalisasi Lahan dengan produktivitas 6-7,5 ton/hektare. Program Oplah Merauke telah mencapai 100% dari target 40 ribu hektare yang tersebar di enam distrik, sehingga memastikan pemanfaatan maksimal potensi pertanian.
Sementara itu, tercatat panen raya yang dilakukan di Merauke dengan total panen seluas 14.000 hektare mampu meningkatkan produktivitas sebesar 17% dan produksi sebesar 27%. Selain itu, peningkatan ini merupakan hasil dari optimalisasi lahan seluas 40 ribu hektare yang didukung oleh sarana produksi dan teknologi pertanian modern.
Dukungan tersebut, termasuk bantuan alat-alat pertanian yang lebih efisien, diharapkan terus mendorong hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Â
(*)
Advertisement