Liputan6.com, Jakarta Pertandingan seru antara Timnas Indonesia dan Bahrain akan segera digelar dalam beberapa hari ke depan. Laga Timnas Indonesia merupakan bagian dari babak penyisihan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tim Garuda dijadwalkan bertanding melawan Bahrain pada hari Kamis, 10 Oktober 2024, di Bahrain National Stadium. Pertandingan ini akan disiarkan langsung mulai pukul 23.00 WIB.
Baca Juga
Laga ini menjadi sangat krusial bagi perjalanan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sebelumnya, Bahrain mengalami kekalahan telak 0-5 saat bertemu Jepang dalam pertandingan terakhir mereka.
Advertisement
Sementara itu, Timnas Indonesia berhasil meraih hasil imbang melawan Australia di pertandingan sebelumnya. Pada kesempatan kali ini, diharapkan Skuad Garuda dapat tampil lebih baik dan meraih kemenangan melawan Bahrain.
Melihat dari sisi persaingan kedua tim, terdapat beberapa hal menarik yang bisa diperhatikan, terutama terkait dengan nilai pasar pemain masing-masing.
Timnas Bahrain
Berdasarkan data dari Transfermarkt per 9 Oktober 2024, Timnas Bahrain diperkuat oleh 23 pemain dengan rata-rata usia 29,2 tahun. Pemain termahal mereka adalah Ali Madan yang bermain untuk Al-Riffa SC
Nilai pasar total semua pemain Bahrain mencapai Rp 158,1 miliar. Saat ini, Bahrain berada di peringkat 76 FIFA. Adapun mayoritas pemain Bahrain berkarier di klub-klub lokal mereka.
Timnas Indonesia
Sementara itu, Timnas Indonesia memiliki skuad yang terdiri dari 27 pemain dengan rata-rata usia yang lebih muda, yaitu 25 tahun. Saat ini, ranking FIFA Timnas Indonesia berada di posisi 129.
Dari segi nilai pasar, Timnas Indonesia tampil lebih superior dengan total mencapai Rp 426,2 miliar. Pemain termahal Timnas Indonesia saat ini adalah Mees Hilgers, yang kini bermain untuk klub Liga Belanda, FC Twente.
Berbeda dengan skuad Bahrain, para pemain Timnas Indonesia mayoritas bermain di liga-liga top Eropa, seperti Serie A, Eredivisie, dan MLS di Amerika Serikat.
Shin Tae-yong Mulai Asah Taktik Timnas Indonesia
Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuangannya di fase grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan menghadapi dua laga tandang melawan Bahrain dan China pada tanggal 10 dan 15 Oktober 2024.
Skuad asuhan Shin Tae-yong telah tiba di Bahrain dan menjalani sesi latihan perdana pada Minggu, 6 Oktober 2024.
Pelatih asal Korea Selatan ini menyatakan bahwa secara umum kondisi pemainnya cukup baik. Namun, mengingat perjalanan panjang dari Tanah Air, Shin Tae-yong menekankan fokus utama pada pemulihan selama latihan pertama. Latihan taktik baru akan dimulai pada Senin, 7 Oktober 2024.
"Pemain belum semua berkumpul, jadi saya belum bisa mengecek kondisi seluruhnya. Namun, yang sudah ada di sini, secara keseluruhan dalam keadaan baik," ungkap Shin Tae-yong dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari PSSI.
"Karena perjalanan yang panjang hingga tiba di sini, hari ini (Minggu, 6 Oktober 2024) kami akan fokus pada pemulihan. Besok (Senin, 7 Oktober 2024) baru kami akan mulai berlatih taktik," tambah pelatih Timnas Indonesia tersebut.
Advertisement
Cuaca Tak Jadi Masalah
Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, mengungkapkan bahwa skuadnya tidak menghadapi kendala dalam beradaptasi dengan cuaca setibanya di Bahrain.
Yang perlu mereka lakukan hanyalah menyesuaikan diri dengan perbedaan waktu yang menyebabkan jet lag. Mengenai pemain yang belum bergabung, Shin menegaskan bahwa mereka akan mulai tiba antara Minggu (6/10/2024) dan Senin (7/10/2024).
Hingga sesi latihan pertama dimulai, setidaknya 11 pemain dari Liga 1 sudah hadir, ditambah beberapa pemain dari luar negeri seperti Marselino Ferdinand, Thom Haye, Sandy Walsh, dan Ivar Jenner.
"Besok atau lusa, semua akan berkumpul," ujar Shin Tae-yong pada Minggu (6/10/2024), seperti yang dilansir dalam rilis resmi PSSI.
"Cuaca tidak menjadi masalah, karena saat ini pukul 6 sore, kami sudah berlatih dalam suasana yang sejuk. Apalagi pertandingan dijadwalkan pada pukul 7 malam waktu Bahrain," tambahnya.
"Memang, cuaca bukanlah halangan untuk beradaptasi, tetapi yang perlu diatasi adalah jet lag. Itu satu-satunya yang harus kita fokuskan untuk disesuaikan," tutupnya.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence