Sukses

Intip Kekayaan Brian Armstrong, CEO Coinbase Sekaligus Miliarder yang Kini Jadi Sorotan

Berikut kekayaan CEO Coinbase, Brian Armstrong yang sedang jadi perhatian seiring dikabarkan pernah menikah dengan aktris Raline Shah.

Liputan6.com, Jakarta - Nama CEO Coinbase, perusahaan bursa kripto yakni Brian Armstrong menjadi sorotan. Bahkan nama Brian Armstrong masuk google trend.

Hal ini lantaran CEO Coinbase Brian Armstrong diduga pernah menikah dengan Aktris Raline Shah. Kabar itu muncul setelah Brian mengumumkan pernikahannya dengan Angela Meng di media sosial pada Rabu, 9 Oktober 2024, yang kemudian menjadi sorotan netizen.Pasangan ini diduga sengaja tidak mempublikasikan pernikahan mereka untuk menjaga privasi.  Demikian mengutip dari Kanal Showbiz Liputan6.com.

Namun, rumor mengenai hubungan keduanya kembali muncul setelah salah satu akun di platform X, @exi**, mengungkap dugaan Brian sebelumnya telah menikah dengan Raline Shah.

“everyone forget this egghead divorced his first asian wife last year,” ungkap akun @exi**

Akan tetapi, Brian Armstrong menegaskan tak pernah menikah dengan Raline Shah. Ia mengklarifikasi mengenai hal itu pada akun X pribadinya, @brian_armstrong pada Kamis, 10 Oktober 2024.

"Saya melihat beberapa kabar miring di luar sana. Untuk klarifikasi, saya belum pernah menikah sebelumnya. Tapi terima kasih atas minat Anda," tulis Brian dalam bahasa Inggris. 

Di tengah kabar itu, menarik juga untuk diketahui mengenai kekayaan Brian Armstrong. Apalagi Brian Armstrong juga masuk daftar 17 miliarder dari bisnis kripto berdasarkan versi Forbes pada 2024.

Forbes mengungkapkan, jumlah miliarder kripto naik dari sembilan miliarder menjadi 17 miliarder kripto pada 2024. Total kekayaan 17 investor dan pengusaha ini tercatat USD 93 miliar yang berdasarkan perkiraan kepemilikan kripto, kepemilikan saham yang diungkapkan kepada public dan aset pribadi. Total kekayaan itu naik dua kali lipat dari tahun lalu sebesar USD 37 miliar.Dari 17 miliarder kripto, ada CEO dan pendiri Coinbase yakni Brian Armstrong yang berada di posisi kedua.

Pendiri dan CEO Coinbase, Brian Armstrong merupakan sosok berpengaruh di dunia kripto. Perusahaannya, Coinbase, telah menjadi platform perdagangan kripto terbesar di Amerika Serikat. Namun, seiring dengan kesuksesan Coinbase, pertanyaan mengenai kekayaan Brian Armstrong pun bermunculan. Seberapa kaya sebenarnya CEO yang memimpin perusahaan raksasa kripto ini?

 

2 dari 4 halaman

Kekayaan Brian Armstrong

Berdasarkan laporan Forbes, 2 April 2024, kekayaan Brian Armstrong mencapai USD 11,2 miliar atau sekitar Rp 175,77 triliun (asumsi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.694). Kekayaan ini melonjak dari sebelumnya USD 2,2 miliar atau sekitar Rp 3,45 triliun.

Forbes menyebutkan, sumber kekayaan Brian Armstrong berasal dari Coinbase. Adapun Armstrong mendirikan Coinbase sekitar 2012-2013 bersama Fred Ehrsam, salah satu pemegang saham individu terbesar perusahaan dengan kepemilikan saham sebesar 18 persen.

Di sisi lain, saham bursa kripto Coinbase naik 50 persen pada 2024, dan lebih dari tiga kali lipat sejak tahun lalu, sehingga kapitalisasi pasarnya hampir USD 60 miliar. Sejak November, Armstrong telah menjual saham Coinbase lebih dari USD 170 juta melalui rencana perdagangan otomatis 10b5-1.

Perjalanan Brian Armstrong

Ia lahir pada 25 Januari 1983 di dekat San Jose, California, Amerika Serikat. Ia lahir dari orangtua berprofesi insinyur. Sejak masa sekolah, Brian telah menunjukkan jiwa kewirausahaan dengan menjalankan usaha jualan permen dan penjualan kembali computer.

Ia lulus dari Rice University, Texas pada 2006 dengan gelar ganda sarjana di bidang computer dan computer serta gelar master di ilmu computer. Selama masa kuliah, ia mendirikan perusahaan rintisan pendidikan bernama University Tutor.

Brian Armstrong memulai perjalanannya di dunia teknologi sebagai seorang programmer. Ia telah bekerja di perusahaan teknologi seperti IBM dan Airbnb sebelum akhirnya mendirikan Coinbase.Mengutip Technopedia, ia sempat magang di IBM selama empat bulan pada 2003.

Awalnya, Coinbase hanya sebuah platform sederhana untuk membeli dan menjual Bitcoin. Namun, seiring dengan popularitas kripto yang meningkat, Coinbase pun berkembang menjadi platform perdagangan terlengkap dengan berbagai macam koin digital.

 

3 dari 4 halaman

Coinbase Tercatat di Bursa Nasdaq

Pada April 2021, Coinbase melantai di bursa saham Nasdaq dengan valuasi yang mencapai miliaran dolar AS. Seperti dilansir CNN, Jumat, 16 April 2021, perusahaan resmi go public di wall street dengan valuasi mencapai USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.458 triliun (asumsi kurs Rp 14.589 per dolar AS). 

Dalam keterangannya, Coinbase menegaskan bila pihaknya memiliki lebih dari 35 juta pelanggan di lebih dari 100 negara, dengan nilai aset platform mencapai USD 25 miliar dan total volume mencapai USD 320 miliar.

Pada 2023, pendapatan Coinbase tercatat USD 3,11 miliar dan laba USD 94,9 juta.

Meskipun Brian Armstrong tidak secara terbuka mempublikasikan kekayaannya, sejumlah sumber memperkirakan asetnya mencapai miliaran dolar. Sebagian besar kekayaannya berasal dari kepemilikannya di saham Coinbase. Ia juga diketahui memiliki portofolio investasi yang terdiversifikasi dalam kripto, venture capital, dan properti.

4 dari 4 halaman

Pandangan Terkait Kripto

Kontroversi dan Pandangan:

Sebagai CEO Coinbase, Brian Armstrong juga menjadi sorotan media karena pandangannya yang progresif terhadap regulasi kripto. Ia secara aktif mengadvokasi peraturan yang jelas dan transparan untuk industri kripto, dengan tujuan menciptakan ekosistem yang sehat dan aman bagi investor.

Brian Armstrong memiliki peran penting dalam membentuk masa depan dunia kripto. Ia berkomitmen untuk mengembangkan Coinbase menjadi platform perdagangan kripto yang terkemuka dan terpercaya.

Dengan ambisinya yang besar dan visi yang jelas, Brian Armstrong diprediksi terus memainkan peran penting dalam perkembangan dunia kripto. Kekayaannya yang fantastis merupakan bukti kesuksesannya dalam memimpin perusahaan yang telah mengubah wajah dunia keuangan.

 

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini