Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tidak ada agenda peletakan batu pertama (grounbreaking) dalam kunjungan kerjanya ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada hari ini, Jumat (11/10/2024).
Melainkan, Jokowi akan meresmikan Istana Negara, Istana Garuda, hingga rumah sakit yang sudah selesai dibangun di IKN.
Baca Juga
"Enggak ada, enggak ada (groundbreaking)," kata Jokowi usai menghadiri malam puncak hari ulang tahun ke-79 Pertambangan dan Energi, di Jakarta, ditulis Jumat (11/10/2024).
Advertisement
Selain meresmikan sejumlah fasilitas yang sudah terbangun di IKN, dirinya juga akan bertemu dengan para CEO.
"Ada peresmian rumah sakit, kemudian ada ini apa, yang ketemu dengan para CEO. Itu saja," ujarnya.
Adapun Jokowi hari ini akan mendarat di Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, dengan menggunakan pesawat berbadan besar tipe boeing. Hal ini usai pesawat kepresidenan-1 Boeing Bussines Jet 737-800 berhasil mendarat mulus di Bandara IKN dalam uji coba pendaratan pada, Kamis, 10 Oktober 2024.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sendiri telah melakukan pendaratan perdana di Bandara Nusantara, dengan menggunakan pesawat kepresidenan-1 RJ85 pada Selasa, 24 September 2024.
Istana Sebut Jokowi Masih Kunjungan ke Luar Kota hingga 15 Oktober 2024
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden (KSP) Heru Budi Hartono mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melakukan kunjungan kerja ke luar daerah hingga 15 Oktober 2024 atau lima hari jelang purna tugas pada 20 Oktober 2024.
Heru menyebut Jokowi akan mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur pada 11 Oktober 2024. Salah satunya, untuk meresmikan Istana Negara dan proyek lainnya yang sudah selesai pengerjaan.
"Kan besok Pak Presiden kunjungan kerja sampai dengan tanggal 15 (Oktober) ya. Ya ada beberapa lokasi (di) IKN," kata Heru kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Dia menuturkan Jokowi akan kembali ke Jakarta pada Minggu, 13 Oktober 2024. Setelah itu, Jokowi dijadwalkan mengunjungi sejumlah daerah pada 14 dan 15 Oktober 2024.
"Hari minggu kembali, dan Senin mungkin ada jadwal lagi sampai tanggal 15 (Oktober)," ujar dia.
Heru menyebut Jokowi masih memiliki agenda sebagai presiden sampai 20 Oktober 2024. Namun, Pj Gubernur Jakarta itu enggan membeberkan apa saja agenda Jokowi sampai purna tugas.
"Ya kan dia sampai tanggal 20 (Oktober) menjabat sebagai presiden," ucap Heru.
Advertisement
Presiden 2 Periode
Presiden Joko Widodo mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Saat Pilpres tersebut, Jokowi terpilih sebagai presiden bersama pasangannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dalam Pilpres 2019, Jokowi kembali terpilih untuk masa jabatannya yang kedua. Kali ini, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin. Keduanya dilantik pada 20 Oktober 2019 untuk masa jabatan hingga 20 Oktober 2024.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024. Prabowo dan Gibran berhasil memenangi Pilpres 2024.
10 Hari Lagi Lengser, Jokowi Pamer PNBP Sektor ESDM Capai Rp 1.800 Triliun
Sebelumnya, Presiden Jokowi (Jokowi) mengatakan sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merupakan sektor yang sangat strategis dan memiliki potensi dan memberikan multiplier effect yang besar bagi perekonomian nasional.
Hal itu dibuktikan selama dua periode Jokowi memimpin sebagai Presiden, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor ESDM mencapai Rp1.800 triliun.
"Kita tahu, dari 2014 sampai hari ini, PNBP yang diterima oleh negara dari ESDM berarti 10 tahun, besar sekali. Kurang lebih Rp 1.800 triliun. Kalau melihat dua tahun lalu, 2022, itu Rp 348 triliun kemudian di 2023 Rp 229 triliun. Pertahunnya juga sangat besar sekali," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Puncak Penghargaan Subroto 2024, di Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Menurut Jokowi, nilai tambah di sektor ESDM sangat penting sekali. Karena nilainya sangat besar, oleh karena itu ia selalu mendorong dilakukan hilirisasi di sektor ESDM. Lantaran, berbagai proyek hilirisasi di sektor mineral dan batubara (minerba) telah menunjukkan hasil positif
"Harus ada di dalam negeri. Bukan mentahan yang kita kirim kemudian yang menikmati negara-negara lain. Enggak bisa seperti itu lagi. Kesempatan kerja malah tercipta di sana, keuntungan malah mereka yang nikmati. Enggak bisa," ujarnya.
Jokowi menegaskan, Indonesia harus lebih mandiri lagi untuk ke depannya. Jangan terus menerus dimanfaatkan negara lain. Oleh sebab itu, ia selalu menekankan pentingnya hilirisasi dalam upaya mendorong nilai tambah bagi ekonomi Indonesia.
"Kita sudah 400 tahun lebih mengirim barang-barang mentah ke luar negeri. Yang kaya mereka, yang menjadi negara maju mereka, kita tidak bisa melompat. Inilah yang sering saya sampaikan pentingnya hilirisasi," pungkasnya.
Advertisement