Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia buka suara soal isu dirinya akan menjadi Menteri ESDM di periode kepemimpinan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Bahlil mengaku belum bisa memastikan dirinya benar-benar akan menjadi Menteri ESDM di era Prabowo atau tidak. Namun, yang pasti ia siap jika ditunjuk kembali.
Baca Juga
"Saya kalau ditanya apakah lanjut atau tidak, saya enggak bisa memastikan karena itu adalah kewenangan prerogatif bahwa Presiden terpilih, bahwa Prabowo,” kata Bahlil di Jakarta, ditulis Jumat (11/10/2024).
Advertisement
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil mengapresiasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah berlangsung selama 10 tahun. Dia menuturkan, peran Presiden Jokowi dalam membangun sektor ESDM sangat besar. Hal itu dibuktikan dengan lifting minyak naik dan hiliriasasi di sektor pertambangan yang berjalan dengan baik, sehingga banyak manfaat yang dirasakan.
"Begini, Bapak Presiden ini 10 tahun memimpin negara dan 10 hari lagi beliau akan berakhir. Kami sebagai keluarga besar ESDM pas sudah berhenti itu meminta nasihat,” ujarnya.
"Harapan saya kementerian ESDM sekalipun cuman saya baru sebulan lebih, lebih kompak, bisa bekerja, sama kolaborasi untuk membangun dan mewujudkan target negara sehingga lifting minyak naik, hilirisasi bisa berjalan sesuai arah Bapak Presiden, dan memangkas aturan-aturan yang memperlambat,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyampaikan banyak manfaat yang dirasakan dari hasil hilirisasi sektor pertambangan, yang tidak hanya dinikmati oleh pelaku industri saja.
Hilirisasi Sektor Tambang
Dari hilirisasi sektor pertambangan penerimaan negara mengalami peningkatan yang diperoleh dari pajak, royalti, hingga dividen. Sehingga bisa manfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, subsidi, hingga bantuan sosial (bansos).
"Kalau semua masuk ke industri, masuk ke industri-industri turunan, akan melompat penerimaan negara dan itu semuanya bisa kita pakai untuk membangun jalan tol, membangun pelabuhan baru, membangun bandara baru untuk subsidi, untuk bansos rakyat kita," kata Jokowi.
Jokowi pun mengklaim penerimaan negara dari hilirisasi sektor pertambangan sangat banyak, di antaranya bersumber dari PPh 21, royalti, pajak badan dan lainnya.
"Jangan keliru, negara itu penerimaan dari situ (hilirisasi) banyak sekali, dalam bentuk pajak badan, pajak penghasilan (PPh) 21, royalti, kalau kita ikut saham di situ seperti Freeport kita dapat dividen, pajak daerah, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) besar sekali,” pungkas Jokowi.
Advertisement
Cerita Menteri Bahlil, 3 Kali Dilantik di Era Jokowi
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kepercayaan yang diberikan selama masa pemerintahan Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Bahlil Lahadalia mencatat dirinya telah dilantik sebanyak tiga kali dalam berbagai jabatan penting. Pengalaman tersebut dimulai ketika ia dilantik sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Setelah menjabat sebagai Kepala BKPM, Bahlil kembali dilantik untuk posisi yang sama, namun kali ini dengan nomenklatur baru sebagai Menteri Investasi dan Kepala BKPM. Pelantikan ketiganya adalah sebagai Menteri ESDM, menggantikan Arifin Tasrif.
"Secara pribadi saya bapak Presiden, mengucapkan terima kasih karena di zaman bapak memimpin bangsa ini, saya tiga kali dilantik oleh bapak. Saya dilantik pertama menjadi Kepala BKPM. Jadi jabatan saya di pemerintah itu bertahap juga, belum langsung menteri masih Kepala BKPM. Abis itu filantik kedua menjadi Menteri Investasi dan abis iyu ketiga jadi Menteri ESDM," kata dia dalam Hari Ulang Tahun ke 79 Pertambangan dan Energi, di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Bahlil merasa bangga dengan setiap pelantikan yang diterimanya, terutama karena dilantik sebagai anggota dengan warna kuning yang melambangkan Partai Golongan Karya (Golkar).
"Dan saya terima kasih pak dalam proses pelantikan, saya juga dilantik dengan warna kuning, terima kasih," imbuh dia.
Dalam pidatonya, Bahlil juga meminta nasihat dari Jokowi, mengingat bahwa ini akan menjadi pidato terakhirnya sebagai Menteri ESDM sebelum masa jabatannya berakhir pada tanggal 20.
Wejangan dari Presiden
Ia menyampaikan harapan agar dapat menerima wejangan yang berguna dari Presiden untuk menghadapi masa depan.
Selain itu, dalam rangka HUT Pertambangan dan Energi, Bahlil mewakili seluruh karyawan untuk menyampaikan permohonan maaf jika terdapat kekurangan dalam pelaksanaan tugas. Ia juga meminta pengertian terkait Menteri yang baru, yang mungkin belum sepenuhnya menguasai materi.
"Mohon nasihat bapak karena sebentar lagi, ini mungkim pidato terakhir saya sebagai Menteri ESDM di hadapan bapak Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo, karena tanggal 20 sudah selesai, pak. Jadi kami mohon wejangan, nasehat. Nah sekaligus di HUT ini kami menyampaikan mohon maaf pak seluruh karyawan yang ada kalau ada yang kurang-kurang. Terutama Menteri yang baru pak karena belum menguasai materi," tutup dia.
Advertisement