Liputan6.com, Jakarta Australia, Kanada, dan Kolombia baru-baru ini memutuskan untuk menghentikan rencana peluncuran mata uang digital oleha Central Bank Digital Currencies (CBDC) atau Bank Sentral Digital.
Keputusan ini menarik karena bukan hanya masyarakat yang menolak, melainkan juga bank sentral sendiri yang menyuarakan kekhawatiran mereka.
Baca Juga
Bank sentral di negara-negara tersebut menjelaskan bahwa belum ada alasan kuat yang cukup untuk meluncurkan CBDC ritel. Reserve Bank of Australia, misalnya, menyatakan, “Belum ada alasan kepentingan publik yang jelas untuk menerbitkan CBDC ritel di Australia," katanya dikutip dari cointelegraph, Sabtu (12/10/2024).
Advertisement
Hal serupa diungkapkan Banco de la República de Colombia, yang mengatakan, “ini tidak cukup alasan untuk penerbitan CBDC ritel atau grosir di Kolombia.”
Sementara itu, Bank of Canada menyatakan bahwa mereka mengurangi upaya pengembangan CBDC ritel dan beralih fokus pada penelitian sistem pembayaran dan kebijakan yang lebih luas.
Ada beberapa alasan mengapa bank-bank ini memilih untuk menghentikan rencana peluncuran CBDC. Pertama, mereka melihat bahwa masyarakat sudah cukup terlayani dengan baik oleh berbagai opsi yang tersedia dari sektor swasta, seperti mobile banking, aplikasi pembayaran, dan mata uang kripto.
Kedua, bank sentral khawatir bahwa CBDC dapat mengganggu sistem keuangan tradisional, meningkatkan risiko terjadinya "bank run" (penarikan dana besar-besaran di bank) dan mengurangi jumlah simpanan di bank, yang pada akhirnya bisa merusak stabilitas keuangan.
Gerus Penggunakan Mata Uang Tunai
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa pengenalan CBDC bisa menyebabkan hilangnya penggunaan uang tunai. Meskipun banyak pihak berargumen bahwa CBDC diperlukan karena penggunaan uang tunai terus menurun, Reserve Bank of Australia memperingatkan bahwa memperkenalkan CBDC pada akhirnya dapat menyebabkan berkurangnya atau hilangnya uang tunai di masyarakat.
Para kritikus CBDC telah lama menyuarakan kekhawatiran mereka terkait risiko yang ditimbulkan oleh CBDC terhadap privasi finansial dan kebebasan.
Norbert Michel dari Cato Institute, misalnya, telah memperingatkan bahwa “CBDC akan memberikan pejabat federal kendali penuh atas uang yang masuk dan keluar dari rekening setiap orang.”
Demikian juga, Natalie Smolenski dan Dan Held dari Bitcoin Policy Institute menulis bahwa alasan untuk menerapkan CBDC sudah bisa dijawab oleh bitcoin dan stablecoin. Dante Disparte dari Circle juga menulis bahwa dengan CBDC, bank sentral bisa memiliki “pintu belakang langsung ke rekening bank Anda serta sarana untuk memantau setiap transaksi digital.”
Advertisement
Biaya Lebih Besar dari Manfaatnya
Secara keseluruhan, bank sentral di Australia, Kanada, dan Kolombia menyadari bahwa biaya untuk meluncurkan CBDC bisa jauh lebih besar daripada manfaat yang akan diperoleh. Meski begitu, keputusan ini bukan berarti CBDC tidak mungkin diterapkan di masa depan. Perubahan kebijakan bisa saja terjadi, terutama jika ada krisis keuangan yang mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah radikal.
Namun, bagi banyak orang, penolakan resmi dari bank sentral ini merupakan sebuah tanda positif. Seperti yang disampaikan Nicholas Anthony dari Cato Institute, mungkin CBDC tidak sekuat dan tidak bisa dihindari seperti yang diperkirakan oleh sebagian pihak, termasuk Dana Moneter Internasional yang sebelumnya mendukung kuat pengembangan CBDC.