Sukses

Perusahaan Migas Ini Terbukti Patuh Setor Pendapatan ke Negara

PetroChina International Jabung Ltd siap mendukung pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional, serta menyumbang pendapatan bagi negara.

Liputan6.com, Jakarta PetroChina International Jabung Ltd siap mendukung pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional, serta menyumbang pendapatan bagi negara.

Sebelumnya Presiden Jokowi saat menghadiri acara Penghargaan Subroto 2024 mengatakan,sektor energi dan sumber daya mineral merupakan salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi negara.

"Kita tahu dari 2014 sampai hari ini PNBP yang diterima negara dari ESDM, berarti dalam 10 tahun, besar sekali kurang lebih Rp1.800 triliun. Kalau melihat dua tahun yang lalu pada 2022 itu Rp348 triliun, kemudian 2023 itu Rp 229 triliun. Sangat besar sekali," kata Jokowi, dikutip Minggu (13/10/2024).

President Director PetroChina International Jabung Ltd Qian Mingyang menyatakan, tantangan pengelolaan wilayah kerja migas semakin besar, termasuk di Jabung. Sebab itu PetrChina perlu meningkatkan kegiatan eksplorasi secara masif untuk memastikan ketersediaan cadangan produksi.

"Di sisi lain, kita juga harus cermat merespon perkembangan transisi energi, tanggung jawab lingkungan dan tanggung jawab sosial," ujar Qian Mingyang.

Qian Mingyang menambahkan, dengan dukungan dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, PetroChina akan terus mengembangkan Jabung dengan maksimal dan berkontribusi pada pembangunan.

Pendapatan Negara Bukan Pajak

PetroChina pun tercatat sebagai perusahaan penyumbang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), hal tersebut dibuktikan dengan diraihnya Penghargaan Subroto 2024 untuk Kelompok Kepatuhan Kewajiban terhadap Penerimaan Negara.

PetroChina International Jabung Ltd meraih penghargaan atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Kinerja Keuangan Hulu Migas KKKS dengan Produksi Minyak dan Gas Bumi di Bawah 100.000 BOEPD.

Qian Mingyang bersyukur dan merasa terhormat kembali menerima penghargaan Subroto untuk kontribusi PetroChina Jabung dalam penerimaan negara bukan pajak.

Penghargaan Subroto merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada para pemangku kepentingan yang berperan dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral dalam kurun satu tahun terakhir.

2 dari 3 halaman

Buton hingga China Jadi Kunci Jaga Produksi Migas

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalankan berbagai upaya untuk menjaga produksi komoditas minyak dan gas bumi (migas), meskipun tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan operasi produksi.

Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan, saat ini terdapat berbagai peluang besar peningkatan produksi minyak bumi. Pertama, peningkatan produksi minyak bumi dari lapangan lepas pantai Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dengan total potensi awal lebih dari 1 miliar barel minyak.

"Ditjen Migas sudah menyetujui pelaksanaan Joint Study Area Buton kepada Pertamina, Petrochina, dan Petronas. Upaya yang kita lakukan saat ini adalah mempercepat penyelesaian Joint Study, supaya nantinya area tersebut bisa segera dilakukan direct offer dan dikembangkan," jelas Dadan dalam keterangan tertulis, Selasa (23/7/2024).

Upaya kedua yakni peningkatan recovery factor, bermitra dengan perusahaan migas dari China. Dadan mengatakan, setelah kunjungan kerja Menteri ESDM Arifin Tasrif ke China, banyak perusahaan migas China yang kemudian berdatangan untuk upaya peningkatan Recovery Factor, seperti CNPC, CNOOC dan Sinopec.

"Contohnya Sinopec, mereka menurunkan team specialist. Dari 16 area yg ditawarkan Pertamina Hulu Energi (PHE), sudah dipilih lima area, yaitu Rantau, Tanjung, Pamusian, Jirak dan Zulu," imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Kebijakan

Dari sisi kebijakan, teranyar, Kementerian ESDM menerbitkan Keputusan Menteri ESDM tentang Pedoman Pengembalian Bagian Wilayah Kerja Potensial yang Tidak Diusahakan Dalam Rangka Optimalisasi Produksi Migas.

Salah satu yang diatur dari regulasi ini adalah kewajiban Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas untuk segera mengusahakan Bagian Wilayah Kerja migas potensial yang tidak diusahakan (idle) atau mengembalikannya.

"Terhadap bagian Wilayah Kerja (WK) Migas yang potensial namun idle, perlu dilakukan upaya, tidak bisa terus didiamkan. Saat ini sedang diinventarisasi dan segera diambil upaya optimalisasi. Setidaknya ada 4 upaya optimalisasi yang nantinya dapat dilakukan," ungkap Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ariana Soemanto.

Kriteria Bagian Wilayah Kerja (WK) Migas potensial yang idle tersebut antara lain terdapat lapangan produksi yang selama 2 tahun berturut-turut tidak diproduksikan, atau terdapat lapangan dengan Plan of Development (POD) selain POD ke-1 yang tidak dikerjakan selama 2 tahun berturut-turut.

 

Video Terkini