Sukses

Incar Potensi 15 BBTUD di Sulawesi, Intip Cara PGN Perluas Pasokan Gas Industri

PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina memperluas pemanfaatan gas bumi di Sulawesi Selatan. Terdapat potensi konsumen sektor industri sebesar 15 BBTUD di wilayah tersebut.

Liputan6.com, Jakarta PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina memperluas pemanfaatan gas bumi di Sulawesi Selatan. Terdapat potensi konsumen sektor industri sebesar 15 BBTUD di wilayah tersebut.

Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan, dalam memperluas penggunaan gas bumi di wilayah Sulawesi, PGN berkolaborasi dengan mitra, sehingga pemanfaatan energi bersih tersebut dapat lebih masif.

“PGN berupaya menjadikan kolaborasi sebagai sinergi yang bermanfaat bagi pengembangan industri dan perekonomian daerah. Diharapkan, seluruh pihak dapat segera menindaklanjuti agar menjadi kerja sama yang konkrit di mana gas bumi dapat menjadi salah satu daya tarik investasi,” kata Ratih, Minggu (13/10/2024).

Ada pun kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama KSO Indogawa serta Siantar Tara Sejati untuk memenuhi gas bumi untuk pembangkit listrik di Sulawesi Selatan. Potensi pasokan gas bumi untuk kebutuhan tersebut sebesar 5 BBTUD.

Selanjutnya, PGN juga menandatangani MoU dengan Kawasan Industri Pattene. Kawasan Industri Pattene yang memiliki luas +/- 1.000 ha serta sekitar 50 tenant industri, sehingga kerja sama ini menjadi lokasi strategis untuk memperluas penetrasi pasar PGN. Kedepannya jumlah tenant di kawasan industri tersebut semakin bertambah sehingga potensi penyerapan gas bumi juga akan meningkat.

Menurut Ratih, PGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi sehingga bisa dimanfaatkan secara optimal. Sebagai aggregator gas bumi nasional, PGN menyediakan layanan gas pipa, LNG maupun CNG sehingga bentuk penyaluran gas bumi dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

“Kerja sama ini bernilai lagi PGN yang saat ini tengah mengembangkan market di Sulawesi. Di samping itu, PGN ingin penggunaan gas bumi di dalam bauran energi bersih semakin terutama di wilayah Indonesia Tengah dan Timur. Melalui komitmen ini, PGN berharap menyumbang pengurangan emisi karbon di masa transisi energi,” tutup Ratih.

2 dari 4 halaman

PGN Bidik Kawasan Industri jadi Timur Indonesia jadi Pasar Gas Bumi

PT PGN Tbk mengakselerasi pengembangan niaga gas bumi di Sulawesi dengan berbagi penguasaan pengelolaan gas bumi baik gas pipa, LNG, dan CNG yang terintegrasi. Ini menjadi modal utama untuk ekspansi pasar secara secara massif di wilayah tersebut.

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, dalam rangka pengembangan pasar di Sulawesi, PGN agresif dan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan mitra strategis terkait penyediaan pasokan maupun infrastruktur gas bumi.

"Sejauh ini, kami membidik kawasan industri dengan potensial demand yang cukup beras serta agar bisa memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar ketika gas bumi efektif dimanfaatkan,” kata Arief, Senin (7/10/2024).

Pada Jumat, (4/10/2024), PGN meresmikan reaktivasi area Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebagai wujud komitmen PGN dalam mengembangkan pasar gas bumi di wilayah tengah dan timur Indonesia.

Arief berharap, reaktivasi ini dapat mendorong percepatan ekspansi market dan menindaklanjuti peluang-peluang yang didapatkan secara lebih efektif. Arief mengungkapkan, koordinasi dengan pemerintah juga terus dijalin oleh PGN mengingat langkah PGN dalam pengembangan usaha gas bumi tidak lepas dari dukungan pemerintah. Dengan Kementerian Perindustrian, PGN berkomitmen mendukung roadmap jangka pendek Kemenperin terkait pengembangan infrastruktur gas bumi di Kawasan Industri (KI).

Terdapat 14 KI (dari 50 KI) yang menjadi prioritas pengembangan infrastruktur gas bumi, beberapa diantaranya berada di Sulawesi. Peran Anak Usaha pun penting bagi PGN dalam upaya ekspansi market di Sulawesi.

 

3 dari 4 halaman

Pasokan Gas Bumi

Selain menjaga keberlangsungan pasokan gas bumi serta infrastruktur pendukungnya, terdapat potensi kerja sama lainnya yang dapat dilakukan seperti jasa EPC, properti, telekomunikasi, serta kegiatan bisnis lainnya.

Menilik portofolio yang dimiliki, PGN berkompetensi sebagai salah satu penyedia energi di Sulawesi. Secara historis, pGN telah menyalurkan LNG untuk smelter yang berlokasi di Sulawesi Tenggara.

LNG didatangkan dari Kalimantan Utara menggunakan 25 unit Isotank berukuran 40 ft. Penyaluran LNG ke Sulawesi membuktikan bahwa skema beyond pipeline oleh PGN sudah dapat direalisasikan dan dikomersialisasikan.

“Terus bertahap kedepannya, PGN terpacu untuk melakukan monetisasi gas bumi dengan berbagai moda transportasi. Reaktivasi kegiatan usaha gas bumi di Sulawesi menjadi bagian dari komitmen PGN untuk memperkuat keberadaan dalam meningkatkan penggunaan energi domestik dan menyediakan energi yang ramah lingkungan di Indonesia terutama kawasan tengah dan timur,” tutup Arief.

4 dari 4 halaman

Pipa Cisem II jadi Jalan Tol bagi Pasokan Gas Bumi Nasional

Sebelumnya, Pemerintah telah memulai pembangunan Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang Tahap II (Pipa Cisem Tahap II), Subholding Gas Pertamina pun siap mendukung akselerasi pemanfaatannya dengan meningkatkan penyaluran gas bumi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri ESDM Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Pipa Cisem II merupakan upaya akselerasi pemerintah dalam menarik investasi terutama di KIT Batang. Menurutnya, salah satu master plan yang dirancang adalah bagaimana menjadikan kawasan ini menjadi keunggulan yang komparatif dibanding kawasan industri lain. Diantaranya adalah dengan jalan toll, infrastruktur harus dibangun salah satu di dalamnya adalah infrastruktur gas untuk bahan bakar.

“Cisem I dan Cisem II semacam jalan toll, toll versi gas,” ujarnya.

Proyek Cisem Tahap II akan melengkapi Cisem Tahap I selesai dibangun pada tahun 2023 dan sudah beroperasi untuk memasok kebutuhan gas bumi di Kawasan Industri Kendal serta Kawasan Industri Terpadu Batang. Pipa Cisem II, lanjut Bahlil, merupakan bentuk kolaborasi pemerintah, BUMN dan swasta.

“Diharap setelah pengelelasan ini nanti akan dikelola oleh PGN,” kata Bahlil.

Plt. Dirjen Migas Dadan Kusdiana mengungkapkan, proyek ini merupakan salah Proyek StrategIs nasoional ditetapkan oleh presiden Nomor 3 tahun 2016, dengan tujuan untuk mendukung penguatan infrastruktur energi nasional yang berkelanjutan serta menciptakan efisiensi dalam distribusi gas bumi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Sumber gas proyek Cisem II berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) dan Long Term Plan (LTP) yang berasal dari potensi seluruh WK yang ada di wilayah Jawa Timur (WK Agung dan WK Bulu).

Sedangkan untuk penerima manfaat dari pembangunan proyek Cisem II antara lain Kilang Cilacap, Kilang Balongan, berbagai industri di wilayah Jawa Barat, Jargas rumah tangga, serta tambahan kebutuhan dari Pupuk Kujang.