Sukses

Sasar Bisnis Properti, Pos Indonesia Ajak Investor Sulap Aset Ratusan Tahun

Kerja sama pemanfaatan aset ini dilakukan satu pintu di bawah PT Pos Properti Indonesia selaku anak usaha.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pos Indonesia (Persero) terus mendorong peluang kerjasama dengan investor untuk pemanfaatan aset berusia ratusan tahun milik perseroan. Sehingga bisa disulap menjadi tempat kekinian seperti Pos Bloc dan Point Arena. 

Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya kepada investor untuk memanfaatkan ribuan aset yang tersebar di berbagai penjuru Tanah Air. 

"Jadi saya terbuka kepada seluruh investor atau perusahaan yang tertarik memanfaatkan aset Pos Indonesia yang lebih dari 3.000 titik, silakan. Kita sangat besar terbuka untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak," ujarnya di Point Arena Jakarta, dikutip Senin (14/10/2024).

Kerja sama pemanfaatan aset ini dilakukan satu pintu di bawah PT Pos Properti Indonesia selaku anak usaha. Faizal mempersilakan mitra investor menggunakan lahan dan bangunan milik perseroan untuk berbagai fungsi, mulai dari cafe, hotel, mal, hingga gudang.   

Secara hitungan bisnis, ia menambahkan, pemanfaatan properti memang baru menyumbang 3,1 persen dari total pendapatan Pos Indonesia.

"Namun, ada sisi lain, property service kita digunakan untuk rejuvenate brand Pos Indonesia. Karena kan Pos Indonesia usianya sudah 278 tahun, sudah tua," kata Faizal.

"Gimana supaya anak-anak Indonesia mengenal kembali Pos Indonesia? Kita gunakan lah properti-properti kita yang herritage yang usianya sudah lebih dari 100 tahun, dan banyak di berbagai lokasi, kita gunakan tempat yang asik, creative hub yang tempat nongkrong anak muda, yang keren," ungkapnya. 

Faizal tak memungkiri, saat ini memang baru sedikit aset-aset milik Pos Indonesia yang telah dikerjasamakan. Kendati begitu, ia memproyeksikan bisnis properti ke depannya bisa tumbuh eksponensial.  

"Saya rasa kenapa properti Pos menarik, karena hampir semuanya di Km 0. Di setiap kota, kecamatan, itu di tengah kota. Kenapa kita leverage, bukannya kita enggak pakai, tapi dulu properti Pos Indonesia yang di tengah kota itu di pusat residensial area. Zaman Belanda, zaman Indonesia baru merdeka," bebernya. 

"Sekarang kan residencial area minggir. Yang di tengah udah jadi perkantoran, commercial, trading. Sehingga tidak lagi fit. Itu kenapa makanya okupansinya rendah. Maka dikerjasamakan," pungkas Faizal. 

2 dari 3 halaman

Pos Indonesia Luncurkan NFT Prangko Pertama Seri Cendrawasih

Sebelumnya, Pos Indonesia resmi meluncurkan prangko NFT seri Cendrawasih. Seri ini merupakan perangko pertama di Indonesia twin stamp. Di mana terdapat perangko dalam bentuk dibital yang tersimpan di blockchain.

Burung Cenderawasih, dikenal sebagai Burung Surga. merupakan kelompok burung endemik di Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Mereka terkenal dengan bulu yang indah dan berwarna cerah, terutama pada Cenderawasih jantan yang digunakan untuk menarik pasangan.

Beberapa spesies memiliki bulu yang panjang dan mengalir. Sementara lainnya memiliki bulu yang pendek dan kompak. Warnanya pun beragam, dari merah, kuning, hingga hijau.

"Burung Cenderawasih, sang Burung Surga dari Papua, kini hadir dalam bentuk yang belum pernah ada sebelumnya! Keindahan bulu yang memukau dengan warna cerah khas Cenderawasih kini bisa kamu koleksi dalam Prangko NFT Seri Cenderawasih, prangko digital pertama di Indonesia," mengutip laman instagram posindonesia.ig, Sabtu (27/9/2024).

 

3 dari 3 halaman

Hadir juga Bentuk Fisik

Prangko NFT merupakan koleksi digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk mengesahkan kepemilikan dan keasliannya. Selain ada di dunia digital dan disimpan di blockchain, prangko NFT ini juga hadir dalam bentuk fisik.