Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Jay Chaudhry telah membangun banyak perusahaan. Perusahaan pertamanya adalah SecureIT pada 1996, yang dijual seharga USD 70 juta atau sekitar Rp 1,09 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.577) dalam transaksi saham dua tahun kemudian.
Perusahaan itu diikuti oleh AirDefense, CipherTrust, dan CoreHarbor pada awal tahun 2000-an, yang semuanya akhirnya diakuisisi. Dikutip dari CNBC pada Selasa (15/10/2024) Dia juga mendirikan perusahaan terbarunya bernama Zscaler, pada tahun 2008, dan saat ini menjabat sebagai CEO-nya. Zscaler memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD 26 miliar.
Baca Juga
Kriteria Chaudhry dalam Memilih Kandidat Karyawan yakni Pembangun vs Operator
Chaudhry, seorang pengusaha berpengalaman yang telah mendirikan banyak perusahaan, memiliki banyak pengalaman dalam merekrut. Ketika mencari karyawan, dia membagi kandidat menjadi dua kategori yakni:
Advertisement
- Pembangun: Mereka berkembang dalam lingkungan startup yang dinamis dan tidak teratur.
- Operator: Mereka lebih cocok di perusahaan besar dengan struktur dan aturan yang lebih jelas.
Selain kemampuan, Chaudhry juga memperhatikan beberapa sikap tertentu yang menurut dia bisa jadi tanda bahaya. Berikut dua ciri kandidat yang ia hindari:
1. Kandidat yang Hanya Fokus Membangun Wilayah Kekuasaan
Chaudhry memperhatikan bagaimana kandidat mengukur keberhasilan mereka. Menurut dia, orang yang terlalu fokus membangun wilayah kekuasaan biasanya tidak cocok. "Orang-orang yang hanya fokus membangun wilayah kekuasaan tidak akan berhasil," katanya.
Ciri-ciri kandidat seperti ini adalah mereka menekankan pada anggaran yang dikelola dan Jumlah anggota tim yang melapor kepada mereka.
Pola Pikir yang Kaku
Ini menunjukkan pola pikir kaku yang menurut Chaudhry menghambat kreativitas. "Jika seorang kandidat menanyakan seberapa besar tim atau anggaran mereka, saya tahu mereka tidak fokus pada ukuran yang tepat," ujarnya.
Sebaliknya, Chaudhry lebih tertarik pada orang-orang yang mengutamakan pertumbuhan dan hasil nyata. "Pertumbuhanlah yang sangat, sangat penting," kata Chaudry.
Mereka akan memanfaatkan sumber daya apa pun yang ada dan menciptakan sesuatu yang berarti darinya.
2. Kandidat yang Mengemas Hasil agar Terlihat Bagus
Chaudhry juga menghindari orang yang hanya ingin membuat hasil terlihat baik di atas kertas. Dia pernah bekerja di perusahaan besar seperti IBM dan Unisys, di mana dia melihat banyak pemimpin menghabiskan waktu dua hingga tiga minggu memoles presentasi PowerPoint agar terlihat lebih mengesankan.
"Saya berpikir, wah, orang-orang ini seharusnya berada di luar sana untuk bertemu pelanggan dan membuat perbedaan," ujarnya. Menurutnya, fokus seperti itu hanya buang-buang waktu.
Advertisement
Selalu Mencari Perbaikan
Chaudhry percaya perusahaan hebat dibangun oleh orang-orang yang memiliki pola pikir untuk selalu mencari perbaikan, bukan sekadar mempercantik hasil. Saat dia mewawancarai kandidat, dia mencari tanda-tanda apakah mereka benar-benar tertarik untuk memperbaiki masalah dan mencari solusi.
Di perusahaannya, Zscaler, Chaudhry menerapkan prinsip 10% waktu rapat digunakan untuk merayakan pencapaian, sementara 90% waktu dihabiskan untuk mencari cara agar perusahaan dapat lebih baik lagi.
Chaudhry mencari orang-orang yang fokus pada pertumbuhan, bukan status atau penampilan. Menurutnya yang membuat perusahaan hebat adalah orang-orang yang terus membuat perbaikan
Dengan demikian, kandidat ideal baginya adalah mereka yang dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dengan maksimal. Dan tetap berfokus pada hasil nyata dan selalu mencari cara untuk berkembang lebih baik.