Sukses

Usai Bertemu Prabowo Subianto, Sri Mulyani Pastikan Kementerian Keuangan Tak Dipisah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan tidak ada pemisahan lembaga di Kementerian Keuangan. Menyusul diskusinya bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan tidak ada pemisahan lembaga di Kementerian Keuangan. Menyusul diskusinya bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Sri Mulyani mengaku diminta kembali menempati posisi Menteri Keuangan pada kabinet Prabowo-Gibran periode 2024-2029. Dia mengakui ada sejumlah perubahan nomenklatur kementerian dan lembaga nantinya, namun, Kementerian Keuangan tetap menjadi satu.

"Enggak ada (pemisahan), ya, Kemenkeu satu," ujar Sri Mulyani usai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).

Terkait perubahan nama dan bentuk kementerian, dia mengaku sudah melakukan antisipasi terhadap rencana Prabowo tersebut. Termasuk terhadap program yang akan dijalankan nantinya.

Dia mengakui akan terus membantu mengelola anggaran sesuai dengan perubahan yang terjadi nantinya.

"Kita akan membantu semaksimal mungkin untuk kementerian-kementerian yang mengalami perubahan untuk nomenklaturnya maupun dari sisi pembagian tugasnya supaya mereka tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa bekerja secara lebih efektif jika antisipasi," ujarnya.

"Jadi itu Pak Prabowo bicara tentang kementerian keuangan sebagai satu Kementerian," sambung Bendahara Negara itu.

2 dari 3 halaman

Dipanggil Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto Beri Sinyal jadi Menko Ekonomi Lagi

Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto ke kediamannya. Ada peluang Airlangga kembali menempati posisi yang sama di kabinet mendatang.

Airlangga Hartarto mengaku belum lama dipanggil oleh Prabowo. Waktunya hanya sekitar 30 menit sebelum dia menyambangi rumah Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

"Saya baru dipanggil setengah jam yang lalu, ada telepon dari Pak Tedi," ujar Airlangga di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).

Dia mengatakan, ada pembahasan sejumlah hal ketika bertemu Prabowo. Hanya saja, terkait penugasannya, Airlangga tak berbicara banyak.

Dia memberikan sinyal kalau dia akan mrnempati posisi yang masih sama dengan bidang yang digelutinya saat ini, yakni ekonomi.

"Tentu pembahasan dengan beliau ada beberapa hal yang menjadi penekanan beliau tetapi penegasannya tentu sesuai dengan bidang yang selama ini saya geluti," kata dia.

Menko Airlangga kembali menegaskan kepastian posisinya di kabinet Prabowo-Gibran nanti akan diumumkan langsung oleh Prabowo Subianto. Satu hal yanh dipesan kepadanya ada soal antisipasi kondisi geopolitik dan meratanya pembangunan di Indonesia.

"Nah kalau posisinya nanti diumumkan oleh beliau secara langsung tetapi beliau menyampaikan tentu geopolitik kan tidak sedang baik-baik saja geoekonomi juga demikian sehingga perimbangan antara barat dan timur lebih berimbang," bebernya.

3 dari 3 halaman

Dipanggil Prabowo, Zulkifli Hasan Diminta Urus Swasembada Pangan

Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Pemanggilan ini diketahui berkaitan dengan posisi menteri di kabinet selanjutnya.

Usai melakukan pertemuan, Mendag Zulkifli Hasan mengaku membahas sejumlah hal. Salah satunya mengenai permintaan membantu Prabowo pada pemerintahan perideo 2024-2029.

"Tadi diminta bapak, bapak Presiden Terpilih agar membantu tugas yang teramat mulia, agar nanti di pemerintahan yang dipimpin pak Prabowo. Kira-kira itu intinya," ujar Mendag Zulkifli, di Jalan Kertanegara, Senin (14/10/2024).

Kendati begitu, dia enggan membocorkan posisi yang akan ditempatinya nanti. Menurutnya, keputusannya nanti akan disampaikan langsung Prabowo Subianto.

"Nanti bapak yang akan mengumumkan pak Presiden Terpilih," ucapnya.

Ketika ditanya mengenai topik bahasan dalam pertemuannya, Mendag Zulkifli menyebut permintaan Prabowo. Misalnya terkait dengan target swasembada pangan.

"Ya paling tidak pak Prabowo sudah lama ingin, kita tidak punya waktu yang panjang, waktunya pendek kan, agar kita bisa swasembada pangan, agar kita bisa menjadi negara maju di 2045," paparnya.

"Bidangnya nanti pak prabowo yang akan menyampaikan," imbuh Zulkifli Hasan.