Sukses

Harga Emas Dunia Melesat Lagi, Ada Apa?

Harga emas dunia di pasar spot naik sekitar 0,6% menjadi USD 2.666,08 per ons. Angka ini turun dari level tertinggi dalam sepekan yang dicapai pada sesi terakhir perdagangan.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas bergerak naik pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta), terangkat oleh penurunan imbal hasil obligasi pemerintah. Sementara itu, investor dengan hati-hati menunggu lebih banyak data yang dapat memberikan petunjuk baru tentang siklus pelonggaran moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Dikutip dari CNBC, Rabu (16/10/2024), harga emas dunia di pasar spot naik sekitar 0,6% menjadi USD 2.666,08 per ons. Angka ini turun dari level tertinggi dalam sepekan yang dicapai pada sesi terakhir perdagangan.

Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 0,65% menjadi USD 2.683.

Imbal hasil obligasi AS 10 tahun merosot menyusul prediksi melemahnya aktivitas manufaktur di Negara Bagian New York. Hal ini membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil lebih menarik, sementara dolar AS turun 0,2% tetapi bertahan di dekat level tertingginya dalam lebih dari dua bulan.

“Kami melihat sedikit penurunan imbal hasil saat harga obligasi naik di sini. Itu memberikan sedikit stabilitas, sedikit dukungan bagi pasar emas,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Future.

“Ada ekspektasi bahwa harga emas akan mengalami sedikit jeda atau sedikit konsolidasi. Kami sekarang condong ke tren naik ke samping karena kami pikir imbal hasil akan sedikit menurun. Kita akan melihat sedikit penurunan dolar," tutur dia.

Data Penjualan Ritel AS

Perhatian pasar akan tertuju pada penjualan ritel AS mendatang, data produksi industri, dan klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis akhir minggu ini.

Jika laporan media terbukti benar dan Israel menahan diri untuk tidak menargetkan situs minyak dan nuklir Iran dalam serangan balasan yang diharapkan, risiko geopolitik akan berkurang dan dukungan terhadap harga emas dari pihak ini juga akan memudar..

“Kami melihat sedikit risiko penurunan harga emas dan memperkirakan harga emas akan mencapai USD 2.600 pada akhir tahun," ungkap dia.

Selain harga emas, harga perak juga naik 1,3% menjadi USD 31,57 per ons dan harga platinum turun 0,7% menjadi USD 986,41. Harga paladium turun 1,6% menjadi USD 1.013,25. 

2 dari 3 halaman

Harga Emas Tertahan Reli Dolar AS 

Sebelumnya, harga emas dunia turun pada perdagangan hari Senin karena reli dolar AS ke level tertinggi dua bulan. Sedangkan kucuran stimulus ekonomi yang sangat besar di China yang merupakan konsumen emas batangan terbesar yang mampu membangkitkan kepercayaan investor seingga tetap membatasi momentum kenaikan.

Mengutip CNBC, Selasa (15/10/2024), harga emas di spot turun 0,2% menjadi USD 2.650 per ons, setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari seminggu di awal sesi.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS turun 0,3% menjadi USD 2.667,50 per ons.

Nilai tukar dolar AS naik ke level tertinggi sejak pertengahan Agustus karena investor mencerna pengumuman stimulus China di akhir pekan. Sementara mata uang euro memperpanjang penurunannya menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa pada pekan ini.

Analis Blue Line Futures Phillip Streible mengatakan, ada banyak hambatan kecil yang menahan kenaikan harga emas, termasuk stimulus China, dolar yang lebih kuat, Euro yang lebih lemah, logam dasar yang lebih lemah, dan aksi ambil untung.

Reli harga emas yang memecahkan rekor dalam beberapa bulan terakhir telah meredam sentimen investor dan permintaan emas batangan di China. Dolar AS yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

 

3 dari 3 halaman

Permintaan Emas

Analis MarketPulse by OANDA Zain Vawda mengatakan, data China memiliki dua sisi. Data China yang lemah dapat mengurangi permintaan emas, tetapi perlambatan yang lebih luas di China dapat mengguncang pasar, meningkatkan daya tarik emas sebagai tempat berlindung yang aman.

"Secara keseluruhan, masih ada lebih banyak faktor yang mendukung harga emas yang lebih tinggi daripada yang membebaninya," kata Vawda.

Investor juga akan memantau komentar dari pejabat Fed minggu ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang pemotongan suku bunga yang akan datang, bersama dengan data penjualan ritel AS.

Pelaku pasar melihat peluang sekitar 84% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuannya di November. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk menyimpan emas batangan.