Sukses

9 Juta Orang Indonesia Belum Dapat Layanan Pembiayaan Formal, Ini Strategi Holding Ultra Mikro (UMi)

SEVP Ultra Mikro BRI, Muhammad Candra Utama mengungkapkan bahwa potensi Usaha segmen UMi masih cukup besar.

Liputan6.com, Jakarta Holding Ultra Mikro yang mencakup BRI, Pegadaian, dan PNM kini telah memasuki tahun ke-3.

Sebagai informasi, Holding Ultra Mikro adalah gabungan BUMN yang memberikan pembiayaan kepada masyarakat lapisan terbawah. Anggota dari Holding Ultra Mikro ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Dibentuk pada 13 September 2021, pada kuartal kedua 2024 Holding Ultra Mikro telah melayani lebih dari 36 juta nasabah.

Adapun 176 juta nasabah simpanan dengan volume simpanan mencapai Rp.313,9 triliun, dan 36,1 juta debitur pinjaman dengan total pembiayaan lebih dari Rp.622,3 triliun.

SEVP Ultra Mikro BRI, Muhammad Candra Utama mengungkapkan bahwa potensi Usaha segmen UMi masih cukup besar. 

Ia mengutip Riset Internal BRIRINS pada 2023 lalu, menunjukkan bahwa masih ada 9 juta masyarakat yang belum mendapat layanan pembiayaan formal, di mana 6 juta oleh keluarga atau rentenir dan 3 juta belum dilayani. 

Isu ini pun menjadi peluang di Holding UMi.

"Inilah yang menjadi kesempatan bagi kita untuk memberikan yang terbaik bagi pelaku usaha UMKM supaya kita tgetap menaikkan kelas mereka ke tingkat yang lebih baik lagi," tuturnya dalam wawancara di segmen Inspirato Sharing Session, dikutip Rabu (16/10/2024).

Maka dari itu, BRI membuat beberapa strategi salah satunya adalah peningkatan Kapabilitas dan Kapasitas Nasabah melalui pemberdayaan yang berkelanjutan menjadi yg terdepan.

Strategi lainnya adalah menyediakan produk dan layanan terpersonalisasi yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan nasabah. Salah satu contoh layanan ini adalah Simpedes UMi dan Grup lending Mekaar.

Adapun sinergi dan inovasi antar-entitas Holding UMi untuk memperluas akses keuangan dan memaksimalkan keunggulan masing-masing entitas.Sharing resource. Strategi itu dilakukan dengan hadirnya Colocation, SDM, integrasi data dan platform SenyuM Mobile (platform cross selling).

2 dari 3 halaman

Holding Ultra Mikro (UMi) Telah Salurkan Pembiayaan Rp 622 Triliun

Sebelumnya, Senior Executive Vice President Ultra Mikro BRI Muhammad Candra Utama menjelaskan, pembentukan Holding Ultra Mikro merupakan inisiatif dalam rangka memperkuat ekosistem keuangan inklusif, khususnya memberikan layanan kepada segmen mikro dan ultra mikro.

Saat ini nasabah yang sudah menikmati layanan Holding Ultra Mikro dalam bentuk pembiayaan mencapai 36 juta debitur. “Kalau dilihat dari sisi outstanding pembiayaan sudah hampir Rp 622 triliun,” jelas dia dalam Inspirato Sharing Session, dikutip Senin (14/10/2024).

Sedangkan dari sisi simpanan, Holding Ultra Mikro sudah melayani kurang lebih 176 juta nasabah. Untuk saldo simpanannya sudah lebih dari Rp 300 triliun.

Lebih menggembirakan lagi, kontribusi Holding Ultra Mikro ini terhadap laba juga sangat tinggi. Tercatat untuk PNM mampu membukukan laba di kuartal II 2024 mencapai Rp 800 miliar. Sedangkan untuk Pegadaian menyentuh Rp 2,9 triliun.

"Jadi kalau digabung entitas di Holding Ultra Mikro ini tidak kurang dari 12,5% dari laba BRI secara keseluruhan," kata dia.

Untuk diketahui, laba secara keseluruhan BRI atau secara grup sendiri mencapai Rp 29,9 triliun di kuartal II 2024.

3 dari 3 halaman

Fase Pembentukan

Muhammad Candra Utama melanjutkan, pembentukan holding ini dibagi menjadi tiga fase. Di antaranya, fase pertama adalah Set Up Foundation (2021-2022) yang menyiapkan fondasi dengan implementasi 7 inisiatif utama.

Fase kedua adalah Strengthen, yaitu memperkuat core untuk mengakselerasi sinergi Ultra Mikro yang dilakukan pada tahun 2023. Fase ketiga adalah Scale Up and Sustain, yakni peningkatan bisnis UMi yang berkelanjutan (konsep pemberdayaan skala penuh) yang dilakukan pada tahun 2024.

"Kalau kita perhatikan, terbentuknya holding ini memiliki semacam journey yang sudah kami susun di awal, dan kami bagi menjadi tiga fase untuk tahap pertama ini. Mulai dari 2021-2022 ini berkaitan dengan membentuk fondasi dari holding itu sendiri," tutur dia. 

"Kemudian di tahun 2023, kita memperkuat arah holding ini ke depannya. Tahun ini merupakan tahun terakhir dari pertama kali buku putih kami untuk amanah di holding ini, terkait sustain dan scale up," tutup Candra. 

Video Terkini