Sukses

Harga Emas Makin Mahal Menuju Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga emas di pasar spot naik sekitar 0,6% menjadi USD 2.676,03 per ons, mendekati rekor tertinggi USD 2.685,42 yang dicapai pada 26 September. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,5% menjadi USD 2.692,60.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik menuju rekor tertinggi pada hari Rabu (Kamis waktu Jakarta). Lonjakan harga emas dunia didorong oleh melemahnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank-bank sentral utama, dengan dukungan tambahan terhadap aset safe haven dari konflik geopolitik yang sedang berlangsung.

Dikutip dari CNBC, Kamis (17/8/2024), harga emas dunia di pasar spot naik sekitar 0,6% menjadi USD 2.676,03 per ons, mendekati rekor tertinggi USD 2.685,42 yang dicapai pada 26 September. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,5% menjadi USD 2.692,60.

"Ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve AS pada bulan November menguat, data inflasi yang lebih lemah di Eropa dan Inggris telah meningkatkan ekspektasi pelonggaran ECB dan BoE yang lebih agresif, yang mengarah pada imbal hasil yang lebih rendah secara umum yang telah mengangkat emas,” kata Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Zaner Metals, Peter A. Grant.

“Bahkan ada peluang kecil bahwa kita bisa melihat angka mendekati USD 3.000, dan itu mungkin lebih dari target kuartal I 2025,” kata Grant.

Imbal hasil Treasury AS turun ke level terendah dalam lebih dari seminggu, membuat emas lebih menarik karena cenderung berkembang dalam lingkungan suku bunga rendah.

Pedagang saat ini melihat sekitar 96% peluang penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada bulan November..

Bank Sentral Eropa tampaknya akan memangkas suku bunga lagi pada hari Kamis, sementara penurunan inflasi Inggris mengindikasikan pemangkasan suku bunga bulan depan oleh Bank of England.

Penggerak utama kenaikan emas meliputi risiko ketidakstabilan fiskal, daya tarik safe haven, ketegangan geopolitik, de-dolarisasi, ketidakpastian pemilihan Presiden AS, dan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral, kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.

Delegasi pada pertemuan tahunan London Bullion Market Association meramalkan harga emas akan naik menjadi USD 2.941 selama 12 bulan ke depan dan harga perak akan melonjak menjadi USD 45 per ons.

Senada dengan harga emas, harga perak spot menguat sekitar 1% menjadi USD 31,77. Harga platinum naik 1,3% menjadi USD 996,55 dan harga paladium naik 1% menjadi USD 1.019,00. 

2 dari 3 halaman

Harga Emas Dunia Melesat Lagi,

Sebelumnya, harga emas bergerak naik pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta), terangkat oleh penurunan imbal hasil obligasi pemerintah. Sementara itu, investor dengan hati-hati menunggu lebih banyak data yang dapat memberikan petunjuk baru tentang siklus pelonggaran moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Dikutip dari CNBC, Rabu (16/10/2024), harga emas dunia di pasar spot naik sekitar 0,6% menjadi USD 2.666,08 per ons. Angka ini turun dari level tertinggi dalam sepekan yang dicapai pada sesi terakhir perdagangan.

Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 0,65% menjadi USD 2.683.

Imbal hasil obligasi AS 10 tahun merosot menyusul prediksi melemahnya aktivitas manufaktur di Negara Bagian New York. Hal ini membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil lebih menarik, sementara dolar AS turun 0,2% tetapi bertahan di dekat level tertingginya dalam lebih dari dua bulan.

“Kami melihat sedikit penurunan imbal hasil saat harga obligasi naik di sini. Itu memberikan sedikit stabilitas, sedikit dukungan bagi pasar emas,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Future.

“Ada ekspektasi bahwa harga emas akan mengalami sedikit jeda atau sedikit konsolidasi. Kami sekarang condong ke tren naik ke samping karena kami pikir imbal hasil akan sedikit menurun. Kita akan melihat sedikit penurunan dolar," tutur dia.

 

3 dari 3 halaman

Data Penjualan Ritel AS

Perhatian pasar akan tertuju pada penjualan ritel AS mendatang, data produksi industri, dan klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis akhir minggu ini.

Jika laporan media terbukti benar dan Israel menahan diri untuk tidak menargetkan situs minyak dan nuklir Iran dalam serangan balasan yang diharapkan, risiko geopolitik akan berkurang dan dukungan terhadap harga emas dari pihak ini juga akan memudar..

“Kami melihat sedikit risiko penurunan harga emas dan memperkirakan harga emas akan mencapai USD 2.600 pada akhir tahun," ungkap dia.

Selain harga emas, harga perak juga naik 1,3% menjadi USD 31,57 per ons dan harga platinum turun 0,7% menjadi USD 986,41. Harga paladium turun 1,6% menjadi USD 1.013,25. 

Video Terkini