Sukses

Dikabarkan Jadi Calon Menkop UKM di Kabinet Prabowo, Begini Respons Budi Arie

Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah memanggil Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi untuk masuk di kabinetnya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi angkat bicara setelah diisukan sebagai calon Menteri Koperasi dan Usaha, Kecil, Menengah (Menkop UKM) pada kabinet Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka oleh Teten Masduki.

Dengan sikap salah tingkah, Budi Arie meminta masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi dari presiden terpilih Prabowo Subianto terkait posisi dirinya.

"Ehhh, tunggu saja, tunggu saja, tunggu saja, pengumuman resmi dari pak presiden terpilih," tutur Budi saat ditemui awak media di Morrisey Hotel, Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Saat kembali dikonfirmasi oleh awak media terkait kemungkinannya menjadi Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) kabinet Prabowo-Gibran. Budi meminta awak media untuk mengonfirmasikan kembali kepada Menteri Koperasi dan UKM saat ini Teten Masduki.

"Tanya yang spil lah, tunggu aja dari pak presiden tanggal 20 Oktober ya," ucap Budi Arie.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menjadi salah satu menteri Presiden Jokowi yang hadir di kediaman Prabowo yang terletak di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Oktober 2024.

Pada keesokan harinya, Budi Arie juga terpantau mengikuti pembekalan calon menteri di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor.

Budi Arie mengatakan, Wakil Presiden terpilih RI Gibran Rakabuming Raka hanya diam saat pembekalan calon menteri di Hambalang. Gibran bersama seluruh calon menteri lainnya hanya mendengarkan arahan dari Prabowo.

"Enggak (menyampaikan arahan) Mas Gibran, (hanya) hadir penuh dari jam 08.00 WIB pagi," kata Budi Arie.

 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

2 dari 5 halaman

Kementerian Teten Masduki Bakal Dipecah, Ini Bocoran 2 Calon Menterinya

Sebelumnya, telah beredar daftar nama-nama calon menteri yang akan masuk dalam Kabinet besutan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Bahkan saat ini  nama nama calon menteri tersebut telah mendapat pembekalan di Hambalang yang merupakan kediaman Prabowo.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, kementerian yang saat ini dipimpinnya akan dipecah. Bakal ada Kementerian UMKM dan Kementerian Koperasi. Dua nama tokoh yang akan mengisi adalah Budi Arie Setiadi dan Maman Abdurrahman.

Teten menyebut Budi Arie akan menjabat sebagai Menteri Koperasi, sementara Maman Abdurrahman akan menjadi Menteri UMKM.

Teten mengaku telah berdiskusi langsung dengan kedua calon menteri tersebut utamanya membahas rencana pemisahan antara Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM, yang sebelumnya berada di bawah satu payung.

"Tadi pagi saya sudah bicara dengan Pak Budi Arie yang akan ditempatkan di Menteri Koperasi. beberapa hari sebelumnya saya juga sudah bicara dengan Pak Maman, dari yang akan (menjadi menteri) UMKM," kata Teten kepada media, Kamis (17/10/2024).

 

 

 

 

3 dari 5 halaman

Komitmen Bantu Proses Transisi

Teten menambahkan, dirinya berkomitmen untuk membantu proses transisi ini, termasuk memastikan agar kedua kementerian yang baru terbentuk bisa tetap bersinergi setelah pemisahan.

"Saya kira saya akan coba bantu untuk bagaimana membelah (pemisahan antara Koperasi dan UKM) ini, termasuk juga supaya mereka kedua-duanya begitu nanti menjabat, saya kira tetap bisa sinergi," ungkapnya.

Ia juga menyoroti koperasi memiliki peran penting sebagai alat konsolidasi dan agregasi usaha mikro, terutama di sektor pertanian dan jaringan ritel.

Teten bilang meskipun Kementerian Koperasi dan UMKM dipisah, kedua kementerian tetap bisa bekerja sama untuk mendukung perekonomian nasional.

"Karena kepentingan kita, karena selama ini kan kita menggunakan koperasi itu sebagai alat konsolidasi agregasi bagi usaha-usaha mikro, Terutama misalnya di sektor pertanian, di agrikultur, di jaringan retail juga saya lihat di dunia sebenarnya bisa lewat koperasi," papar Teten.

Reporter: Ayu

Sumber: Merdeka.com

 

4 dari 5 halaman

5 UMKM di Bali Dapat Bantuan KUR dari Kementerian Koperasi dan UKM

Sebelumnya, Kementerian koperasi dan UKM (KemenkopUKM) menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 850 juta kepada lima Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Bali.

Hal itu disampaikan Deputi bidang UKM KemenkopUKM Hanung Harimba Rachman, dalam kegiatan sinergi kegiatan Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS) mengusung tema "cerita kriya", guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia UMKM di Provinsi Bali, Selasa (9/8/2022).

"Diserahkan secara simbolis Program Strategis kepada 19 orang yang mewakili, meliputi Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 5 UMKM; Dana Bergulir LPDB KUMKM kepada 5 Koperasi; Penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada 5 Usaha Mikro; dan fasilitasi Standarisasi dan Sertifikasi Produk kepada 4 UKM," kata Hanung.

Adapun rincian penerima KUR, pertama, I wayan Chok Sudiartha As debitur KUR Mikro BRI senilai Rp 50 juta dengan jenis usaha kuliner. Kedua, I wayan Sadu Aryantara debitur KUR kecil Mandiri Rp 500 juta jenis usaha handicraft.

Ketiga, Makbul debitur KUR Kecil BNI Rp 150 juta dengan jenis usaha furniture. Keempat, I ketut Pastika debitur KUR mikro Rp 100 juta dengan jenis usaha Jasa. Kelima, Andi Purniawan debitur Bank BPD Bali Rp 50 juta jenis usaha beauty and wellness.

Lebih lanjut, Hanung menjelaskan kegiatan sinergi bersama dekranas ini mengusung tema “Cerita Kriya”, dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia UMKM Pengrajin di Provinsi Bali serta meningkatkan citra produk kerajinan hasil karya para pengrajin, sehingga produknya dapat terus dikembangkan dan mampu bersaing di pasar lokal maupun global.

 

 

5 dari 5 halaman

12 Kegiatan

Rangkaian kegiatan sinergi ini meliputi Pelatihan, Bimbingan Teknis, Sosialisasi, FGD dan Forum Konsultasi yang berlangsung selama 3 (tiga) hari, mulai 9-11 Agustus 2022.

 Terdapat 12 (dua belas) jenis kegiatan yang dilaksanakan dengan total jumlah peserta secara kumulatif sebanyak 425 orang, dengan rincian kegiatan pertama, forum Konsultasi Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing UKM, dengan jumlah peserta 50 orang. Kedua, temu Pembiayaan UKM Ekspor, dengan jumlah peserta 30 orang.

Ketiga, pengembangan SDM UKM Berbasis Kemitraan dengan UKM Ekspor Melalui Vocational Design dan Branding Produk UKM Bersama, dengan jumlah peserta 30 orang. Keempat, pengembangan SDM UKM Berbasis Kemitraan dengan UKM Ekspor Melalui Vocational Keterampilan Teknis produksi bagi UKM, dengan jumlah peserta 30 orang.

Kelima, fasilitasi Standarisasi dan Sertifikasi Produk Ekspor dengan jumlah peserta 35 orang. Keenam, On Boarding Produk Ekspor UKM Melalui Market Place, dengan jumlah peserta 30 orang. Ketujuh, pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Melalui Vokasi, dengan jumlah peserta 30 orang.