Sukses

Berapa Harga Minyak Dunia Hari Ini? Cek Daftarnya

Harga minyak Brent untuk kontrak Desember dipatok USD 74,45 per barel, naik 23 sen atau 0,31%. Sepanjang tahun ini, patokan harga minyak global tersebut telah turun lebih dari 3%.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah naik tipis pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta), setelah empat hari mengalami kerugian karena meredanya kekhawatiran akan gangguan pasokan di Timur Tengah dan surplus yang membayangi tahun depan.

Berikut daftar harga minyak dunia seperti dikutip dari CNBC, Jumat (18/10/2024):

  • Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November dipatok USD 70,67 per barel, naik 28 sen atau 0,4%. Sepanjang tahun ini, harga minyak mentah AS telah turun lebih dari 1%.
  • Harga minyak Brent untuk kontrak Desember dipatok USD 74,45 per barel, naik 23 sen atau 0,31%. Sepanjang tahun ini, patokan harga minyak global tersebut telah turun lebih dari 3%.

"Meskipun Israel sejauh ini menahan diri untuk tidak membalas Iran, situasinya dapat berubah sewaktu-waktu,” kata Direktur Penelitian Timur Tengah Rystad Energy, Aditya Saraswat.

“Dalam skenario perang regional yang meluas, konflik Iran dan Israel dapat berdampak serius pada ekspor gas dan menyebabkan penundaan dalam proyek pengembangan minyak,” lanjut Saraswat.

Israel Tahan Serangan

Israel dilaporkan telah memberi tahu AS bahwa mereka akan menahan diri untuk tidak menyerang fasilitas minyak Iran sebagai balasan atas serangan rudal balistik Republik Islam tersebut pada 1 Oktober. Pasar minyak anjlok pada hari Selasa karena laporan bahwa Israel akan membatasi serangannya pada target militer di Iran.

Namun, serangan terhadap fasilitas minyak dapat mengganggu produksi minyak Iran sebanyak 1,4 juta barel per hari.

"Perang besar-besaran dapat menyebabkan Iran mencekik Selat Hormuz, membahayakan 12 juta barel minyak per hari dan “menaikkan harga secara tajam,” ungkap dia.. 

2 dari 3 halaman

Harga Minyak Dunia Jeblok Lagi, Ini Gara-garanya

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun tipis pada hari Rabu (Kamis waktu Jakarta) hingga ditutup di bawah USD 71 per barel, setelah aksi jual tajam pada sesi perdagangan sebelumnya akibat laporan bahwa Israel tidak akan menyerang fasilitas minyak Iran.

Dikutip dari CNBC, Kamis (17/10/2024), harga minyak hari ini untuk West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November dipatok USD 70,39 per barel, turun 19 sen,atau 0,27%. Sepanjang tahun ini, harga minyak mentah AS tersebut telah turun hampir 2%.

Sedangkan harga minyak Brent untuk kontrak Desember dipatok USD 74,22 per barel, turun 3 sen atau 0,04%. Sepanjang tahun ini, patokan harga minyak global tersebut telah turun lebih dari 3%.

Patokan harga minyak AS anjlok lebih dari 4% pada hari Selasa setelah Israel memberi tahu AS bahwa mereka akan membatasi serangan balasannya terhadap target militer di Iran.

Harga minyak mentah telah melepaskan sebagian besar keuntungan yang diperoleh pasca serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada 1 Oktober, karena kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak di Timur Tengah telah mereda.

 

3 dari 3 halaman

Harga Minyak Dunia Anjlok

Kemarin, harga minyak mentah AS turun lebih dari 4% pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta) setelah Israel dilaporkan menyatakan kepada Amerika Serikat (AS) bahwa mereka tidak berencana menyerang fasilitas minyak Iran. Hal ini menghilangkan kekhawatiran bahwa gangguan pasokan besar di Timur Tengah akan segera terjadi.

Dikutip dari CNBC, Rabu (16/10/2024), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November dipatok USD 70,58 per barel, turun USD 3,25 atau 4,4%. Tahun ini, harga minyak mentah AS telah turun lebih dari 1%.

Sedangkan harga minyak Brent untuk kontrak Desember dipatok USD 74,25 per barel, turun USD 3,21 atau 4,14%. Sepanjang tahun ini, patokan harga minyak dunia ini telah turun lebih dari 3%.

Israel berencana untuk membatasi serangan balasannya di Iran pada target militer dan tidak berencana untuk menyerang industri minyak Republik Islam atau fasilitas nuklirnya. Harga minyak melonjak awal bulan ini setelah Iran melancarkan serangan rudal balistik terhadap Israel, meningkatkan kekhawatiran bahwa respons Israel dapat menyebabkan siklus eskalasi lebih lanjut yang mengganggu pasokan minyak mentah di kawasan tersebut.